Tuesday, December 10, 2019

Pertimbangan Pensiun Dini,

Ingin Pensiun Dini, Pertimbangkan Dulu 4 Hal Berikut

Pensiun dini adalah keinginan banyak orang. Namun, kenyataannya meninggalkan pekerjaan terlalu cepat bisa jadi tak seindah yang kita bayangkan.

Berikut empat alasan kenapa orang harus mempertimbangkan masak-masak sebelum memutuskan untuk pensiun dini, mengutip Motley Fool.


1. Perlu tabungan untuk menopang hidup lebih lama
Semakin dini pensiun, semakin cepat Anda harus mulai menarik tabungan pensiun dan semakin besar risiko uang akan habis terlalu cepat. Anda harus sangat berhati-hati tentang berapa banyak menarik uang dari rekening pensiun.

Jika tabungan pensiun besar, mungkin Anda bisa mempertahankan saldo pokoknya dan mendapatkan pendapatan bunga yang cukup untuk hidup. Sementara para ahli biasa menyarankan agar Anda bisa menarik 4 persen tabungan dengan aman setiap tahun, tapi ada bahaya besar bisa kehabisan uang jika melakukan ini. Pensiun dini akan memaksa Anda lebih berhemat karena mungkin tidak mudah mendapatkan pemasukan baru untuk menambah saldo di rekening.


2. Pensiun dini mengurangi tabungan jaminan sosial
Kebanyakan orang yang pensiun mengklaim jaminan sosial untuk menambah tabungan. Tetapi, semakin cepat Anda pensiun maka uang jaminan sosial yang diterima akan semakin kecil, terlebih jika dibandingkan dengan mereka yang pensiun pada waktunya.


3. Pengeluaran untuk biaya kesehatan
Sebagian besar perusahaan memberikan jaminan perawatan kesehatan hingga karyawan pensiun. Jadi, jika pensiun lebih cepat Anda akan kehilangan jaminan kesehatan dari perusahaan. Oleh karena itu, Anda perlu menyisihkan uang sendiri untuk asuransi kesehatan atau biaya perawatan ketika membutuhkan. Dan bila tidak punya pemasukan baru maka itu akan menguras uang pensiun juga. Sementara pada umumnya, kesehatan seseorang semakin menurun dan biaya perawatan meningkat seiring bertambahnya usia kita.


4. Anda bisa bosan
Bagi banyak orang, pekerjaan memberikan interaksi sosial dan tantangan mental. Jika meninggalkan pekerjaan lebih awal, Anda akan bosan karena tidak banyak beraktivitas seperti ketika masih bekerja kecuali jika memiliki gagasan yang jelas tentang bagaimana ingin menghabiskan waktu pensiun. Tanpa rencana yang jelas dan kadang rencana juga tak seperti yang diharapkan dalam implementasi, bisa membuat bosan serta tertekan.


Sumber :
https://gaya.tempo.co/read/1280689/ingin-pensiun-dini-pertimbangkan-dulu-4-hal-berikut/full&view=ok

Tips Beli Rumah dengan Gaji Rp 5 Juta

Gaji Rp 5 Juta Mau Beli Rumah? Begini Caranya

Rumah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dihindari. Namun, tak mudah untuk memiliki hunian idaman apalagi dengan pendapatan yang terbilang pas-pasan.

Meski sulit, bukan berarti memiliki rumah adalah hal yang mustahil bagi mereka yang berpendapatan pas-pasan. Dengan gaji Rp 5 juta per bulan pun ternyata membeli rumah bisa dilakukan.

Perencana Keuangan dari Financial Consulting Eko Endarto mengatakan pada dasarnya membeli sebuah properti seperti rumah harus disesuaikan dengan pendapatan yang dimiliki. Gaji, Rp 5 juta per bulan bisa memiliki rumah namun dengan sedikit catatan.

"Jadi nggak mungkin dengan gaji Rp 5 juta terus rumah dia harus dekat kantor, pusat kota, nggak bisa. Jadi akan lebih menjauh dari harapan dia. Tapi bukan berarti nggak bisa," kata Eko kepada detikcom, Jumat (22/11/2019).

