Sunday, December 12, 2021

Bukan Sumber Dana Daruratmu

Perhatikan! 4 Hal Ini Bukan Sumber Dana Daruratmu

Dana Darurat merupakan salah satu pondasi dasar untuk mengukur seberapa sehat keamanan keuangan yang kita miliki, ibarat rumah kalau pondasinya nggak kuat, nggak kokoh pasti diterpa angin, hujan, maupun cuaca ekstrim lainnya pasti roboh, sama halnya dengan kondisi keuangan yang kita miliki, sebegitu pentingnya peran dana darurat, agar kita tidak mudah mengalami kesulitan keuangan, ada baiknya kita sesegera mungkin menghimpun dana darurat yang kita miliki.

Besar dana darurat pastinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan status, kebutuhan, setiap individu berbeda-beda, karena jumlahnya yang mungkin terbilang cukup besar bagi setiap individu dengan kemampuan dan kondisi keuangan yang berbeda, maka kabar baiknya dana darurat bisa dicicil, tidak harus dihimpun dalam satu waktu, harus sebesar dengan kebutuhan kita, namun jika ada yang memutuskan demikian pun juga tidak masalah, hal tersebut bagus adanya, tinggal sekarang melakukan diversifikasi penyimpanannya, agar bisa melawan laju inflasi.

Nah kasus di atas adalah contoh bagi kita yang baru paham betapa pentingnya dana darurat, dan yang telah memiliki dana darurat, lalu, berikut adalah beberapa poin tentang salah kaprahnya asal atau sumber dana yang kelak akan kita gunakan sebagai dana darurat kita, apa saja? bisa dilihat poin per poinnya.


1. Segala Instrumen Utang, KTA, Pinjaman Online, Kartu Kredit.

Hayo siapa yang disini masih berpikir demikian?, kalau-kalau dalam keadaan terdesak, instrumen utang merupakan dana darurat yang bisa memenuhi kebutuhan kita dalam keadaan terjepit? ngaku! jujur! sedari sekarang! Kalau pun masih melakukan hal demikian, ya bisa dibilang lumrah atau sah-sah aja sih, tapi dengan catatan apabila posisi kita memang sedang dalam tahap baru menghimpun dana darurat dan kita membutuhkan dana yang besar.

Kalau pun kecil selama masih mampu di selesaikan dengan sejumlah uang yang kita miliki, dan sudah kita rencanakan sebagai dana darurat, lebih baik menggunakan uang tersebut. Dan bila dalam jumlah besar, mungkin kita bisa menggunakan fasilitas cicilan di sini.

Begini penjelasannya, namanya dana darurat kita terdesak, kalau kita berutang justru akan menambah beban bunga yang harus kita bayar lagi, baik dalam bentuk apapun itu instrumen utangnya, namun seperti yang disebutkan mungkin lumrah kalau kita sedang dalam tahap menghimpun dana darurat, dan butuh dalam jumlah besar, di sebagian kasus nyata, sah-sah saja misal menggunakan kartu kredit sebagai dana darurat dengan beberapa catatan.

Menggunakan kartu kredit untuk dana darurat harus melunasi sebelum tagihan kita terbit, atau membayar penuh sesuai yang kita sudah gunakan dan bukan pembayaran minimum, pun juga memperhatikan tanggal jatuh temponya, guna menjaga kredibilitas kita dimata kreditur apabila mau menggunakan instrumen utang sebagai dana darurat, namun sejujurnya tidak disarankan.


2. Uang Milik Orang Tua.

Begini, sebenarnya menggunakan uang milik orang tua kita sebagai dana darurat bisa dilihat dalam berbagai macam sudut pandang semuanya tergantung kondisi keuangan orang tua kita, pengalaman yang kita tahu, serta cara berpikir kita, karena bagi Sebagian dari kita yang memiliki orang tua yang bisa dibilang sehat secara keuangan akan sangat lumrah menjadikan orang tua sebagai tumpuan kebutuhan keuangan kita dalam kondisi terdesak, namun tidak bagi kita yang datang dari generasi sandwich.

