Tuesday, January 30, 2024

Pinjol Ilegal

Seminggu ini viral berita tentang mahasiswa ITB yang bayar UKT menggunakan Pinjol. Hal ini terungkap setelah beredar informasi di platform media sosial X (sebelumnya bernama Twitter), bahwa kampus ITB bekerja sama dengan pinjol Dana Cita untuk menawarkan pembayaran peminjaman uang UKT mahasiswa. Warganet pun mengeluhkan biaya bulanan platform yang dinilai tinggi. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait skema kerja sama antara universitas ternama Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan platform fintech P2P lending alias pinjaman online (pinjol) DanaCita dalam menawarkan cicilan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa. 

Warganet membandingkan bunga yang dikenakan lebih tinggi dari kartu kredit.

"Rugi dong?.

Startup Danacita merupakan startup fintech lending yang bekerja sama dengan ITB sejak 10 Agustus 2023, dimana Danacita hadir sebagai salah satu solusi alternatif bagi mahasiswa ITB dengan tujuan memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa yang belum dapat membayar UKT. 


Pinjol merupakan fasilitas pinjam meminjam uang yang disediakan perusahaan yang bergerak di industri keuangan yang beroperasi secara online. Pinjol ini sifatnya sama seperti KTA, atau Kredit Tanpa Agunan, yang tidak memerlukan agunan karena sistemnya yang berjalan secara online. 

Pinjol menyediakan layanan kredit yang tak bisa diperoleh dari pinjaman konvensional. 

Pinjol merupakan salah satu inovasi di bidang Financial Technology (fintech) yang dapat memudahkan masyarakat untuk mengajukan pinjaman uang. Masyarakat dapat melakukan pinjol kapan saja dan di mana saja selama memiliki akses internet untuk memasuki website atau aplikasi pinjaman online. 

Kelebihan Pinjol sekaligus menjadi daya tarik utama pinjol adalah dari beragam keunggulan yang sulit ditemui pada produk kredit lainnya. salah satunya adalah persyaratan yang cukup mudah, kita hanya perlu mengisi data diri, KTP, informasi rekening bank, dan NPWP.

Kekurangan Pinjol salah satunya adalah Sistem Bunga Harian Berbeda, hal ini berbeda dengan KTA atau pinjaman konvensional lainnya yang menerapkan bunga bulanan, tak jarang penyedia pinjol memasang sistem bunga harian kepada para nasabahnya. 

Sehingga sistem bunga harian pada pinjol ini akan membuat cicilan membengkak tajam dan terlalu berat membebani keuangan. Belum lagi risiko terkena denda saat terlambat membayar cicilan. 


Diberitakan bahwa Satgas Pasti (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) melakukan pemblokiran terhadap 337 pinjaman online (pinjol) ilegal pada periode November 2023 lalu. Mereka juga menemukan 288 konten terkait pinjaman pribadi yang berpotensi melanggar ketentuan kerahasiaan data pribadi

Jika ditotal Satgas Pasti sudah memblokir 625 platform pinjol dan pinjaman pribadi ilegal sepanjang periode tersebut. Selain itu mereka menemukan 38 rekening bank atau virtual account yang dilaporkan masyarakat terkait dengan aktivitas pinjaman online ilegal.

Secara global total, Satgas telah menghentikan 8.149 entitas keuangan ilegal selama periode 2017 hingga 2023. Dalam waktu enam tahun, mereka menemukan 1.218 investasi ilegal, 6.680 pinjaman online ilegal dan pinjaman pribadi (pinpri), dan 251 entitas gadai ilegal.


Agar kita tidak terjerat pinjaman online yang tidak sah dan terhindar dari risiko penipuan, maka kita harus mengenali ciri-ciri pinjol ilegal.

Pertama, ciri-ciri pinjol ilegal adalah penyedia pinjaman tersebut tidak memiliki situs resmi. Pada dasarnya, penyedia pinjaman online yang terdaftar di OJK akan memiliki situs resmi dan berisi informasi lengkap tentang perusahaan tersebut.

Ciri-ciri pinjol ilegal selanjutnya adalah layanan pinjaman online tersebut tidak terdaftar di OJK. Artinya, layanan pinjol tersebut tidak mendapatkan izin beroperasi dari OJK. Akibatnya, pengaliran dana dalam layanan tersebut tidak diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, sehingga risikonya pun akan lebih tinggi.

Ciri-ciri pinjol ilegal berikutnya adalah perusahaan penyedia pinjaman online tidak transparan terhadap aliran dananya, baik itu terkait tenor, bunga, biaya admin, hingga cicilan yang harus dibayarkan.

Ciri-ciri pinjol ilegal yang terakhir adalah perusahaan tidak memiliki identitas jelas. Seperti penjelasan sebelumnya, banyak penyedia pinjol ilegal yang tidak menyediakan situs resmi.


Sumber :

https://finansial.bisnis.com/read/20240126/563/1735716/viral-mahasiswa-itb-bayar-ukt-pakai-pinjol-ojk-panggil-danacita.

https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/65b7a02e5a403/penjelasan-startup-danacita-soal-viral-bunga-pinjol-mahasiswa-itb

https://katadata.co.id/agung/ekonopedia/6524eb3ca0998/apa-itu-pinjol-ini-definisi-jenis-kelebihan-dan-kekurangannya?page=2

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240105083510-37-502946/daftar-337-pinjol-ilegal-terbaru-dari-ojk-cek-sebelum-utang

https://www.ocbc.id/id/article/2023/08/07/risiko-pinjol-ilegal

Friday, January 26, 2024

Fenomena Mantab (Makan Tabungan)

Beberapa waktu lalu ramai dan viral bahwa pedagang di Pasar Tanah Abang yang berjualan di pasar tekstil besar, yang mulai kehabisan modal hingga harus menggerus uang tabungan. Akibatnya, mereka menyerah dan pulang kampung.

Hal ini terjadi tidak hanya selama pandemi Covid-19, namun juga setelahnya hingga saat ini.

Kenapa hal ini bisa terjadi?.

Mari kita bahas.

Banyak pedagang yang sudah kehabisan tabungannya, bahkan untuk melanjutkan biaya sewa kontrakan rumahnya sudah tidak ada. Padahal bukan untuk biaya sewa toko atau melanjutkan usaha. Fenomena ini pun sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data, pada tahun 2019, rasio simpanan terhadap pengeluaran masyarakat di Indonesia adalah 19,8%. Namun saat ini rasio simpanan terhadap pendapatan masyarakat Indonesia turun menjadi 15,7% saja. 

Lalu pengeluaran dan pembayaran cicilan pada tahun 2019 adalah periode itu sebesar 68% dan 12,2%. Tapi sekarang pengeluaran dan pembayaran cicilan naik menjadi 76,3% dan 8,8%. 


Efek jangka panjang pandemi Covid-19 terhadap ekonomi ditengarai ikut berkontribusi dalam munculnya fenomena masyarakat menggunakan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari alias makan tabungan. Harga-harga yang naik, sementara masyarakat masih banyak yang setengah menganggur membuat mereka harus menggunakan tabungannya untuk membeli makan.

Banyak ditemui fenomena orang-orang setengah menganggur yang terjadi pada kelompok masyarakat menengah ke bawah. Mereka adalah pegawai yang dipecat akibat pandemi. Para pegawai ini, sudah mendapat pekerjaan baru, namun gajinya tidak sebesar pekerjaan sebelumnya. Setengah menganggur itu artinya mereka masih mencari pekerjaan lain.

Problem ini muncul karena roda ekonomi pasca-pandemi sudah berjalan dan membuat harga barang konsumsi naik. Namun, kenaikan harga itu tidak diiringi dengan pembukaan lapangan pekerjaan yang memadai. Akibatnya, tingkat pengeluaran masyarakat menengah ke bawah sudah kembali seperti sedia kala, namun tidak dibarengi dengan naiknya tingkat pendapatan.


Tren mantab atau makan tabungan ini tidak hanya melanda warga miskin di Indonesia, tetapi juga korporasi. Salah satu penyebab lesunya kredit lantaran korporasi lebih memilih menggunakan dana sendiri.


Tahun 2023 harga beras naik cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan harga pangan lain juga menyebabkan mayarakat kelas menengah menguras beberapa tabungan dan terkena fenomena 'mantap' ini. Yang gawat, mantap akan berujung pada jebakan hutang.

Dalam kondisi ini banyak berdatangan tawaran-tawaran hutang, pinjaman online (pinjol) ilegal, investasi ilegal seperti arisan berantai, kripto ilegal dan sejenisnya. Jangankan untuk menabung, tabungan yang ada saja terpaksa diambil untuk menutup kebutuhan.

Hal ini disebut sebagai lipstic theory, di mana pada saat ekonomi susah, penjualan kosmetik justru laris manis. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia. Ketika orang semakin stress, karena tekanan tingginya biaya hidup dan inflasi maka mereka akan melakukan pengeluaran yang membuat bahagia, yaitu melakukan pembelanjaan kosmetik, parfume dan skin care.


Fenomena masyarakat yang makan tabungan alias mantab yang berkelanjangan dikhawatirkan akan menurunkan taraf hidup masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat mengambil inisiatif agar fenomena mantab tak berkelanjutan. 

Masyarakat kelas menengah yang terjebak dalam fenomena makan tabungan berpotensi membuat mereka turun kelas menjadi kelas bawah. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah diharapkan mengambil peran dengan menyediakan lapangan kerja. 

Pemerintah perlu memberikan insentif. Selain itu, penambahan lapangan kerja juga perlu dilakukan lewat sektor industri. Adapun, salah satu hal yang sedang banyak disoroti adalah perihal hilirisasi industri. Penghiliran industri berarti mengelola komoditas dari bidang industri tertentu dengan tujuan mengoptimalkan produk yang bernilai jual lebih tinggi. Singkatnya, dengan hilirisasi, komoditas yang tadinya di ekspor dalam bentuk mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau jadi. 


Selain terjadi fenomena makan tabungan, juga terjadi peningkatan kredit macet (non performing loan atau NPL) di perbankan. NPL tertinggi pada Agustus 2023 antara lain disumbangkan sektor perikanan, konstruksi, penyediaan akomodasi makan minum, industri pengolahan, serta perdagangan besar dan eceran. NPL perbankan tertinggi juga terjadi pada kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan ruko atau rukan, serta kredit pemilikan apartemen (KPA).


Harga bahan makanan pokok (sembako) dan kebutuhan dapur merangsek naik juga memantik risiko kenaikan inflasi. Harga bahan makanan dan kebutuhan dapur seperti beras, telur dan ayam, juga bumbu-bumbu dapur seperti cabai merah, bergerak naik di tengah gejala perlambatan ekonomi Indonesia yang kian kentara. 