Eko menjelaskan, dalam membeli rumah, hal pertama yang harus dilihat adalah besaran cicilan atau KPR. Dengan penghasilan Rp 5 juta per bulan, maka cicilan maksimal yang bisa diajukan ialah sekitar Rp 2 jutaan atau 20% dari gaji.

"Nah Rp 2 jutaan pasti masih ada untuk rumah Rp 100 jutaan. Cuma memang lokasi nggak akan dekat-dekat kantor, udah pasti. Tapi kalau hanya mencari akses kereta misalnya, itu pasti masih dapat," katanya.

"Apalagi kalau mereka masih muda. Ambil saja yang tenornya 20 tahun, 25 tahun. Nggak masalah. Kan masih muda, apalagi rumah pertama. Rumah pertama itu harus sepanjang-panjangnya, jangan pendek-pendek. Karena nggak diapa-apain, kan mau dipake sendiri kan rumahnya," katanya.

Sementara untuk uang muka atau down payment (DP), calon pembeli juga bisa mencicilnya bila dirasa berat. Dia bilang, calon pembeli harus pintar-pintar berburu rumah yang menawarkan cicilan DP dengan ringan.

"Memang beratnya itu di DP. Mau nggak mau mereka bisa nego dengan pengembangnya. Sekarang kan udah banyak dp bisa diangsur. Ya mau-nggak mau mereka harus nabung untuk dp-nya," tuturnya.


Sumber :
https://finance.detik.com/properti/d-4794180/gaji-rp-5-juta-mau-beli-rumah-begini-caranya

Sunday, December 8, 2019

Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Pembagian Ilmu Ekonomi Menjadi Teori Mikro dan Makro

Perbedaan ekonomi mikro dan makro – Berbicara mengenai istilah pengertian ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari kegiatan manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa dalam upaya mencapai kemakmuran. Secara umum memang seperti itu, namun perlu diketahui dalam ekonomi itu dikenal dengan pembagian ilmu ekonomi / kajian (cabang), yang dikenal dengan ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Baik teori ekonomi mikro dan makro keduanya tidak bisa disamakan, hal ini dikarenakan memang memiliki banyak perbedaan dalam aspek analisis, situasi hingga penerapannya. Sebelum mempelajarinya sebaiknya anda mencatat dari sudur pandang mana keduanya dibedakan. Ini menyangkut kegiatan ekonomi mana saja yang termasuk mikro dan makro.

Rumah tangga konsumsi / individu (rumah tangga dimana sekarang berada) => mikro.
Rumah tangga produksi (perusahaan) => mikro.
Rumah tangga negara (sangat luas cakupannya) => makro.

Apa Sebenarnya Yang Membedakan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro?

Sebelum mengenal lebih dalam pengertian keduanya secara lebih spesifik, maka sebaiknya anda kenali terlebih dahulu beberapa perbadaannya. Manfaat mengetahui perbedaan teori ekonomi makro dan mikro tentu saja akan mempermudah anda memahami karakteristik keduanya.

Harga dan Nilai Komoditas dari Barang
Pengertian komoditas sendiri adalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka.

Jika anda dibingungkan dengan istilah komoditas, begini saja. Komoditas itu produk yang diperjual belikan dan karakteristiknya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Jadi ya komoditas itu = produk, biar tidak bingung dan malas bacanya.

Ekonomi Mikro => Harga adalah nilai dari suatu komoditas atau barang tertentu saja. Misalnya harga kopi, harga gula, harga komputer.
Ekonomi Makro => Harga adalah nilai dari suatu komoditas secara keseluruhan atau agregat. Misalnya indeks harga konsumen (IHK) sebagai agregat harga dan jasa pada suatu negara.

Unit Analisis dan Apa Saja Cakupannya
Unit analisis adalah batasan apa saja yang dianalisa serta dipelajari pada study dan prakteknya. Dengan mengerti mana saja batasan analisis dari ekonomi makro dan mikro maka anda akan mudah membedakannya.