Menjadikan uang milik orang tua sebagai dana darurat bukanlah pilihan yang bijak, selain bergantung juga pada bantuan kita, masa iya sih kita tega meminta Kembali uang yang sudah kita berikan kepada orang tua kita, untuk kita gunakan Kembali, karena kondisi keuangan kita juga mengkhawatirkan.

Namun begini, sebagai pribadi yang seharusnya mandiri dan sehat secara keuangan, tidak semestinya kita menyulitkan kondisi keuangan orang tua kita, meskipun kita memang ternyata dalam kondisi kesulitan secara keuangan, namanya dalam proses mandiri, hal tersebut lumrah sebagai tantangan yang harus kita lewati, meskipun akan ada dari kita yang mengatakan, kondisi meminjam uang kepada orang tua lebih baik ketimbang terkena bunga dari instrumen utang.

Yes!, jawabannya bisa jadi benar-benar saja, tapi pasti Sebagian yang tetap pada pendirian lebih baik terkena bunga ketimbang menjadi beban orang tua pun juga bisa benar, pada akhirnya, kita pelan-pelan saja untuk mulai melepaskan beban orang tua kita, apabila kita belum mampu langsung sepenuhnya, karena Kembali lagi, kondisi keuangan setiap orang berbeda-beda, yang penting, tercapai tujuan keuangan kita mandiri secara dana darurat bermanfaat!


Sumber :

https://finance.detik.com/perencanaan-keuangan/d-5852148/perhatikan-4-hal-ini-bukan-sumber-dana-daruratmu-1.

Saturday, September 11, 2021

Cara Jadi 'Sultan' di Umur 25 Tahun

3 Cara Jadi 'Sultan' di Umur 25 Tahun

11 September 2021


Masih ingat gaji pertama kamu habis untuk beli apa saja? Handphone baru, fesyen terbaru, perawatan wajah, atau travelling? Wajar, namanya juga gaji pertama. Pastinya semua wishlist dari zaman kuliah satu per satu diupayakan bisa wujudkan. 

Tapi, ingat jangan sampai kebablasan. Apalagi kalau dari semua wishlist tersebut bersifat konsumtif dan tidak ada nilai investasi. Punya penghasilan sendiri artinya harus mandiri mengatur keuangan pribadi. Beli baju baru boleh saja, tapi di zaman canggih seperti sekarang banyak sekali vendor penyewaan baju dengan langganan per hari, per minggu, atau per bulan.

"Sehingga pengeluaran kamu sudah terukur," ungkap Tim Analis OCBC NISP, dilansir dari keterangan resminya, Sabtu, 11 September 2021.

Dengan kira-kira pendapatan bulanan sebesar Rp7,5 juta, yuk simak tips menuju kaya bak sultan saat usia 25 tahun nanti. 

Pertama, setiap penghasilan rutin yang terima langsung dipisahkan 50 persen untuk kebutuhan inti, kurang lebih sebesar Rp3,75 juta harus mencukupi untuk biaya transportasi per bulan, sewa tempat tinggal, kebutuhan kesehatan, dan biaya cicilan. 

"Kalau tidak cukup, artinya harus ada yang dikurangi yang sifatnya konsumtif, misalnya, tidak perlu nyicil sesuatu untuk saat ini," tukasnya.

Kedua, 30 persen dipergunakan untuk dinikmati atau kurang lebih sebesar Rp2,2 5juta. Pada aspek ini tentu dianggarkan untuk senang-senang. Misalnya, belanja bulanan, makan di resto kece, member gym, nonton bioskop, dan jalan-jalan. Kalau tak cukup, member gym ditunda dulu. 

"Sebagai ganti, lari pagi depan rumah atau pilih-pilih event untuk makan di luar," kata Tim Analis OCBC NISP.

Ketiga, ini yang paling wajib dan bukan disisakan paling akhir. Wajib hukumnya untuk disisihkan di awal sebesar 20 persen untuk tabungan atau kurang lebih sebesar Rp1,5 juta. Ini untuk persiapan dana pensiun, dana darurat, dan investasi yang memang bersifat jangka panjang. 