Harga rata-rata 10 bahan makanan pokok telah melonjak 1,2%, dengan tingkat inflasi tahunan hingga 14%. Harga beras sudah naik 1,3% bila dibandingkan posisi akhir tahun (year-to-date), sedangkan secara tahunan kenaikannya sudah mencapai 6,1%.

Hal ini tentunya bisa berdampak negatif pada daya beli konsumen.


Meningkatnya harga kebutuhan pokok di pasaran yang tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah tabungan masyarakat menyebabkan terjadinya fenomena “makan tabungan” (atau disingkat dengan mantab).

Oleh karena itu Pajak Pertambahan Nilai (PPn) yang telah naik menjadi sebesar 11 persen, dan wacana kenaikannya 12 persen perlu dikalibrasi ulang agar tak turut memberatkan daya beli masyarakat. Dari segi insentif pajak juga perlu difokuskan kepada usaha yang padat karya dibandingkan yang padat modal.

Formulasi UMP (Upah Minimum Provinsi)-nya perlu dirombak ulang karena pertumbuhan UMP yang ada saat ini tidak mampu memperbaiki pendapatan masyarakat.

Semoga fenomena mantab, makan tabungan, ini pada tahun 2024 bisa berhenti.


Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/news/20231219133838-4-498560/fenomena-makan-tabungan-menjalar-ke-pedagang-tanah-abang

https://www.cnbcindonesia.com/news/20231221063146-4-499077/covid-jadi-sebab-orang-ri-makan-tabungan-ini-penjelasannya/amp

https://www.cnbcindonesia.com/market/20231221103059-17-499157/bukan-cuma-warga-miskin-korporasi-di-ri-juga-makan-tabungan/amp

https://www.rri.co.id/daerah/520545/marak-fenomena-makan-tabungan-yang-berujung-hutang

https://money.kompas.com/read/2024/01/26/113900826/menunggu-peran-pemerintah-atasi-fenomena-makan-tabungan-.

https://www.inilah.com/harga-serba-mahal-lps-banyak-nasabah-terpaksa-makan-tabungan

https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/7315/tabungan-rakyat-ri-turun-terus-gara-gara-sembako-makin-mahal/2

https://jabar.antaranews.com/berita/486492/kenaikan-harga-bahan-pokok-turut-sebabkan-fenomena-mantab

Cek Ini Sebelum Nabung Deposito

Likuiditas adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan investasi di masa pensiun. Pilih investasi yang likuid, relatif aman, dan bila memungkinkan memiliki interest yang tinggi. 

Contoh investasi seperti ini adalah deposito.

Investasi ini termasuk rendah risiko. Tidak masalah jika kita belum pernah berinvestasi sebelumnya. Sebagai pemula, kita bisa membeli produk yang rendah risiko seperti deposito tetap atau berulang, sebelum kita melanjutkan ke produk investasi yang berisiko lebih tinggi seperti pasar saham atau reksa dana.

Meskipun tidak memberikan return yang begitu banyak, namun deposito bisa menjadi buffer yang bisa menahan impact dari downturn ekonomi. 

Sebagai panduan kasar, jumlah cash yang diperlukan adalah 10% dari total portfolio ditambah pengeluaran anda selama 12 bulan ke depan. Untuk return, masukkan ke dalam deposito dengan waktu cair yang berbeda, jadi setiap bulan, anda bisa memiliki opsi untuk mencairkan 1/12 dari total cash. 

Kita harus memiliki dana darurat, minimal 3-6 kali pengeluaran keluarga per bulan dalam bentuk tabungan atau pun deposito. Bila belum ada, usahakan sekuat tenaga untuk memilikinya dengan menabung dalam persentase 30-50 persen hingga dana ini terbentuk


Ada beberapa yang harus dipertimbangkan sebelum kita menyimpan uang di tabungan deposito.

Berdasarkan data dari situs Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan masyarakat masih menyimpan dananya di instrumen investasi yang sederhana. Hal ini dikarenakan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:.


Dijamin pemerintah.

Deposito masuk dalam kategori simpanan masyarakat yang dijamin oleh pemerintah, di samping  tabungan, giro, di bank umum maupun di bank syariah. Simpanan masyarakat yang dijamin sepanjang nilainya tidak lebih dari Rp 2 miliar, tercatat resmi di sistem pembukuan bank, dan imbal hasil atau bunga simpanan tidak melebihi suku bunga penjaminan.


Relatif aman, tapi terlalu sederhana.

Deposito cukup disukai karena relatif aman. Nilai simpanan deposito tidak terganggu oleh gonjang-ganjing yang terjadi di pasar keuangan. Berbeda dengan saham atau reksadana yang harganya berfluktuasi, dana deposito tidak akan berfluktuasi.

Saat terjadi guncangan di pasar keuangan, Anda perlu mencermati nilai simpanan yang dijamin pemerintah.  

Tetapi Deposito dinilai sebagai tempat  investasi yang sederhana karena suku bunga atau imbal hasilnya terbilang rendah, hanya sedikit di atas tabungan, dan di bawah investasi lain seperti obligasi ritel.


Bebas biaya administrasi, tapi ada beban pajak.

Simpanan dana di deposito bebas biaya administrasi karena kamu mengunci dana Anda dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan di tabungan, Anda dapat dengan mudah menggunakan simpanan sehingga bebas menggunakan dana sehingga terkena biaya administrasi, selain pajak atas bunga tabungan.

Meski bebas biaya administrasi, deposito terkena pajak penghasilan (atau PPh) atas bunga deposito. 


Bunga lebih besar dari tabungan.

Deposito memiliki bunga yang lebih besar dari tabungan biasa. Pihak bank akan menentukan bunga deposito dari uang yang kamu simpan dalam jangka waktu triwulan atau per tahun. Besaran bunga juga sudah ditentukan dari awal sehingga kamu tidak perlu khawatir nilai bunga depositomu akan minus.


Tidak fleksibel dalam mengambil yang disimpan.

Jika kita butuh menyimpan uang di mana kita bisa mengambil uangmu kapan pun maka deposito bisa menjadi kekurangan bila kita perlu mengambil uang tersebut dalam situasi darurat.


Keuntungan lebih kecil dibanding investasi lain.

Istilah ‘high risk, high return’ juga perlu kita camkan, yaitu jika risikonya tinggi maka potensi keuntungannya pun tinggi. Sementara risiko yang rendah maka potensi keuntungannya  juga rendah.

Begitu juga dengan deposito, walaupun menyimpan uang dideposito memiliki risiko yang kecil namun potensi bunga yang kamu dapatkan juga lebih rendah. Selain itu bunga deposito yang kamu dapat juga akan terpotong oleh berbagai biaya seperti pajak dan administrasi. Keuntungan yang kamu dapatkan dari deposito terkadang tidak sebanding dengan kamu depositokan


Ikut terkena inflasi.

Kelemahan lain dari deposito adalah ikut terkena inflasi. Sehingga jika setiap tahun terjadi inflasi maka nilai uang yang kamu depositokan juga akan terkena dampaknya.


Tidak mendapat keuntungan walaupun bunga bank tinggi.

Suku bunga deposito yang bersifat tetap di sisi lain juga menjadi kelemahan karena tidak mendapat keuntungan ketika bunga bank tinggi karena bunga deposito bersifat tetap.




Sumber :

https://simplifinancialplanning.blogspot.com/2018/01/menabung-di-deposito.html

https://universalbpr.co.id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-deposito/

Sunday, January 7, 2024

Investasi Usia 30 Tahun

Memulai investasi sedini mungkin memiliki sejumlah keuntungan signifikan, dan berikut adalah beberapa alasan mengapa ini sangat penting:


Waktu adalah Aspek Kunci dalam Investasi:.

Waktu adalah aset yang sangat berharga dalam investasi. Semakin lama uang Anda berinvestasi, semakin banyak waktu yang diberikan kepada investasi Anda untuk tumbuh. Konsep kekuatan pertumbuhan eksponensial, terutama ketika menginvestasikan uang dalam instrumen dengan potensi pertumbuhan jangka panjang, seperti saham atau reksa dana indeks.

Pertanggungan Risiko Jangka Panjang:.

Investasi selalu melibatkan risiko, tetapi dalam jangka panjang, fluktuasi pasar cenderung diimbangi oleh pertumbuhan keseluruhan ekonomi. Dengan memulai investasi sedini mungkin, Anda memiliki waktu untuk bertahan melalui periode fluktuasi pasar tanpa harus mengambil keputusan impulsive yang dapat merugikan.

Persiapkan Pensiun yang Lebih Mapan:.

Investasi jangka panjang dapat membantu mempersiapkan dana pensiun yang lebih mapan. Dengan memulai investasi di usia muda, Anda dapat membangun portofolio yang kuat dan mencapai tujuan keuangan pensiun Anda.

Fleksibilitas dan Kemandirian Keuangan:.

Investasi memberikan fleksibilitas dan kemandirian keuangan. Dengan memiliki portofolio investasi, Anda dapat memiliki sumber pendapatan pasif atau dana darurat yang dapat digunakan dalam situasi mendesak. 

Mengatasi Dampak Inflasi:.

Inflasi dapat menggerus daya beli uang tunai seiring waktu. Investasi, terutama yang memiliki tingkat pengembalian di atas tingkat inflasi, dapat membantu melindungi nilai uang Anda dari efek negatif inflasi.

Kemampuan untuk Mengatasi Kesalahan Investasi:.

Pada usia muda, Anda memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan investasi tanpa risiko keuangan yang terlalu besar. Pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga untuk pengambilan keputusan keuangan di masa depan. Mengingat berbagai manfaat ini, memulai investasi sedini mungkin merupakan langkah yang cerdas untuk mencapai kestabilan keuangan dan merencanakan masa depan yang lebih baik secara finansial.


Pada usia 30 tahun, seseorang masih memiliki jangka waktu yang cukup panjang sebelum mencapai masa pensiun. Oleh karena itu, pilihan investasi dapat dipilih dengan pertimbangan untuk pertumbuhan jangka panjang. Berikut adalah beberapa jenis investasi yang cocok untuk orang di usia 30 tahun:.


Saham:.

Investasi saham memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang tinggi. Seiring waktu, fluktuasi pasar cenderung diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi, dan saham dapat memberikan keuntungan yang signifikan.

Investasi Properti:.

Properti dapat memberikan keuntungan jangka panjang melalui apresiasi nilai. Investasi properti bisa berupa kepemilikan langsung atau melalui reksa dana properti.

Investasi Pendidikan:.

Menjadi investasi dalam pendidikan diri sendiri adalah langkah bijak. Pelatihan tambahan, sertifikasi, atau gelar lanjutan dapat meningkatkan keterampilan dan potensi penghasilan.