Ekonomi Mikro => Membahas dan menganalisis kegiatan ekonomi secara individual. Maksud dari individual disini adalah bisa anda sebagai rumah tangga konsumsi dan perusahaan sebagai rumah tangga produksi. Misalnya permintaan dan penawaran, pasar, biaya dan laba atau rugi dari suatu perusahaan
Ekonomi Makro => Membahas dan menganalisis agregat perekonomikian secara keseluruhan dalam suatu negara. Misalnya pendapatan nasional, inflasi, deflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

Tujuan Analisis Ekonomi Mikro dan Makro
Tujuan analisis dari teori ekonomi mikro dan makro sangat berbeda. Tujuan dari keduanya tentu saja sudah terlihat pada unit analisis apa saja yang dipelajari.

Ekonomi Mikro => Terfokus pada tujuan analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar dapat tercapai kombinasi yang tepat, pengeluaran serendah-rendahnya pendapatan setinggi-tingginya.
Ekonomi Makro => Terfokus pada tujuan analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi yang dilakukan, terhadap perekonomian yang terjadi secara keseluruhan pada suatu negara.


Ekonomi Mikro dan Makro Memiliki Konsep Yang Berbeda
Karena begitu luasnya aspek pada ilmu ekonomi, maka di bagi menjadi dua “cabang” ekonomi mikro dan makro. Keduanya mempunyai konsep dasar yang berbeda. Konsep inilah sebenarnya yang menjadi acuan bagi anda dalam mempelajari baik ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Konsep Dasar Ekonomi Mikro
Konsep dasar teori ekonomi mikro sebenarnya apa yang anda alami sehari-hari. Baik dalam rumah tangga konsumsi / individu maupun rumah tangga produksi / perusahaan dimana anda bekerja. Konsep ini hanya terdiri dari tiga saja, diantaranya teori produksi, harga dan distribusi.

Teori Produksi => Barang dan jasa ada karena diproduksi terlebih dahulu. Pada produksinya memerlukan input sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkannya. Teori produksi ini tidak lain merupakan pemahaman tentang teori produksi yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan lain sebagainya.
Teori Harga => Harga adalah penentu nilai suatu barang atau jasa. Selain itu, harga berkaitan erat dengan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Jadi, penentuan harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat permintaan konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap barang atau jasa tersebut. Harga bersifat fluktuatif, pada teori ini berlaku hukum permintaan dan penawaran.
Teori Distribusi => Produksi barang tidak bisa dilakukan tanpa adanya pendistribusian bahan baku. Pengaplikasian modal untuk distribusi, termasuk juga untuk upah pekerjanya. Selain itu, distribusi juga dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan pemasaran (marketing) atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pada proses ini muncul rantai distribusi yang melibatkan peran dari distributor, pedagang grosir, dan juga retail termasuk reseller dan dropshiper.

Konsep Dasar Ekonomi Makro
Berbeda dengan teori ekonomi mikro, pada makro tidak lagi membahas kepentingan pribadi dan individu termasuk kepentingan perusahaan. Pada bahasan teori ekonomi makro lebih mengarah kepada kepentingan roda perekonomian secara umum pada suatu negara.

Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income) => Ukuran output secara makro adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Tinggi rendahnya PDB suatu negara dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, akumulasi modal, dan kualitas sumber daya manusia. Jika suatu negara mampu mengadopsi teknologi canggih, memiliki akumulasi modal yang tinggi, dan tingkat pendidikan yang menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, maka akan memiliki PDB yang tinggi pula. Hal ini berlaku sebaliknya.
Tingkat Pengangguran => Akibat tingkat pengangguran tinggi, maka beban negara semakin berat dan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dikarenakan produksi nasional rendah. Selain itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya perekonomian suatu negara.
Inflasi dan Deflasi => Inflasi dan deflasi berkaitan dengan moneter. Inflasi merupakan kenaikan harga umum, sedangkan deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga. Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada terjadinya krisis perekonomian negara secara menyeluruh. Pada kondisi seperti ini maka pemerintah perlu ikut campur tangan dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.


Sumber :
https://thidiweb.com/perbedaan-ekonomi-mikro-dan-makro/

Related Posts