"Karena memang tujuannya untuk jangka panjang maka sebaiknya mencari investasi yang tidak tergerus inflasi dan bertumbuh, misalnya, reksa dana saham. Belum telat untuk memulai investasi. Berinvestasi pada reksa dana saham pun tidak harus dengan nominal besar, bahkan bisa mulai dengan minimum Rp20 ribu," ucapnya.

Adapun semua risiko yang berpotensi terjadi pada reksa dana dapat dimitigasi jika melakukan perencanaan dan manajemen investasi yang baik. Kuncinya adalah rutin dalam berinvestasi dan tentukan jangka waktu investasi.

"Yang penting selalu ingat financially fit itu mulai dari meningkatkan pemahaman dasar, memperbaiki kebiasaan manajemen keuangan yang salah, dan meluruskan mindset terkait finansial yang keliru. Sehingga, kamu dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat," pungkasnya.


Sumber :

https://www.medcom.id/ekonomi/keuangan/9K5Qm23K-3-cara-jadi-sultan-di-umur-25-tahun

Sunday, August 8, 2021

Berapa Persen Gaji untuk Investasi?

Berapa idealnya dana investasi?

Selasa, 08 Desember 2020

Risza Bambang CFP, Founder OneShildt Financial Planning, menyebut, seseorang mesti memutuskan berapa persen alokasi dana untuk investasi. Secara umum, idealnya alokasi untuk investasi sebanyak 10% dari pendapatan. 

Namun hal ini kembali bergantung pada kondisi gaya hidup dan kesehatan keuangan masing-masing individu. “Orang yang bisa mengelola gaya hidupnya lebih baik, seharusnya dia bisa investasi lebih dari 10%,” kata Risza ketika dihubungi, Selasa (8/12).

Risza mengatakan, jika rasio kemampuan menabung (selisih pendapatan dikurangi pengeluaran) lebih dari 10%, maka seseorang bisa mengalokasikan investasi lebih dari 10%. Bisa berkisar 10% sampai 40%, tergantung rasio kemampuan menabung. “Semakin besar rasionya, harusnya itu suatu keuntungan bagi orang tersebut untuk bisa pensiun lebih cepat,” ucap dia.

Kemudian, ada dua hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih instrumen investasi. 

Pertama, keuntungan ganda (capital gap), apakah instrumen instrumen investasi memiliki nilai tambah yang besar. 

Kedua, apakah instrumen investasi itu bisa menghasilkan pendapatan yang regular.

Risza menilai, investasi logam mulia (emas batangan) bisa menjadi opsi instrumen investasi. Selain logam mulia yang merupakan universal currency, juga merupakan pilihan investasi yang aman. Selama emas batangan lebih sedikit pasokannya daripada permintaannya maka secara rata-rata harganya akan naik terus dalam jangka panjang.

Kemudian, opsi lain untuk investasi adalah investasi di saham. Namun, bagi yang ingin berinvestasi saham, Risza mengingatkan agar mempunyai pengetahuan cukup mengenai saham dan mesti jeli dalam memilah-milah saham yang memiliki prospek bagus.

“Saham (bisa memiliki) keuntungan ganda. Saham kalau dia blue chip nilainya meningkat, sementara dia bisa memberikan deviden jadi ada fixed income,” ujar dia.

https://newssetup.kontan.co.id/news/berapa-idealnya-dana-investasi


Berapa Jumlah Ideal yang Harus Diinvestasikan atau Ditabung? Ini Jawabannya

Investasi yang dilakukan berpotensi untuk memberikan penghasilan pasif kepada Anda secara teratur. Tentukan berapa nilai penghasilan pasif yang diinginkan dari investasi yang Anda lakukan secara teratur.


Ketahui Profil Resiko Anda

Profil resiko terdiri dari 3 yaitu konservatif, moderat, atau agresif dan hal ini tentu saja berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. Jika Anda menginginkan tingkat pengembalian yang tinggi, maka sudah seharusnya bersedia menanggung resiko yang lebih tinggi. Anda juga harus bersedia melihat pergerakan nilai investasi yang naik dan turun secara drastis.