Investasi dalam Keterampilan dan Bisnis Sendiri:.

Investasi dalam pengembangan keterampilan dan memulai bisnis sendiri dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang berkelanjutan.

Dana Darurat:.

Meskipun bukan investasi dalam arti tradisional, memiliki dana darurat yang cukup sangat penting untuk melindungi dari kejadian tak terduga dan memberikan ketenangan pikiran. Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki toleransi risiko dan tujuan keuangan yang berbeda. Konsultasi dengan penasihat keuangan dapat membantu merancang portofolio investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi keuangan pribadi.


Mengurangi utang secepat mungkin memiliki berbagai keuntungan dan penting dalam mengelola keuangan pribadi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengurangi utang dengan cepat merupakan langkah yang bijak:.


Bebas dari Beban Keuangan:.

Utang seringkali menyebabkan beban keuangan yang signifikan. Dengan mengurangi utang, Anda akan merasa lebih lega dan memiliki kebebasan finansial yang lebih besar.

Membebaskan Pendapatan untuk Penggunaan Lain:.

Dengan mengurangi utang, Anda membebaskan sebagian besar pendapatan bulanan yang sebelumnya digunakan untuk pembayaran cicilan. Ini memberi Anda fleksibilitas untuk menabung, berinvestasi, atau memenuhi kebutuhan dan keinginan lainnya.

Mengurangi Stres Finansial:.

Utang dapat menjadi sumber stres dan kecemasan. Dengan mengurangi utang, Anda mengurangi beban mental dan meningkatkan kesejahteraan emosional Anda.

Meningkatkan Keseimbangan Keuangan:.

Utang dapat menyebabkan ketidakseimbangan keuangan, terutama jika pembayaran cicilan memakan sebagian besar pendapatan. Dengan mengurangi utang, Anda dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam manajemen keuangan Anda.

Membangun Kemandirian Keuangan:.

Melunasi utang membantu membangun kemandirian keuangan. Anda menjadi lebih mandiri secara finansial dan tidak tergantung pada pinjaman atau kredit.

Mencegah Akumulasi Utang yang Lebih Besar:.

Utang yang tidak dilunasi dapat dengan cepat mengakumulasi bunga dan biaya tambahan. Dengan melunasi utang secepat mungkin, Anda mencegah terjadinya spiral utang yang dapat sulit diatasi.

Memberikan Peluang Investasi yang Lebih Baik:.

Setelah utang dilunasi, Anda dapat lebih fokus pada investasi dan mengembangkan kekayaan. Investasi memiliki potensi untuk memberikan pengembalian yang lebih tinggi daripada membayar bunga pada utang.

Menciptakan Landasan Keuangan yang Kuat:.

Mengurangi utang secepat mungkin membantu Anda menciptakan landasan keuangan yang kuat. Ini merupakan langkah pertama dalam membangun keamanan keuangan jangka panjang.

Mengurangi utang secepat mungkin bukan hanya tentang menghindari beban finansial, tetapi juga tentang menciptakan dasar keuangan yang stabil dan meningkatkan keberlanjutan keuangan Anda di masa depan.

Sunday, December 24, 2023

Usia Sudah 40 Tahun, Tidak Ada Kata Terlambat untuk Investasi

Tiba-tiba umur sudah kepala 4, sudah beranjak diatas 40 tahunan.

Ketika menginjak usia 40-an tahun, idealnya seseorang sudah relatif mapan dari sisi kehidupan finansial. Karena diasumsikan telah bekerja atau memiliki penghasilan minimal selama 15 tahun. Dimana rentang waktu selama 15 tahun memiliki penghasilan sendiri memungkinkan seseorang memiliki banyak aset. Seperti rumah, kendaraan pribadi, tabungan, investasi atau mungkin kepemilikan saham di sebuah bisnis.

Namun, harus diakui, beban finansial yang dia pikul juga masih sangat banyak. Biaya sekolah anak yang terus meningkat seiring kenaikan tingkat pendidikan mereka, ditambah lagi tuntutan gaya hidup yang kian meningkat. 

Sehingga kadang dirasa pengelolaan finansialnya belum optimal. Dimana investasi yang dimiliki baru sebatas tabungan biasa di deposito dan emas. 

Banyak orang beranggapan bahwa usia 40-an sudah terlambat untuk memulai usaha. 
Apakah tidak terlambat berinvestasi di umur 40?. 
Tentu saja tidak.

Bahkan usia 40 tahun dapat menjadi momentum tepat untuk memulai bisnis. Di usia yang lebih matang, ternyata banyak keunggulan dan peluang ketika kita menjalankan bisnis. Ditemukan fakta bahwa orang tua lebih banyak memulai bisnis dalam beberapa tahun terakhir. 

Tujuan utama investasi di usia 40 tahun haruslah untuk dana pensiun di usia 56 tahun. Jadi, kita harus mengoptimalkan waktu selama 16 tahun untuk berinvestasi.

Sebelum berinvestasi, alangkah baiknya kamu melakukan financial check up. Jangan memaksakan diri untuk berinvestasi jika keuangan belum sehat. Ini karena investasi adalah percepatan, bukan perbaikan.

Jangan sampai berinvestasi seperti membeli kucing dalam karung. Kamu harus tahu apa yang kamu beli. Ikuti seminar tentang investasi, baca buku, workshop, dan lain sebagainya. Kamu juga bisa konsultasi keuangan dan investasi dengan lembaga profesional.

Investasi sama seperti kamu bekerja, butuh rencana, eksekusi dan review. Dari hasil review ini kita akan tahu sudah sesuai atau belum dengan rencana. Jika sudah, maka tingkatkan. Jika belum, lakukan perbaikan agar hasil investasi sesuai target.

Sebelum memutuskan untuk membeli apapun yang sedang menjadi tren saat ini, seleksi dan pertimbangkan dengan baik. Tanyakan kembali, apakah hal tersebut dibutuhkan atau tidak. Jika kurang bermanfaat, ada baiknya menahan diri meskipun mampu. Ketahuilah gengsi tak akan ada habisnya dan tak memberikan keuntungan apapun terhadap keuangan.

Pastikan bebas dari hutang. Jangan coba sekali-sekali meminjam uang, apalagi jika hanya untuk sesuatu yang kurang perlu atau memenuhi gengsi semata. Utang bukan cuma membuat beban, utang juga bisa menjadi kebiasaan yang kurang baik bagi kesehatan keuangan. Hindari pula menggunakan kartu kredit jika memang belum mampu. Tak ada salahnya hidup sederhana dan hemat sesuai kebutuhan.

Trading bukanlah pilihan yang tepat untuk membangun kekayaan di usia berapapun, terutama bagi mereka yang bukan seorang trader profesional. Karena faktanya lebih banyak kegagalan dibanding keberhasilan  yang dialami oleh mereka yang melakukan trading. Kalau kita masih  berusia 20 tahun dan coba-coba trading dengan nominal kecil, mungkin tidak terlalu berdampak pada keuangan. Tapi ketika prioritas Anda lebih beragam di usia 40 tahun, disarankan untuk fokus saja berinvestasi secara pasif. Anda tentunya banyak membutuhkan waktu untuk mengurus pekerjaan, me time dan keluarga untuk juga disibukkan dengan aktivitas trading yang memakan waktu serta emosi.. 

Instrumen pasar modal seperti reksadana saham atau saham lebih mungkin membantu Anda membangun dana pensiun karena imbal hasilnya bisa di atas 7% per tahun bahkan bisa di atas 20% per tahun.

Pilihan instrumen investasi yang mampu tumbuh 20% per tahun diantaranya produk reksadana, saham, atau properti. Reksadana saham tepat sebagai pilihan untuk investasi jangka panjang. Di pasar saat ini ada banyak produk reksadana yang mampu tumbuh di atas 20% per tahun. Begitu juga properti yang bisa tumbuh melampaui inflasi. Pilihlah produk investasi yang tepat berdasarkan profil risiko pribadi dan kinerja historis produk tersebut.

Jika kamu sudah memahami, maka yang harus kamu lakukan hanyalah lakukan sekarang. Buka akun investasi, dan mulai berinvestasi. Jika kamu hanya diam di tempat, kamu tidak akan kemana-mana. Investasi butuh keahlian dan jam terbang, dan kedua hal itu hanya bisa didapatkan dengan praktik langsung.

Tips Investasi Usia 40 Tahun

Tips Mulai Berbisnis di Usia 40 Tahun ke Atas

Usia 40 tahun dapat menjadi momentum tepat untuk memulai bisnis Anda. Dalam hal ini, investasi seperti Obligasi Pemerintah juga dapat menjadi pendukung bisnis yang tepat. Di usia yang lebih matang, ternyata banyak keunggulan dan peluang ketika kita menjalankan bisnis.

Banyak orang beranggapan bahwa usia 40-an sudah terlambat untuk memulai usaha. Namun, The Kauffman Foundation menemukan fakta bahwa orang tua lebih banyak memulai bisnis dalam beberapa tahun terakhir. Berniat memulai usaha di usia ini? Mari ketahui tips dan kelebihannya daripada pebisnis muda berikut ini.

Tips Berbisnis di Usia 40 Tahun ke Atas
Usia tepat untuk memulai bisnis yaitu saat kita siap menjalaninya. Banyak orang di usia yang lebih matang ataupun tua berlomba-lomba memulai lembaran bisnis mereka. Adapun alasan memulai bisnis dapat didasari oleh keinginan mencoba hal baru, melakukan rencana bisnis yang tidak sempat terealisasi di usia muda, serta masih banyak lagi.

Memulai bisnis memerlukan langkah dan tips yang tepat. Terlebih di usia 40-an, mari simak tips berikut ini agar bisnis berjalan lancar.

● Memiliki Rencana Bisnis yang Matang
Merencanakan bisnis dengan matang memerlukan banyak waktu. Bahkan, proses awal ini dapat memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Untuk itu, menyisihkan waktu untuk memikirkan bisnis mulai jenis usaha, keuangan, hingga pemasaran perlu dilakukan.

Terkadang, membangun rencana bisnis bukanlah hal mudah dan menyebabkan kita kehilangan motivasi. Namun, dengan mengetahui arah bisnis secara tepat, Anda dapat menemukan rencana yang solid sebagai dasar memulai bisnis.

● Mengatur Finansial dengan Baik
Di usia 40-an, Anda mungkin telah memiliki finansial yang stabil untuk memulai bisnis. Namun, berhati-hati dalam hal finansial juga harus dilakukan. Hal ini karena Anda tentu memiliki kebutuhan dan tanggung jawab besar daripada saat usia muda.

Kesalahan apa pun dapat memengaruhi keberlanjutan bisnis dan finansial dalam hidup. Oleh karena itu, dana berbisnis haruslah diatur sedemikian rupa.

Rencana cadangan untuk keuangan dalam berbisnis juga dapat Anda rencanakan. Untuk mendukung bisnis, investasi Obligasi terbaik dari penerbit tepercaya dapat dijadikan pilihan.

● Memanfaatkan Relasi yang Ada
Di usia 40-an, pengalaman dan jaringan relasi tidak dapat diragukan lagi. Anda tentu telah bertemu dengan banyak orang yang dapat dijadikan panutan serta pendukung bisnis.

Relasi yang dimiliki pebisnis dengan usia yang matang tentu berbeda dibandingkan usia muda. Jaringan kolega dan pertemanan yang lebih luas adalah kelebihan saat memulai bisnis di usia 40-an. Dengan relasi yang ada, Anda dapat meminta dukungan mereka baik dalam hal perencanaan bisnis, pemasaran, hingga sumber modal.

Relasi memang kelebihan yang tidak dapat dimiliki dalam waktu singkat. Dukungan orang-orang yang berpengalaman ini juga menjadikan bisnis lebih maju. Anda dapat memanfaatkan relasi untuk meminta saran dan nasihat mengenai bisnis yang akan dijalankan.

● Bergabung dengan Komunitas Bisnis
Tips selanjutnya yaitu bergabung dengan komunitas bisnis yang sesuai dengan bidang usaha Anda. Hal ini membuat Anda dapat mengetahui persaingan yang ada dan melakukan riset pasar dengan jelas.

Selain itu, komunitas bisnis dapat menjadi ajang kerja sama dan bertukar pikiran mengenai bisnis masing-masing. Komunitas bisnis membuat kita dapat bertemu dengan pebisnis dari berbagai kalangan usia.

● Sertakan Pendapat Keluarga
Keputusan untuk memulai bisnis di usia yang tidak lagi muda haruslah melibatkan dukungan dan saran keluarga. Walaupun keluarga tidak berkecimpung langsung dalam bisnis, tetapi mereka memegang peran yang penting terutama untuk memotivasi dan mendukung jalannya bisnis.

Anda dapat mengomunikasikan rencana masa depan, keuntungan, hingga kelancaran bisnis yang dijalani. Dengan komunikasi yang terbuka, bisnis yang dijalani akan menuai kesuksesan dan Anda memiliki motivasi tinggi untuk terus berkembang.

Itulah beberapa tips memulai bisnis di usia 40-an. Dengan langkah dan perencanaan yang baik, Anda dapat mencapai kesuksesan di usia yang tak lagi muda. Bagaimana? Siap memaksimalkan peluang yang ada?

Alasan Penting untuk Memulai Bisnis di Usia 40 Tahun
Ada banyak alasan yang membuat Anda perlu mengambil langkah untuk memulai bisnis di usia 40 tahun. Pada usia ini, Anda memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki pebisnis lain. Oleh karena itu, kelebihan tersebut haruslah dimanfaatkan dan dapat menjadi pondasi penting dalam berbisnis.

Lantas, apa saja alasan yang membuat Anda harus memulai bisnis di usia 40-an? Mari simak informasi berikut ini.

● Dipercaya oleh Investor
Investor lebih menyukai pebisnis dengan usia yang matang karena memiliki pemikiran yang lebih dewasa. Selain itu, passion yang lebih besar terhadap usaha membuat investor menaruh kepercayaan tinggi. Pebisnis dengan usia 40-an juga memiliki pemikiran yang bijaksana dan lebih cerdas.

● Kepercayaan Diri yang Tinggi
Usia yang lebih tua membuat kepercayaan diri dalam berbisnis lebih tinggi. Apalagi, jika bisnis tersebut sudah Anda rencanakan sejak usia muda. Kepercayaan diri juga didukung dengan motivasi besar agar bisnis berjalan sukses.

● Mampu Mencapai Visi
Pebisnis muda dapat memiliki pemikiran yang plin plan sehingga tujuan bisnis tidak dapat tercapai. Dikutip dari ukmsumut.com, pebisnis muda juga memiliki kecenderungan untuk berpindah dari satu bisnis ke bisnis yang lain saat menuai kegagalan.

Hal ini berbeda dengan Anda yang memulai bisnis di usia lebih matang. Visi dari usaha yang dimiliki dapat dicapai dengan terarah dan tentunya dengan disiplin tinggi. Lagi-lagi, faktor pengalaman dan kegagalan di masa lalu membuat Anda lebih serius dalam menjalani bisnis.

Itulah beberapa alasan yang dapat menjadi motivasi penting untuk memulai bisnis di usia 40 tahun. Menjadi pebisnis di usia yang tak lagi muda bukanlah halangan. Sebaliknya, ternyata Anda memiliki kelebihan yang dapat dimaksimalkan.

https://www.dbs.id/id/treasures-id/articles/tips-mulai-berbisnis-di-usia-40-tahun-ke-atas



Cara Memulai Investasi di Usia 40 Tahunan, Belum Terlambat Kok!
Senin, 03 Juli 2023, 10:50 WIB
 
Tidak ada yang namanya terlambat, termasuk dalam berinvestasi. Meski kamu sudah berusia 40 tahun, berinvestasi tetap worth it untuk dijalani.

Founder Finansialku.com, Melvin Mumpuni menuturkan bahwa tujuan utama investasi di usia 40 tahun haruslah untuk dana pensiun di usia 56 tahun. Jadi, kita harus mengoptimalkan waktu selama 16 tahun untuk berinvestasi.

Yang jelas, tidak ada kata terlambat.

Teman dari investasi adalah waktu. Pada tahun 1998 terjadi krisis moneter di Indonesia yang menyebabkan pasar saham turun dan anjlok. Tetapi pada tahun 2007, semuanya meroket hingga jatuh kembali pada tahun 2008. Namun, semuanya berhasil terlewati dan kembali meroket hingga tahun 2019, lalu muncullah Covid-19 yang menyebabkan penurunan kembali. Tetapi saat ini, di tahun 2023, semua pasar saham telah pulih dan kembali menjulang.

Pada intinya, pasar saham akan selalu naik-turun, sehingga tidak ada yang namanya terlambat dalam berinvestasi. Bahkan, salah satu keuntungan dalam berinvestasi di usia 40 tahun adalah kondisi penghasilan yang sudah stabil. Namun ada 5 poin penting yang harus kamu perhatikan sebelum memulai investasi, yaitu:

1. Pastikan kondisi keuangan kamu sehat

Sebelum berinvestasi, alangkah baiknya kamu melakukan financial check up. Jangan memaksakan diri untuk berinvestasi jika keuangan belum sehat. Ini karena investasi adalah percepatan, bukan perbaikan.

Pastikan dulu kesehatan keuangan kamu dengan hal ini:

Pemasukan lebih besar dari pengeluaran
Kamu bisa berdonasi dan berderma secara rutin
Punya dana darurat dalam jumlah ideal yakni 6-12 kali pengeluaran bulanan
Utang dalam kondisi sehat, aset lebih besar dari utang dan cicilan maksimal 35% penghasilan
Punya proteksi atau asuransi

2. Punya rencana investasi yang jelas

Banyak orang berinvestasi tanpa rencana dan tujuan yang jelas. Maka, alangkah baiknya kamu tentukan terlebih dahulu rencana investasi kamu untuk apa, berapa target  keuntungan yang ingin dicapai, berapa rupiah risiko maksimal yang bisa diterima, berapa lama periode investasinya, syariah atau tidak dan lain sebagainya.

3. Tahu apa yang kamu beli

Jangan sampai berinvestasi seperti membeli kucing dalam karung. Kamu harus tahu apa yang kamu beli. Ikuti seminar tentang investasi, baca buku, workshop, dan lain sebagainya. Kamu juga bisa konsultasi keuangan dan investasi dengan lembaga profesional.

4. Review investasi secara berkala

Investasi sama seperti kamu bekerja, butuh rencana, eksekusi dan review. Dari hasil review ini kita akan tahu sudah sesuai atau belum dengan rencana. Jika sudah, maka tingkatkan. Jika belum, lakukan perbaikan agar hasil investasi sesuai target.

5. Lakukan sekarang

Jika kamu sudah memahami sampai tahap ini. Maka yang harus kamu lakukan hanyalah lakukan sekarang. Buka akun investasi, dan mulai berinvestasi. Jika kamu hanya diam di tempat, kamu tidak akan kemana-mana. Investasi butuh keahlian dan jam terbang, dan kedua hal itu hanya bisa didapatkan dengan praktik langsung.

https://wartaekonomi.co.id/read505926/cara-memulai-investasi-di-usia-40-tahunan-belum-terlambat-kok



Lakukan 9 Cara Ini Jika Ingin Bebas Finansial Usia 40 Tahun
 13 Sep 2023 | 19:55 WIB

Mandiri secara finansial di usia 40 atau bahkan lebih muda lagi, menjadi impian tiap orang. Meraih financial freedom agar hari tua bisa hidup dengan tenang, tidak mustahil dilakukan.

Namun, untuk bisa mencapainya, perlu perencanaan atau strategi dalam mengatur keuangan. Simak tips meraih kebebasan finansial sesegera mungkin ini, seperti dikutip dari situs ruangmenyala.com.

1. Jalankan Rencana Hidup Sebaik Mungkin

Ketahui tujuan atau target dalam hidup yang ingin diraih di masa depan. Kemudian, coba susun strategi atau rencana untuk menuju ke sasaran tersebut. Tak perlu terburu-buru, cukup lakukan secara konsisten dan bertahap. Selama perjalanan tersebut, cari pengalaman sebanyak mungkin. Bisa dengan membuka usaha sampingan atau menjadi freelancer.

2. Buat Anggaran

Membuat anggaran akan membantu dalam pengelolaan keuangan seefisien mungkin. Alokasikan pemasukan maupun pengeluaran secara tepat. Biasakan selalu mencatat setiap hal terkait keuangan, mulai dari belanja bulanan, bayar cicilan, bonus dari kantor, dan lain sebagainya.

3. Jangan Turuti Gengsi

Sebelum memutuskan untuk membeli apapun yang sedang menjadi tren saat ini, seleksi dan pertimbangkan dengan baik. Tanyakan kembali, apakah hal tersebut dibutuhkan atau tidak. Jika kurang bermanfaat, ada baiknya menahan diri meskipun mampu. Ketahuilah gengsi tak akan ada habisnya dan tak memberikan keuntungan apapun terhadap keuangan.

4. Siapkan Dana Darurat

Siapkan dana darurat agar tabungan tidak terganggu bila sewaktu-waktu terdapat kebutuhan mendadak di luar rencana. Andaikan tiba-tiba sakit atau ada pandemi yang membuat tak bisa bekerja dan menghasilkan uang. Di sinilah dana darurat berguna.