Jangka Waktu Investasi

Jangka waktu investasi akan sangat menentukan jenis instrumen investasi yang mampu memberikan tingkat imbal hasil yang optimal. Jika Anda bertujuan untuk berinvestas dalam rentang waktu 10 – 15 tahun, maka saham bisa menjadi pilihan investasi yang mampu memberikan hasil optimal dalam rentang waktu tersebut. Jadi, tentukan jangka waktu investasi yang akan Anda pilih sebelum memutuskan berapa jumlah uang yang perlu disisihkan setiap bulannya.


Nilai Ideal yang Harus Diinvestasikan Setiap Bulan

Anggaran yang banyak disarankan oleh ahli keuangan adalah 50/30/20, dimana Anda menggunakan 50% untuk biaya hidup seperti makan, transpotasi, dan lainnya, selanjutnya 30% untuk membayar hutang, dan 20% untuk tabungan dan investasi. Kami juga setuju dengan rekomendasi yang diberikan di atas yaitu menghemat sekitar 20% dari total penghasilan bulanan Anda. Namun, jumlah tersebut bukanlah angka yang tetap dan harus diikuti, sebab kondisi keuangan masing-masing orang berbeda. Artinya jika Anda memiliki penghasilan yang lebih tinggi dari rata-rata penghasilan yang didapatkan masyarakat. Jumlah tabungan dan investasi yang disisihkan setiap bulan bisa lebih besar dari patokan di atas. Atau jika Anda merasa nilai 20% terlalu besar dengan jumlah penghasilan yang didapatkan. Persentase 20% bisa diturunkan lagi untuk menyesuaikan agar jangan sampai terbebani dengan


Alasan di Balik Nilai 20% Merupakan Jumlah Ideal

Berdasarkan perhitungan kasar, dimana Anda mulai mendanai pada usia 20-an dengan rata-rata imbal hasil 5% setahun. Jumlah 20% dari total penghasilan yang didapatkan merupakan jumlah yang sangat ideal untuk mencapai kemandirian finansial di masa depan. Artinya dengan hasil investasi yang Anda lakukan sejak usia muda, Anda tidak perlu lagi bekerja sepanjang usia untuk menikmati masa tua nantinya.


Apa yang Harus Dilakukan Saat Anda Tidak Mampu Menyimpan 20%?

Misalnya saja saat ini Anda sudah berkeluarga dengan penghasilan Rp 2 Juta setiap bulan, tentu saja jumlah 20% untuk berinvestasi menjadi hal yang sangat memberatkan untuk dilakukan. Saat kondisi di atas terjadi jangan gunakan patokan 20%, tetapi sisihkan uang sedikit demi sedikit secara bertahap. Anda bisa memulai investasi dengan menyisihkan 5% dari penghasilan bulanan yaitu Rp 100.000. Dengan nilai uang tersebut, investasi sudah bisa Anda lakukan melalui KoinWorks yang menawarakan imbal hasil mulai dari 18% bunga efektif dalam setahun. Dengan modal Rp 100.000 setiap bulannya, tentu saja tidak terlalu memberatkan Anda yang saat ini memiliki penghasilan yang pas-pasan. Jika penghasilan sudah meningkat, mulailah menambah persentase untuk diinvestasikan yaitu 10%, 15%, sampai pada akhirnya mampu mencapai 20%.

https://koinworks.com/blog/jumlah-ideal-dipengalokasian-danakan-ditabung/


Berapa Uang Yang Harus Disisihkan Tiap Bulannya Untuk Investasi Saham?

Kita perlu menyisihkan sebagian uang untuk ditempatkan di instrumen investasi. Karena investasi di jaman sekarang, bukan lagi kebutuhan tapi juga keharusan. Bisa di investasi properti, emas, atau saham. Fungsinya untuk mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik. Namun yang menjadi pertanyaan banyak calon investor adalah: Berapa idealnya besaran dana yang harus disisihkan setiap bulannya untuk investasi?