5. Sisihkan Dana Pensiun

Mulai sisihkan sedikit penghasilan untuk persiapan dana pensiun. Sehingga tak perlu bekerja seumur hidup dan bisa segera bebas finansial usia 40 tahun.

6. Gunakan Asuransi

Asuransi bisa jadi salah satu solusi agar bisa bebas finansial usia 40 tahun. Seperti asuransi kesehatan sehingga tidak perlu lagi khawatir atau bingung mencari dana untuk membayar biaya perawatan yang cukup tinggi. Sebab, asuransi akan menanggung semuanya. Dengan kata lain, asuransi bermanfaat sebagai bentuk antisipasi terhadap kejadian-kejadian tak terduga di masa mendatang.

7. Investasi Sedini Mungkin

Di samping menabung, menyiapkan dana pensiun dan darurat, mulailah berinvestasi. Ada berbagai jenis investasi dengan karakteristik masing-masing, mulai dari reksa dana, emas, saham, deposito, surat negara, dan masih banyak lagi. Sesuaikan saja dengan kemampuan.

8. Fokus pada Aset Aktif

Memiliki aset-aset aktif bisa memberikan passive income. Sehingga ketika tidak bekerja, penghasilan tetap ada.

9. Hindari Utang

Pastikan bebas dari hutang. Jangan coba sekali-sekali meminjam uang, apalagi jika hanya untuk sesuatu yang kurang perlu atau memenuhi gengsi semata. Utang bukan cuma membuat beban, utang juga bisa menjadi kebiasaan yang kurang baik bagi kesehatan keuangan. Hindari pula menggunakan kartu kredit jika memang belum mampu. Tak ada salahnya hidup sederhana dan hemat sesuai kebutuhan.

https://investor.id/tips/340512/lakukan-9-cara-ini-jika-ingin-bebas-finansial-usia-40-tahun



Siapkan Ini Saat Membuat Rencana Investasi di Usia 40-an

Maychelie Vincent Liyanto, S.Ak., S.H., M.Ak., CFP®
Perencana Keuangan PINA

Tidak ada kata telat untuk membuat rencana investasi. Mulai dari sekarang, supaya kamu tidak kehilangan lebih banyak waktu menyiapkan dana pensiun.

Siapkan Ini Saat Membuat Rencana Investasi di Usia 40-an
Ah, siapa yang tak rindu dengan masa muda? Seperti yang orang-orang katakan, masa-masa muda adalah momen terbaik. Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Di masa muda dulu, saya tak banyak berpikir mengenai cicilan rumah, tabungan pendidikan anak, atau biaya kesehatan yang kini terasa semakin membesar.

Dulu, ketika menerima gaji, saya hanya berpikir membelanjakan uang untuk membeli makanan favorit, membeli pakaian baru—agar bisa tampil menarik ketika nongkrong bersama sahabat, mentraktir pacar, dan singkatnya bersenang-senang.

Sekarang, di umur 40-an, prioritas saya berbeda.

Saya tak lagi sering bersenang-senang demi tujuan pribadi. Ada pasangan dan rumah tangga yang harus dipikirkan; anak-anak dan impian mereka yang harus didukung; dan tentu saja, seperti yang dilakukan oleh orang Timur lainnya, orang tua yang perlu dibuat bahagia.

Beranjak dewasa, saya menyadari perlu memikirkan tujuan finansial dengan saksama. Saya sadar harus memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mempersiapkan masa tua yang semakin dekat.

Saya jadi teringat dengan salah satu teman baik di masa kuliah dulu, Nikki. Saat masih duduk di bangku kuliah, ia kehilangan ayahnya yang kena serangan jantung di usia 50-an., Nikki menangis ketika saya dan beberapa sahabat datang ke upacara pemakaman ayahnya.

Sebagai seorang dewasa yang baru berumur 20-an, saya hanya bisa memberinya ucapan duka dan kalimat penyemangat. Tak pernah terpikir bagi saya, bahwa kehilangan ayah di usia semuda itu akan berpengaruh banyak dalam kehidupannya.

Beberapa hari setelah ayahnya dimakamkan, Nikki mengajak saya berbicara berdua. Ia menawarkan saya nasi kotak buatan ibunya. Ia sekarang berjualan makanan untuk membantu biaya kuliahnya. Ia juga bercerita, bahwa ayahnya meninggal dalam keadaan tak punya asuransi, serta tak punya tabungan masa tua.

Ibunya, yang waktu itu berumur 40-an, harus mencari cara demi menghidupi keluarga. Ia mengingatkan pada saya bahwa kita perlu memiliki tabungan agar tak kehilangan “pegangan” jika hal tidak terduga terjadi.

Sekitar tiga atau empat tahun lalu, saya bertemu kembali dengan sahabat saya itu. Sama seperti saya, Nikki juga sudah berkeluarga. Ia memiliki satu anak, perempuan. Kini, ia bekerja di sebuah perusahaan start-up. Setelah berbagi cerita konyol yang kami lakukan semasa kuliah, ia kemudian bercerita bahwa beberapa tahun kemarin ia mulai membuat rencana investasi.

Dari pengalamannya, ia mengaku bahwa berinvestasi memberikan banyak keuntungan. Ia kemudian mengajak saya untuk ikut berinvestasi--katanya, untuk pensiun nanti. 

Nikki mengaku, tak ada kata terlambat bagi kita untuk mulai berinvestasi, karena ia juga baru memulainya beberapa tahun kemarin. Saya ingat perkataannya waktu itu, sooner is better than later. Beberapa hari kemudian, saya meneleponnya dan berkata bahwa saya tertarik untuk mulai membuat rencana investasi untuk retirement plan.

Sebagai sahabat, ia lalu berbagi tips seputar investasi, yang tentu sangat berguna bagi saya. Saya kemudian melengkapi tips yang saya dapat dengan mencari lebih banyak hal seputar investasi di internet, terutama pilihan investasi bagi saya yang tak lagi muda.

Satu hal yang banyak saya temukan di internet; bahwa tak peduli berapa pun umurmu saat ini, jangan biarkan waktumu terbuang lebih banyak lagi. Kamu mungkin telah kehilangan banyak waktu untuk “curi start” dalam berinvestasi, tapi tak jadi masalah. Yang penting, mulailah sekarang. 

Yes, you still have time to build up your investment AND your retirement. Ingin mulai berinvestasi seperti saya? Konsultasikan masalah keuanganmu dulu ke perencana keuangan profesional dari PINA. GRATIS!

Selain itu, berikut beberapa saran dalam merencanakan investasi di umur 40-an yang sudah saya kumpulkan.

Mari Mulai Cek Kondisi Finansial Saat Ini
Pertama, cari tahu dulu, apa prioritasmu? Ambil pena dan kertas, kemudian jawab pertanyaan berikut:

Kapan kamu akan pensiun?
Di mana kamu akan tinggal?
Seperti apa gaya hidupmu sekarang?
Seperti apa gaya hidup yang kamu inginkan nanti?
Seperti apa gaya hidup pasanganmu? (Kalau kamu sudah menikah)
Berapa banyak tabunganmu? Berapa banyak yang bisa kamu investasikan?
Melihat pengeluaranmu sekarang, apa yang bisa kamu kurangi agar kamu punya lebih banyak uang untuk berinvestasi?

Itu adalah beberapa pertanyaan yang perlu kamu tanyakan—dan kamu jawab. Let’s start by knowing your financial condition. 

Save More, Spend Less
Saran yang paling gamblang di umur yang tak lagi muda ini adalah perbanyak menabung, kurangi menghamburkan uang.

Saat kamu masih berumur 20 atau 30-an, kata “pensiun” rasanya masih jauh dari pandangan. Kini, menginjak usia 40-an, kamu harus lebih bertanggung jawab atas keadaan finansialmu.

Selain itu, di usia ini, pengeluaran kita juga berbeda, misalnya biaya PBB tahunan, gaji asisten rumah tangga, dan sebagainya. Kalau sudah memiliki anak, kamu juga harus menyiapkan biaya sekolah anakmu yang tidak murah. Seluruh elemen finansial ini harus kamu dipikirkan baik-baik, karena dibutuhkan planning yang baik serta investasi yang strategis untuk tiap pengeluaran tersebut.

Inilah mengapa, ada satu hal yang juga perlu kamu garis bawahi; buat bujet yang bisa membantumu stay on track—dan benar-benar bisa kamu ikuti setiap bulannya. Ambil lagi pena dan kertasmu tadi, lalu lihat apakah ada pengeluaran lain yang bisa kamu kurangi sekarang agar bisa memiliki lebih banyak tabungan di masa depan?

Kalau kamu mengikuti sistem bujet 50/30/20, kamu mungkin ingin mengubahnya menjadi 30% tabungan dan 20% bersenang-senang, atau bahkan mungkin 40% tabungan dan 10% bersenang-senang.

Kemudian, bagi porsi tabunganmu menjadi 10% cash dan 20% investasi atau 5% cash dan 35% investasi. Usahakan untuk lebih banyak menaruh porsi uangmu dalam investasi. Remember, maximize what you have now so you can have more in the future.

Tunda Pensiun 

Faktanya, usia bekerja seseorang kini lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sejak 2019, usia pensiun di Indonesia telah berubah dari 55 tahun jadi 57 tahun. Perubahan usia pensiun tersebut dimaksudkan untuk memperkuat pendanaan Dana Jaminan Sosial Pensiun di masa yang akan datang, dan juga karena usia harapan hidup di Indonesia mencapai di atas 70 tahun.

Tak hanya itu, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 Pasal 15 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun juga menyebutkan bahwa usia pensiun akan bertambah satu tahun setiap tiga tahun.

Katakanlah saat ini usiamu 45 tahun, kamu seharusnya pensiun 12 tahun lagi. Kenyataannya, di tahun 2033 (saat kamu berusia 57 tahun dan harusnya pensiun) nanti, batas usia pensiun yang diberikan pemerintah mungkin berubah lagi menjadi 61 tahun! Kamu bahkan masih bisa bekerja sampai 2039, ketika umurmu mencapai batas pensiun 63 tahun.

Ini berarti, kamu masih memiliki lebih banyak waktu, kalau masih ingin bekerja dan menggunakan uang yang kamu dapatkan untuk berinvestasi demi retirement fund. 

Tujuan Utama di Usia 40-an

Kamu sudah mencari tahu apa saja prioritasmu? Bagus. Sudah membuat bujet dan rencana keuanganmu di masa depan? Perfect. Sekarang, mari kita pertimbangkan rencana tersebut dan sesuaikan dengan keadaan finansialmu.

Sisihkan waktu untuk memikirkan long-term financial goal-mu. Kalau kamu sudah menikah, akan lebih baik jika kamu juga mengajak pasanganmu untuk membahas masalah ini, karena tujuan finansialmu akan memengaruhi kehidupan kalian sebagai pasangan.

Sekarang, bahaslah poin-poin berikut dengan pasangan:

Berapa banyak uang yang kamu dapatkan setiap bulannya?
Apakah pasanganmu juga bekerja? Jika ya, berapa banyak yang kalian berdua dapatkan setiap bulannya?
Berapa banyak pengeluaran utama dan tabungan kalian setiap bulannya?
Apakah pengeluaran tersebut akan berubah dalam waktu dekat? Misalnya, anakmu akan masuk SD dan biaya sekolahnya akan bertambah. Berapa banyak yang sudah kamu siapkan untuk: tabungan, investasi, dan pensiun?
Apa saja yang akan kamu butuhkan dalam 5, 10, atau 20 tahun ke depan? Sertakan seluruh faktor tersebut dalam financial goal-mu.

Setelah itu, perhitungkan juga beberapa faktor berikut:

1. Utang-utang besarmu
Misalnya cicilan rumah atau mobil. Cari tahu kapan kamu akan melunasinya. 10 tahun lagi? 5 tahun lagi? Setelah berhasil melunasinya, apa yang akan kamu lakukan pada bujet cicilan tersebut?

Saran saya, biarkan bujetmu tetap sama, namun pindahkan ke bujet investasi. Dengan begini, kamu punya tambahan porsi untuk rencana investasi. 

2. Cari tahu berapa banyak uang yang kamu siapkan untuk dana pensiun
Ini adalah saat yang paling tepat untuk mengecek lagi seberapa banyak yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapi masa tua, dan apa saja investasi yang kamu butuhkan agar bisa pensiun dengan tenang, tanpa bergantung pada anak untuk “membiayai” masa tua.

3. Kalau punya anak, cari tahu seberapa banyak uang yang kamu perlukan demi masa depannya
Setidaknya, kamu perlu menyiapkan uang sampai anakmu selesai kuliah. Apakah nanti anakmu akan kuliah di luar negeri? Berapa besar biaya yang ia butuhkan? Berapa besar biaya hidupnya per bulan?

Kids grow up fast, jadi kamu harus memikirkan biaya hidupnya mulai dari sekarang. Ya, cara terbaik untuk menyiapkan uang pendidikan anakmu adalah dengan membuat rencana investasi.

Setelah kamu mengetahui seperti apa keadaan keuanganmu, berapa banyak pendapatanmu, apa saja pengeluaranmu, dan seperti apa goal-mu ke depannya, barulah kamu bisa menentukan seberapa besar investasi yang kamu butuhkan. 

Persiapan Pensiun untuk Usia 40-an: Membuat Rencana Investasi
Finally, mari kita bicarakan hal yang paling penting. Bagaimana cara membuat rencana investasi untuk dana pensiun bagi kamu yang berumur 40-an.

Berikut ini adalah alokasi aset investasi yang bisa dipertimbangkan:

Saham: 70-75%
Obligasi: 20-25%
Cash: 5%
Mengapa tidak memaksimalkan seluruh uangmu ke dalam saham, karena kamu membutuhkan return yang besar dalam waktu yang singkat?

Begini, volatilitas atau tingkat fluktuasi saham sangatlah tinggi. Kamu mungkin bisa mendapatkan return besar dalam waktu singkat. Namun ingat, risiko bermain saham pun besar, yang berarti kamu juga bisa kehilangan uang dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Trik menghadapi situasi ini adalah dengan dengan melakukan diversifikasi pada portofolio investasimu. Dengan begini, ketika nilai sahammu berkurang, kamu dapat menutupi kerugiannya dengan investasi yang lain. 

Ya, kamu memang bisa menaruh porsi lebih besar dalam aset investasi yang agresif seperti saham, agar bisa menandingi laju inflasi. Namun seimbangkan juga dengan aset lain dengan risiko yang lebih rendah dibanding pasar saham.

Agresif tak berarti kamu juga bisa bersikap ceroboh. Stick with investments that have a track record of producing returns and avoid deals that are "too good to be true."

Di usia 40-an ini, kamu harus lebih serius membangun investasimu. Kalau ini adalah kali pertamamu membuat rencana investasi—seperti saya—maka maksimalkan waktu dan aset yang kamu miliki.

Kini, bangun portofoliomu lebih serius lagi. Kita sedang berada di puncak karier, di mana kita mungkin tak akan mendapatkan pendapatan yang lebih baik dari sekarang, jadi manfaatkanlah situasi ini.

https://pina.id/artikel/detail/siapkan-ini-saat-membuat-rencana-investasi-di-usia-40-an



Umur 40 Tahun, Usahakan Punya Ini Agar Gak Miskin Mendadak

Di usia kepala empat, seseorang tentu diharapkan sudah mapan secara finansial. Namun kemapanan bukan hanya dinilai dari besarnya pendapatan, melainkan juga dari keamanan finansial yang cukup baik.
Banyak masalah finansial yang bisa datang tak kenal waktu dan mengganggu keuangan Anda kapan saja. Masalah-masalah tersebut bisa saja muncul karena ketidakcakapan kita dalam mengelola dan mengamankan keuangan, atau dari faktor eksternal.

Bukan tidak mungkin, hal itu akan menghancurkan keuangan Anda hingga akhirnya Anda harus memulai semuanya dari nol.

Lantas apa saja produk finansial yang bisa mengamankan keuangan mereka dalam jangka panjang? Berikut ulasannya.

3 jenis tabungan
Satu tabungan saja tentu sangatlah riskan, lantaran Anda akan kesulitan dalam mengelola keuangan Anda. Setidaknya ada memiliki tiga jenis tabungan untuk keperluan yang berbeda-beda.

Pertama adalah tabungan dana darurat dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan, yang tujuannya adalah untuk mengantisipasi segala kebutuhan mendesak dan tidak direncanakan sama sekali.

Kedua adalah tabungan sinking fund yang bertujuan untuk menghadapi seluruh pengeluaran Anda yang dibayar tahunan. Sebut saja seperti pajak kendaraan, pajak rumah, biaya liburan keluarga, dan lain sebagainya.

Dan yang terakhir adalah tentu saja rekening tabungan untuk operasional sehari-hari.

Asuransi kesehatan
Memang benar bahwa BPJS Kesehatan bisa menanggung hampir seluruh penyakit yang ada. Namun asuransi swasta bisa memberikan Anda sebuah kepraktisan dalam berobat.

Sayangnya, menunda membeli asuransi kesehatan bisa berdampak sulit mendapat persetujuan untuk memiliki produk ini di masa tua.

Oleh karena itu, pertimbangkanlah untuk menyisihkan uang setara maksimal 10% dari pemasukan untuk membeli asuransi kesehatan di masa muda.

Asuransi jiwa
Khusus bagi Anda yang punya tanggungan, baik itu orangtua, adik, atau keluarga Anda sendiri, maka Anda wajib memiliki produk keuangan yang satu ini.

Asuransi jiwa akan memberikan orang yang Anda cintai sebuah proteksi finansial di kala Anda sebagai pencari nafkah kehilangan kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab. Bisa jadi karena cacat tetap total, atau meninggal dunia.

Ketika musibah itu terjadi, maka perusahaan asuransi jiwa akan mencairkan uang pertanggungan yang bisa dipakai oleh keluarga untuk membiayai hidup.

Tak cuma itu, uang santunan dari asuransi jiwa juga bisa dimanfaatkan untuk memperlancar proses balik nama harta waris dan lain sebagainya.

Baca:Nasabah Asuransi Ini Ungkap Mudahnya Proses Klaim RS
Produk investasi untuk dana pensiun
Bukan rahasia lagi, usia kepala empat menandakan bahwa tidak lama lagi Anda akan memasuki masa tidak produktif. Maka investasi dana pensiun tentu sangat dibutuhkan.

Semestinya, investasi ini sudah dilakukan di usia 20 tahunan. Namun apa daya jika orang yang bersangkutan baru saja melek finansial di usia mendekati kepala 4?

Tidak ada kata terlambat untuk investasi, Anda pun harus memulainya sejak dini demi masa depan yang aman.

Adapun instrumen keuangan yang cocok untuk dana pensiun adalah instrumen yang bersifat high risk dan high return. Sebut saja seperti dana pensiun lembaga keuangan, reksa dana campuran, reksa dana saham, atau saham.

Namun lakukanlah diversifikasi investasi dengan membeli instrumen lain agar risiko investasi Anda bisa lebih terkontrol. Belilah surat utang negara, emas, atau instrumen pasar uang sebagai penyeimbang.

https://www.cnbcindonesia.com/mymoney/20230822092251-72-464934/umur-40-tahun-usahakan-punya-ini-agar-gak-miskin-mendadak



Tips Memulai Investasi di Usia 40an Menurut Financial Planner FUNDtastic

Seiring dengan inklusi keuangan yang semakin luas di masyarakat, teknologi keuangan juga semakin marak mengundang masyarakat untuk mulai berinvestasi belakangan ini.Tidak jarang mereka yang memasuki usia 40an baru memulai perjalanan investasi mereka. Biasanya, tujuan investasi terdekat mereka yakni kebebasan finansial di masa pensiun. Terhitung usia pensiun 65-70 tahun, maka jangka waktu investasi yang optimal adalah 20-25 tahun.

Apakah tidak terlambat berinvestasi di umur 40? Tentu saja tidak.

Mari kita telaah lebih lanjut melalui pertanyaan paling popular yang ditanyakan para investor pemula berusia 40 tahun yang sering ditemui Yehosyuah Beniha Noah, Perencana Keuangan FUNDtastic  : 

1. Apa yang seharusnya menjadi prioritas finansial saya di usia 40an ini?

Prioritas finansial setiap orang tentu berbeda-beda. Penting untuk Anda menentukan tujuan finansial Anda sebelum merencanakan membangun kekayaan Anda. Untuk mempermudah, Anda dapat mengelompokkan misi keuangan dengan gunakan strategi yang disebut Segitiga REKA, atau Segitiga Rencana Keuangan.

Cara menentukan prioritas keuangan Anda secara gambaran besar dapat menggunakan 3 pengelompokkan, yakni tujuan kebutuhan tersier, sekunder dan kebutuhan primer. Pertama, buatlah daftar tujuan-tujuan keuangan Anda dan jangka waktu yang Anda inginkan untuk meraihnya. Setelah itu, kelompokkan tujuan keuangan Anda dengan Segitiga Reka diatas. Pengelompokkan dengan skema di atas membuat Anda dapat menentukan di antara tujuan-tujuan keuangan tersebut manakah yang ternyata prioritas (need) Anda.