Cara ini paling sederhana adalah menentukan kita mau menyisihkan berapa persen dari penghasilan untuk investasi. Para ahli menyarankan sekitar 20-30% dari jumlah uang yang kita miliki untuk diinvestasikan di instrumen investasi jangka panjang seperti saham.

Seorang miliarder Hong Kong, Li Ka-Shing, berbagi tentang bagaimana mengelola uang dengan bijak menurut versinya. Ia menguraikan tentang cara pengelolaan uang yang sangat mudah.

No matter how much you earn, always remember to divide it into five parts proportionately. Always make yourself useful. – Li Ka-Shing

Tidak peduli seberapa banyak uang yang kamu dapatkan, selalu ingat untuk membagi uangmu ke dalam 5 bagian yang proporsional. Selalu membuat dirimu berguna. – Li Ka-Shing

Masing-masing uang yang dibagi memiliki peruntukannnya sendiri. Salah satu dari 1/5 bagian itu diinvestasikan.

Saya sendiri tidak membuat batasan berapa persen seperti di atas. Saya tidak terlalu banyak membuat perhitungan yang terlalu njlimet soal berapa persen uang yang harus disisihkan dari penghasilan setiap bulannya untuk investasi. Lagipula penghasilan saya juga tidak tetap, maklum trader full time. Saya lebih cenderung memasukkan uang SEMAKSIMAL MUNGKIN ke dalam pasar saham. Yang penting uang tersebut adalah uang dingin atau idle money (dana menganggur) .

Uang dingin atau idle money yang dimaksud adalah uang yang tidak dimaksudkan untuk keperluan tertentu atau mendesak. Artinya di luar dana kebutuhan sehari-hari, asuransi, dana darurat, uang pendidikan anak, uang cicilan rumah, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah supaya kita tetap tenang berinvestasi dan idak terlalu khawatir apabila misalnya hasil investasi sedang kurang terlalu baik.

Apakah Anda menggunakan cara berapa persen dari penghasilan atau cara lainnya, tidaklah terlalu penting. Yang penting, Anda memulai berinvestasi sejak dini dan tidak menunda investasi saham. 

http://www.juruscuan.com/investasi/361-berapa-uang-yang-harus-disisihkan-tiap-bulannya-untuk-investasi-saham

Sunday, July 25, 2021

Dana Darurat Namun Gaji Pas-Pasan

Begini Cara Memiliki Simpanan Dana Darurat Yang Besar Meski Gaji Pas-Pasan!


Punya simpanan dalam jumlah besar tentu menjadi idaman banyak orang, apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Kabar baiknya, tak pernah ada kata terlambat buat memulai. Meski gaji kita pas-pasan, kita bisa mulai menyiapkan dana darurat yang besar dari sekarang. Simak caranya berikut ini, yuk!


1. Menabung di awal gajian

Seberapa kecil pun gaji yang Anda terima tiap bulan, penting untuk membiasakan diri menyisihkan uang di awal. Semampunya saja asalkan rutin dilakukan tiap bulan. Setelah itu sesuaikan pengeluaran bulanan agar tak perlu mengganggu tabungan yang sudah Anda sisihkan itu. Jadi bukan menunggu sisa baru menabung, ya!


2. Pasang target

Dana darurat tiap orang bisa berbeda-beda. Anda bisa memasang target jangka panjang untuk 10-20 tahun ke depan, tentu dengan pertimbangan yang realistis ya, tanpa membandingkan ke penghasilan orang lain yang berbeda jauh dengan kita. Akan lebih baik lagi kalau ini dibarengi rencana peningkatan karier yang berujung pada peningkatan gaji pula.


3. Bagi menjadi target jangka pendek

Biar nggak pusing dan stres memikirkan target dana darurat, bagi menjadi target jangka pendek. Misalnya Anda pasang target Rp100 juta untuk 10 tahun ke depan, artinya dalam setahun Anda perlu menabung sebanyak 10 juta. Kalau target tahunan sudah tercapai, pasti ke depannya lebih semangat menabung dan nggak tergoda memakainya.