2. Bagaimana sebaiknya saya mulai berinvestasi di usia 40an?

Sebelum memulai berinvestasi Anda perlu menentukan terlebih dahulu tujuan yang Anda ingin capai. Investasi merupakan alat atau kendaraan yang akan Anda gunakan untuk meraih tujuan tersebut. Tujuan tersebut harus spesifik, bukan misalnya “bertambah kaya”. Anda perlu menentukan tujuan yang realistis tapi juga tidak terlalu mudah untuk dicapai agar Anda dapat lebih mudah menentukan dan mengambil keputusan finansial dengan lebih akurat. 

Maka jelas bahwa langkah pertama Anda untuk memulai investasi adalah menentukan misi keuangan Anda. Berdasarkan prioritas finansial yang telah dibahas di pertanyaan pertama, selanjutnya Anda perlu tentukan jangka waktu yang Anda targetkan untuk mencapainya. Setelah itu, Anda perlu tentukan instrumen investasi yang sesuai untuk meraih tujuan keuangan tersebut.

3. Berapa banyak sebaiknya saya mulai berinvestasi? Berapa persen dari gaji?

Berdasarkan perencanaan keuangan pada umumnya, formula menggunakan gaji Anda untuk berinvestasi adalah 15% sampai 30%. Namun, bila ternyata Anda sanggup berinvestasi di atas itu maka akan jauh lebih baik untuk keuangan Anda. Pastikan untuk dengan detail menentukan tujuan dan skala prioritas keuangan Anda terlebih dahulu sebelum menentukan jumlah yang Anda mampu dan perlu investasikan setiap bulannya. Kemampuan besar kecilnya jumlah dana untuk diinvestaskani bukan hanya berdasarkan pemasukan bulanan yang Anda miliki, namun juga tergantung skala prioritas. Dengan begitu, Anda bisa  memahami jumlah yang Anda mampu dan perlukan untuk berinvestasi.

4. Apakah Trading pilihan yang tepat untuk dapat imbal hasil cepat di usia 40an ini?

Trading bukanlah pilihan yang tepat untuk membangun kekayaan di usia berapapun, terutama bagi mereka yang bukan seorang trader profesional. Mengapa? Karena faktanya lebih banyak kegagalan dibanding keberhasilan  yang dialami oleh mereka yang melakukan trading. Kalau Anda masih  berusia 20an dan coba-coba trading dengan nominal kecil, mungkin tidak terlalu berdampak pada keuangan Anda. Tapi ketika prioritas Anda lebih beragam di usia 40an tahun ini, disarankan untuk fokus saja berinvestasi secara pasif. Anda tentunya banyak membutuhkan waktu untuk mengurus pekerjaan, me time dan keluarga untuk juga disibukkan dengan aktivitas trading yang memakan waktu serta emosi.. 

5. Apa instrumen terbaik untuk berinvestasi di usia 40an ini?

Semua instrumen sama baiknya, , tapi perlu sesuai dengan tujuannya. Bila Anda telah menentukan tujuan investasi dengan jelas, maka instrumen investasi Anda haruslah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jenis instrumen dapat Anda tentukan berdasarkan prioritas anda dan jangka waktu yang Anda butuhkan. Investasi adalah kendaraan, maka instrumen dapat Anda ibaratkan sebagai jenis kendaraannya. Misalnya, kendaraan mobil yang cocok untuk perjalanan jauh adalah sama seperti reksa dana saham yang pas untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun atau pendidikan anak. Apakah cocok bila Anda menuju ke minimarket yang jaraknya adalah 20 meter dan menempuhnya dengan kendaraan mobil? Maka seperti itu juga instrumen investasi, untuk tujuan keuangan yang pendek lebih disarankan reksa dana pasar uang yang cenderung konservatif dengan volatilitas rendah.. Maka dari itu, perlu tentukan dahulu misi keuangan Anda sebelum memulai berinvestasi.

6. Bagaimana saya bisa tentukan tingkat toleransi risiko?

Toleransi risiko dapat diukur dari seberapa berani Anda dalam  mengambil risiko di kehidupan sehari hari. Jika Anda cenderung menolak ajakan teman berbisnis dengan  cuan besar namun risiko rugi yang tinggi, maka Anda sebenarnya konservatif.

Namun, perjalanan dan pelajaran hidup Anda akan mengubah toleransi risiko dalam berinvestasi seiring berjalannya waktu. Mengutip Warren Buffet yang adalah tokoh bisnis dan investor legendaris  di dunia, 

“Risk comes from not knowing what you’re doing”. 

Salah satu contoh kasus klien saya, awalnya beliau disarankan untuk berinvestasi di reksa dana pasar uang yang berisiko cukup rendah. 6 bulan kemudian seiring dengan beliau tambah mengerti tentang investasi, beliau mulai berani berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap dan sekarang sudah berani berinvestasi di reksa dana saham dengan tujuan jangka panjang. Artinya toleransi risiko dapat berubah seiring dengan bertambahnya pengetahuan Anda tentang investasi.

7. Manajer Investasi atau Perencana Keuangan seperti apa yang tepat untuk saya?

Manajer Investasi dapat diukur dari banyak hal, Anda perlu menentukan terlebih dahulu apa yang Anda butuhkan. Apakah Anda butuh Manajer Investasi yang stabil? Atau yang miliki pertumbuhan (growth) tinggi? Atau harus miliki Good Corporate Governance yang ketat?

Namun, memang menilai Manajer Investasi bukanlah perkara yang mudah, Anda perlu berkonsultasi secara mendalam dengan Perencana Keuangan Anda. Anda bisa juga manfaatkan  fitur Wealth Creation di aplikasi FUNDtastic. Perencana keuangan tersertifikasi FUNDtastic sudah lakukan due diligence terhadap banyak sekali Manajer Investasi untuk berikan skor pada pengalaman, sertifikasi dan pencapaian mereka dalam mengelola dana investor. Kami sudah cover kebutuhan Anda meng-screening Manajer Investasi ini.

8. Berapa banyak sebaiknya jumlah dana pensiunan saya?

Kebutuhan dana pensiun setiap orang dapat berbeda. Secara umum, Anda bisa pakai formula ini:

Ekspektasi pemasukan per bulan X 240.
(Pemasukan per bulan yang diharapkan ketika pensiun dikalikan dengan 240) 
Contoh:, Jika ketikapensiun Anda ingin memiliki pemasukan 5 juta rupiah sebulan,
maka 5 juta X 240 atau 1,2 milyar rupiah lah yang Anda butuhkan untuk dana pensiun nanti. 

Mengapa 1,2 milyar? Karena kalau dana 1,2 milyar itu Anda investasikan ke instrumen konservatif seperti reksa dana pasar uang dengan imbal hasil (return) 5% per tahun atau 60 juta rupiah per tahun, setara dengan 5 juta per bulan yang bisa Anda pakai untuk kebutuhan hidup saat pensiun nanti. Harap diingat, nilai tersebut belum ditambah dengan perhitungan inflasi.

https://fundtastic.co.id/news/read/16/tips-memulai-investasi-di-usia-40an-menurut-financial-planner-fundtastic



Belum Terlambat Memulai, Inilah Tips Investasi di Usia 40an
By Dion -14 December 201808017

Ketika menginjak usia 40-an tahun, idealnya seseorang sudah relatif mapan dari sisi kehidupan finansial. Anggapan umum ini sejatinya tidak terlalu salah. Saat seseorang telah menginjak umur kepala empat, ia diasumsikan telah bekerja atau memiliki penghasilan minimal selama 15 tahun. Rentang waktu selama 15 tahun memiliki penghasilan sendiri memungkinkan seseorang memiliki banyak aset. Seperti rumah, kendaraan pribadi, tabungan, investasi atau mungkin kepemilikan saham di sebuah bisnis.

Citra kemapanan ini pula yang melekati profil Rahmad (41 tahun), seorang manajer di sebuah perusahaan swasta di ibukota. Di usia awal 40-an, Rahmad memang terhitung sudah cukup mapan. Karirnya semakin menanjak. Anak-anaknya mulai memasuki usia remaja. Aset-aset penting seperti rumah, kendaraan pribadi, dan tabungan sudah dia miliki.

Namun, harus diakui, beban finansial yang dia pikul juga masih sangat banyak. Biaya sekolah anak yang terus meningkat seiring kenaikan tingkat pendidikan mereka, ditambah lagi tuntutan gaya hidup yang kian meningkat. Imbasnya, Rahmad merasa pengelolaan finansialnya belum optimal. Ia belum memiliki investasi apapun, baru sebatas tabungan biasa di deposito dan emas. Rahmad belum pernah mencoba berinvestasi di produk pasar keuangan sejauh ini. Padahal kurang dari 15 tahun lagi, Rahmad akan memasuki usia pensiun.

Profil Rahmad mungkin terbilang banyak ditemui dalam keseharian masyarakat Indonesia. Penghasilan sudah memadai, tetapi kurang agresif dalam mengembangkan aset. Kebanyakan masyarakat Indonesia hanya berani sebatas menabung di produk tabungan bank, deposito, dan emas. Padahal tingkat pertumbuhan tiga instrumen tersebut seringkali kalah jauh dari laju inflasi.

Mengutip hasil survei InsideID yang dikutip oleh Kontan (Februari 2018), 79% dari responden yang disurvei mengaku menyisihkan pendapatan ke produk tabungan dan hanya 21% saja yang berinvestasi. Itupun kebanyakan yang memilih berinvestasi di emas (40%), deposito (37%), disusul properti, reksadana dan saham.

Menilik angka inflasi tahunan yang mencapai 6% menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), maka sebuah aset hanya bisa disebut berkembang bila mampu bertumbuh melampaui angka tersebut. Kesalahan dalam memilih instrumen pengembang aset yang tepat bisa berakibat tujuan keuangan gagal tercapai, tak terkecuali rencana dana pensiun.

Memulai investasi di usia 40 tahun, mengapa tidak?
Nah, mungkin saat ini Anda sudah berkepala empat dan memahami pentingnya berinvestasi untuk persiapan masa pensiun. Tetapi, mungkin Anda gamang dan merasa sudah terlambat untuk memulai investasi. Jangan dulu khawatir. Bila saat ini usia Anda masih di awal kepala empat, sebenarnya Anda masih memiliki cukup waktu untuk melakukan investasi jangka panjang terutama untuk menyiapkan kebutuhan di masa pensiun kelak.

Anda memiliki waktu antara 10 tahun-15 tahun untuk mempersiapkan kebutuhan dana pensiun. Untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang di atas lima tahun seperti dana pensiun, Anda perlu memilih instrumen keuangan yang mampu mengalahkan inflasi dalam jangka panjang. Produk konservatif seperti tabungan bank atau deposito relatif sudah tidak mampu mengalahkan laju inflasi dalam jangka panjang. Dua produk tersebut sudah selayaknya Anda hapus dari pilihan instrumen dana pensiun.