4. Diversifikasi

Kalau sudah terbiasa menabung dan target tahunan sudah tercapai, Anda bisa memindahkan sebagian tabungan ke bentuk lain. Contohnya mata uang asing atau reksadana. Diversifikasi aset ini penting meski tidak banyak. Ibaratnya 'telur-telur' Anda disimpan di keranjang berbeda, agar tidak hancur semua kalau sesuatu terjadi pada salah satu keranjang.


5. Gaya hidup sederhana

Sebesar apapun gaji kita, kalau gaya hidup kita banyak foya-foya, tak akan pernah bisa cukup untuk menabung. Karena itu, tak usah merasa minder bergaul karena hidup hemat dan sederhana, demi punya tabungan dana darurat yang cukup di masa depan. Ini artinya harus rela liburan hemat dan meminimalisasi jajan, ya!


6. Disiplin menabung

Kelanjutan poin pertama tadi, kalau sudah berhasil menabung rutin, maka mindset untuk disiplin menabung ini harus dilanjutkan. Misalnya kalau Anda ada rezeki lebih, sisakan juga untuk menambah tabungan. Anda juga bisa membiasakan menabung dulu untuk membeli barang idaman atau liburan impian.


7. Fokus pada tujuan

Akan ada masanya menabung dalam jangka waktu panjang itu tidak mudah. Ada masanya Anda akan tergoda memakai jumlah uang yang terus bertambah. Namun, setiap kali godaan itu muncul, ingat kembali tujuan Anda mengumpulkannya: untuk biaya menikah kah, biaya darurat apa pun itu, atau biasa pensiun.


Sumber :

https://womantalk.com/lifehack/articles/begini-cara-memiliki-simpanan-dana-darurat-yang-besar-meski-gaji-pas-pasan-A0evm?

Wednesday, July 14, 2021

Gaji Pas-Pasan Tapi Bisa Membiayai Anak Sampai Kuliah

Cara Agar Gaji Pas-Pasan Bisa Membiayai Sekolah Anak Sampai Lulus Kuliah!

Setiap orang tua idealnya tentu ingin agar anak-anak mereka mendapatkan segala hal yang terbaik dalam hidup, termasuk pendidikan. Namun membiayai pendidikan anak memerlukan kesiapaan finansial, apalagi jika mengingat pendidikan anak kita diharapkan sampai lulus perguruan tinggi. Lalu bagaimana cara membiayai sekolah anak dengan gaji pas-pasan? Menurut Prita Ghozie dalam sebuah program di Metro TV, ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan anak!


1. Siapkan ketika memutuskan punya anak

Idealnya, menurut Prita, kita mulai menyiapkan dana pendidikan saat memutuskan ingin punya anak, menabung sedikit demi sedikit dengan persentase minimal 10% dari pendapatan bulanan kita sebagai calon orang tua. Ini akan meringankan tanggung jawab kita membiayai sekolah anak dengan gaji pas-pasan di saat anak sudah mulai bersekolah nanti. 


2. Siapkan saat anak masih dalam kandungan

"Kalau sudah tak mungkin menyiapkan sebelum hamil, mulai (menabung dana pendidikan) selagi anaknya belum lahir," lanjut Prita. Kalau baru menyiapkan di tahap ini, Prita mengingatkan untuk bersikap bijak. Katanya, "Jangan sampai punya anak pertama jor-joran, pas ada adik, si kakak pindah sekolah, atau sekolah gak sama sama adik karena biayanya nggak ada."


3. Siapkan dua pos khusus tabungan pendidikan

Ada dua pos yang harus disiapkan orang tua untuk pendidikan anak yang sudah masuk usia sekolah. Pertama, pos pengeluaran untuk biaya sekolah bulanan dan keperluan pendukungnya. Kedua, pos tabungan untuk persiapan uang pangkal di sekolah lanjutan, atau untuk persiapan tahun ajaran baru.