Instrumen pasar modal seperti reksadana saham atau saham lebih mungkin membantu Anda membangun dana pensiun karena imbal hasilnya bisa di atas 7% per tahun bahkan bisa di atas 20% per tahun.

Lantas, apa saja tip penting yang perlu Anda cermati apabila memulai investasi di usia kepala empat? Mari melihat satu per satu jurusnya di bawah ini:

1. Tentukan tujuan keuangan
Ada banyak tujuan keuangan yang bisa Anda mulai di usia kepala empat. Tujuan keuangan bisa jangka pendek di bawah 3 tahun, jangka menengah yaitu antara 3-5 tahun dan tujuan keuangan jangka panjang di atas 5 tahun. Tujuan jangka pendek sebagai contoh adalah mengumpulkan dana liburan tahunan. Adapun tujuan keuangan jangka menengah contohnya adalah persiapan dana beribadah ke tanah suci atau mengejar pemenuhan kebutuhan dana kuliah anak. Untuk tujuan jangka panjang di atas 5 tahun antara lain adalah dana pensiun.

2. Ketahui kebutuhan dana
Sebagai contoh, Anda ingin memulai investasi untuk kebutuhan dana pensiun. Langkah pertama adalah Anda perlu menentukan terlebih dulu asumsi usia pensiun dan asumsi usia harapan hidup. Sebagai gambaran, usia Anda saat ini 40 tahun dan berencana pensiun di usia 55 tahun. Sedang asumsi usia harapan hidup anggaplah 65 tahun.

Berangkat dari asumsi itu, maka Anda memiliki waktu sekitar 15 tahun untuk menyiapkan dana pensiun yang akan Anda gunakan untuk hidup selama 10 tahun di masa tua. Anda bisa memanfaatkan kalkulator dana pensiun untuk mengetahui nilai kebutuhan dana pensiun yang harus Anda kumpulkan.

Anggaplah total kebutuhan dana pensiun Anda adalah Rp3,63 miliar. Maka nilai itulah yang menjadi target pengumpulan dana pensiun Anda, setelah dikurangi oleh tabungan pensiun yang saat ini mungkin sudah Anda miliki. Misalnya, tabungan pensiun di program Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan atau tabungan pensiun di tempat Anda bekerja melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

3. Pilih produk investasi
Setelah mengetahui nilai kebutuhan dana pensiun yang harus Anda kumpulkan, saatnya menentukan strategi investasi yang tepat. Anggaplah setelah dikurangi tabungan pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan dan DPLK, kebutuhan dana pensiun Anda adalah Rp2,7 miliar. Maka, Anda bisa memilih berinvestasi di produk yang mampu tumbuh 20% per tahun sebesar Rp2,38 juta per bulan selama 15 tahun.

Apa saja pilihan instrumen investasi yang mampu tumbuh 20% per tahun? Anda bisa menimbang berinvestasi di produk reksadana, saham, atau properti. Reksadana saham tepat sebagai pilihan untuk investasi jangka panjang. Di pasar saat ini ada banyak produk reksadana yang mampu tumbuh di atas 20% per tahun. Begitu juga properti yang bisa tumbuh melampaui inflasi. Pilihlah produk investasi yang tepat berdasarkan profil risiko pribadi dan kinerja historis produk tersebut.

4. Jangan lupakan asuransi
Memulai investasi di usia kepala empat bukan hal yang aneh ataupun terlambat. Anda masih bisa mengoptimalkan masa produktivitas finansial Anda untuk mewujudkan sebuah tujuan keuangan jangka panjang. Hanya saja, harus diakui di usia kepala empat Anda juga menghadapi beberapa risiko finansial yang perlu dikelola. Misalnya, risiko finansial akibat terjatuh sakit atau risiko finansial lain yang bisa mengancam stabilitas keuangan Anda.

Jadi, bila saat ini Anda belum memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, ada baiknya Anda menutup kebutuhan proteksi tersebut sesuai profil keuangan. Dengan menutup kebutuhan proteksi, langkah investasi Anda akan lebih nyaman.

https://avrist.com/lifeguide/2018/12/14/tips-investasi-di-usia-40/

Friday, December 22, 2023

Generasi Sandwich

Fenomena generasi sandwich saat ini menjadi ngetren.

Banyak yang berkeluh kesah karena hal ini. Orang yang terjebak dalam situasi ini dapat mengalami tekanan yang luar biasa. Bahkan generasi ini sering mengalami tekanan psikis hingga memicu gangguan fisik seperti penyakit.

Sandwich Generation (generasi sandwich) atau generasi terjepit dikenal sebagai kondisi seseorang yang menjadi tulang punggung, mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan, yaitu dimana generasi sandwich ini harus menghidupi tiga generasi keluarganya yang terdiri dari orang tua, dirinya sendiri, dan anaknya. 

Seperti sebuah roti sandwich, di mana orang tua dan anak dianggap sebagai roti lapisan atas dan lapisan bawah, sedangkan seseorang yang terjebak dalam fenomena ini diibaratkan sebagai sebuah daging atau isi dari sandwich yang terhimpit di tengah-tengah roti.

Sandwich generation berada di angka 48,7 persen, non-sandwich dengan anak 41,5 persen, dan non-sandwich tanpa anak sebesar 9,8 persen. Banyak faktor yang membuat golongan usia produktif berada di generasi ini. 

Pertama, karena generasi sebelumnya kurang memiliki literasi keuangan sehingga tidak ada tabungan untuk menyiapkan dana pensiun. 

Kedua, terjadi musibah dalam keluarga. Salah satunya tidak bisa mencari penghasilan lagi sehingga generasi saat ini harus bertanggung jawab. 

Ketiga, lantaran salah mengambil keputusan finansial seperti investasi bodong hingga gagal dalam dunia bisnis. 

Para generasi sandwich memiliki beban hidup yang cukup bahkan sangat berat. Mereka perlu mengatur keuangannya agar memutus rantai generasi sandwich dan berinvestasi untuk masa depan.

Generasi sandwich menjadi tiga ciri berdasarkan perannya, yaitu:.

1. The Traditional Sandwich Generation.

Orang dewasa berusia 40 hingga 50 tahun yang dihimpit oleh beban orang tua berusia lanjut dan anak-anak yang masih membutuhkan finansial.

2. The Club Sandwich Generation,

Orang dewasa berusia 30 hingga 60 tahun yang dihimpit oleh beban orang tua, anak, cucu (jika sudah punya), dan atau nenek kakek (jika masih hidup).

3. The Open Faced Sandwich Generation.

Siapapun yang terlibat dalam pengasuhan orang lanjut usia, namun bukan merupakan pekerjaan profesionalnya (seperti pengurus panti jompo) termasuk ke dalam kategori ini.


Dampak berbahaya yang bisa dialami oleh seseorang dalam generasi ini, yaitu diantaranya:

Tingkat stres yang lebih tinggi, karena banyaknya anggota keluarga yang harus dibiayai membuat seseorang dalam generasi sandwich berpeluang tinggi untuk mengalami stres. Hal itu terjadi karena mereka akan selalu mengalami kekhawatiran jika ada satu generasi yang tidak bisa dibiayai atau diberi makan. 

Burnout atau kelelahan fisik dan juga mental pada diri sendiri.

Stres yang berkepanjangan, ditambah dengan beban pekerjaan yang semakin menumpuk, para generasi sandwich akan mengalami burnout di mana mereka merasa lelah fisik dan mental. Sehingga orang akan rentan terhadap penyakit fisik seperti kebotakan dini, pusing, dan kelelahan secara terus-menerus. Serta berisiko mengalami penyakit mental seperti panic attack atau depresi akut.

Perasaan bersalah atau merasa tidak puas.

Rasa bersalah jika mengalami kegagalan, atau merasa tidak puas saat mencapai sesuatu, juga menjadi dampak dari sandwich generation. Perasaan karena gagal sebagai tulang punggung keluarga, serta kehilangan satu dari sekian sumber penghasilan, dapat dialami oleh mereka jika gagal dalam karier. 

Mudah merasa khawatir.

Para generasi sandwich juga mudah untuk mengalami kekhawatiran jika terjadi sesuatu di luar rencana mereka. Misalnya, jika anak dan orang tua mengalami masalah kesehatan pada saat bersamaan, artinya mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak. Saat keuangan sedang pas-pasan, akan timbul perasaan cemas karena adanya pilihan yang sangat sulit dan memerlukan keputusan dalam waktu cepat.


Bagaimana cara memutus rantai generasi sandwich?.

Memutus rantai generasi sandwich bukanlah hal mudah yang dapat dilakukan begitu saja. Perlu konsistensi dan usaha yang lebih besar untuk dilakukan, berikut beberapa langkah yang bisa diambil.

1. Miliki tabungan rencana.

Miliki tabungan rencana yaitu tabungan dengan setoran rutin secara bulanan yang memiliki fasilitas auto debit dari rekening sumber ke rekening tabungan rencana dan penarikannya dibatasi sesuai ketentuan bank.

Tabungan rencana ini bisa digunakan untuk tujuan misalnya pernikahan, Haji atau Umrah, pendidikan, wisata, dan lainnya. 

2. Menyiapkan program pensiun.

Menabung dengan membayar sejumlah uang yang sudah ditetapkan secara rutin dan hanya bisa diambil ketika memasuki usia pensiun. Hal ini merupakan langkah awal yang baik sebagai bukti sayang kamu kelak kepada anak dan berguna untuk menjamin kehidupan masa tua.

3. Miliki asuransi kesehatan.

Hal ini harus benar-benar harus diperhatikan agar kita sekeluarga mendapatkan jaminan kesehatan atas rawat inap, rawat jalan, pengobatan untuk gigi, penggantian kacamata, melahirkan sesuai dengan batasan yang dijamin polis.

Kita bisa memilih untuk memiliki asuransi kesehatan dari pemerintah (BPJS Kesehatan) atau dari swasta. 

4. Kurangi gaya hidup konsumtif.

Mengurangi gaya hidup konsumtif yang dirasa tidak perlu merupakan langkah pertama, untuk itu kita perlu menentukan prioritas dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

5. Menyiapkan dana pendidikan anak.

Orang tua perlu menyiapkan biaya pendidikan anak untuk masa depan dimulai dari sekarang untuk meringankan beban orang tua dikemudian hari.


Jika kamu adalah generasi sandwich, maka tak ada salahnya untuk terbuka dengan orang tua untuk membahas kemampuan memberikan bantuan finansial. Dengan komunikasi yang terbuka, nantinya diharapkan sang orang tua akan mengerti dan tidak terlalu besar menuntut sehingga beban dan tingkat stress anak sedikit berkurang.

Related Posts