4. Siapkan dengan investasi

Anda perlu menghitungberapa lama lagi anak akan masuk sekolah. Saran Prita, kalau untuk si anak sudah akan masuk sekolah, siapkan simpanan jangka pendek berupa tabungan, atau reksadana pasar uang. Jika masih akan sekolah beberapa tahun lagi, Anda bisa memilih beragam reksadana lainnya, emas, dan obligasi pemerintah. Sementara kalau jangkanya di atas 10 tahun, Anda bisa ambil investasi yang agresif, seperti reksadana saham atau saham.


5. Siapkan asuransi untuk memberikan proteksi

Agar pendidikan anak terjamin, orang tua juga sebaiknya menyiapkan asuransi pendidikan. Menurut Prita, asuransi ini sebenarnya bertujuan untuk melindungi orang tua sebagai penjamin biaya pendidikan anak. Sehingga kalau terjadi sesuatu kepada orang tua, anak tetap mendapat manfaat klaim asuransi ini.

 

Menyiapkan biaya sekolah anak kalau gaji orang tua pas-pasan memang bukan perkara mudah. Namun ini merupakan tanggung jawab orang tua yang secara sadar menginginkan kehadiran anak di tengah keluarga. Prinsipnya, kenali dulu kemampuan Anda dan lakukan perencanaan sejak dini, ya, biar nggak kewalahan di kemudian hari!


Sumber :

https://womantalk.com/lifehack/articles/cara-agar-gaji-pas-pasan-bisa-membiayai-sekolah-anak-sampai-lulus-kuliah-DEO04

Tuesday, June 22, 2021

Harus Punya 6 Rekening Bank

Pakar Keuangan Sarankan Punya 6 Rekening Bank, Untuk Apa Saja?

Mengatur keuangan menjadi salah satu hal yang diperhatikan setelah pandemi menyerang. Banyak orang baru sadar pentingnya mengelola finansial dengan 'rapi' dan rutin menyisihkan dana darurat setelah tiba-tiba kehilangan penghasilan. 

Seorang pakar keuangan yang pernah masuk Forbes 30 under 30 pun memberikan sarannya. Agar lebih mudah menabung dan merencanakan tujuan finansial, ia menganjurkan untuk punya enam akun terpisah.

Adalah Victoria Devine, penasehat keuangan terkenal asal Australia yang sering memberi masukan tentang masalah keuangan anak-anak muda. Menurutnya, penting untuk mereka memisahkan tabungan agar mudah mengetahui apakah rencana finansial kamu berjalan dengan benar. 

"Sangat pribadi memang terkait jumlah rekening bank tapi secara pribadi aku selalu menyarankan klien punya paling tidak enam jadi mereka bisa memantau budget dan cashflow," ujarnya.

"Dua yang paling penting adalah untuk rekening utama jadi kamu tidak sembarangan menghabiskan semuanya yang ada di rekening dan rekening dana darurat jadi kamu tidak tergoda untuk mengambilnya," kata Victoria.


1. Rekening Utama

Sediakan satu rekening khusus untuk menjadi pusat dari penghasilanmu, terutama untuk kamu yang punya beberapa sumber. Rekening itu seharusnya menjadi tempat berkumpulnya gaji sesaat setelah diterima. Disarankan agar rekening itu tidak punya kartu debit sehingga kamu tidak tergoda untuk memakainya sembarangan. Namun atur agar rekening itu secara otomatis mentransfer atau bisa mengambil uang ke rekening lain yang digunakan untuk membayar berbagai keperluan.


2. Makanan dan Senang-senang

Menurut Victoria, rekening kedua yang perlu dipunya adalah khusus keperluan bulanan seperti makanan, bensin, berbagai tagihan, juga untuk senang-senang. Jika sulit untuk mengira-ngira berapa uang yang dibutuhkan per bulan, kamu mentransfer uang setiap minggunya tentu dengan jumlah yang sudah ditentukan. Victoria sendiri melakukannya setiap hari Kamis.


3. Dana Darurat

Yang tak kalah penting adalah rekening khusus dana darurat. Hal ini sudah banyak disarankan oleh penasehat keuangan tapi tak banyak orang melakukan. Padahal tabungan ini bisa sangat dibutuhkan untuk waktu-waktu darurat seperti diberhentikan dari pekerjaan atau keperluan besar mendadak lain. Dianjurkan agar kamu punya paling tidak jumlahnya cukup untuk bertahan hidup selama tiga bulan tanpa gaji.


4. Tabungan Jangka Pendek

Disarankan pula agar kamu punya tabungan jangka pendek. Rekening ini dimaksudkan untuk menampung tujuan-tujuan finansial dalam waktu dekat, misalnya liburan, hadiah ulang tahun, gadget atau keperluan cukup besar lain. "Akun ini sebaiknya tidak berbiaya dan tinggi bunga," ujar Victoria dilansir Dailymail.


5. Tabungan Jangka Panjang

Sedangkan tabungan jangka panjang dimaksudkan untuk sesuatu yang lebih besar dan akan dipakai di masa depan. Misalnya untuk pernikahan, membeli rumah, pendidikan anak, dan lain-lain.


6. Tabungan Darurat Kedua

Akun rekening lain yang perlu dibuka adalah untuk tabungan darurat kedua. Victoria menggunakan rekening itu untuk hal-hal mendadak tapi kamu tidak bisa ketinggalan, misalnya hadiah pernikahan teman atau saudara, konser, perbaikan rumah, dan lain-lain. Jumlahnya sendiri tidak disebutkan tapi bisa disesuaikan dengan penghasilan dan kebutuhan.


Sumber :

https://wolipop.detik.com/money-hacks/d-5616307/pakar-keuangan-sarankan-punya-6-rekening-bank-untuk-apa-saja

Wednesday, May 5, 2021

Keuangan Rumah Tangga Bermasalah

Ciri-ciri Keuangan Rumah Tangga Bermasalah 

Pandemi Covid-19 membuat banyak perekonomian rumah tangga menjadi tidak sebaik sebelumnya. Anda perlu mengetahui ciri-ciri keuangan rumah tangga yang bermasalah. Maklum, tidak sedikit masyarakat yang kehilangan pekerjaan sekaligus penghasilan utama mereka. 

Dalam kondisi perekonomian yang sedang prihatin ini, sebaiknya Anda mulai memperhatikan keuangan rumah tangga. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), melalui Instagram-nya memberikan informasi tentang masalah keuangan rumah tangga yang perlu diwaspadai. 

Agar terhindar dari masalah di kemudian hari, Anda perlu mengetahui ciri-ciri keuangan rumah tangga yang bermasalah. 

Berikut ini ciri atau tanda keuangan rumah tangga Anda sedang dalam masalah, dirangkum dari Instagram BKKBN: 


Mengandalkan utang untuk memenuhi kebutuhan 

Tanda keuangan rumah tangga Anda mulai memburuk adalah mengandalkan utang untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Jika Anda mulai merasa kesulitan membeli dan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, mencari sumber pendapatan baru bisa menjadi pilihan. Dengan ada pemasukan baru, Anda tidak perlu berutang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 


Tagihan cicilan utang melebihi batas 

Memiliki utang jika masih dalam taraf yang wajar masih bisa dianggap sehat. Namun, jika tagihan cicilan utang melebihi 30 persen pendapatan rutin, Anda harus mulai berhati-hati. Tagihan yang melebihi 30 persen pendapatan rutin mengindikasikan keuangan seseorang dalam masalah. Segera diskusikan dengan pasangan untuk mulai memperbaiki dan mencicil utang agar tidak melebihi 30 persen pendapatan rutin. 


Aplikasi kredit ditolak 

Mungkin Anda sedang berencana mengajukan pinjaman ke bank untuk modal memulai suatu usaha atau keperluan lainnya. Saat mengajukan pinjaman, pihak bank akan melihat terlebih dahulu kondisi keuangan seseorang apakah dia layak mendapatkan pinjaman kredit atau tidak. Jika pengajuan Anda ditolak, bisa menjadi tanda bahwa keuangan keluarga Anda sedang dalam masalah. 


Besar pasak dari pada tiang 

Anda mungkin pernah mendengar peribahasa ini yang berarti pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan. Coba cek lagi apakah pengeluaran Anda sudah melebihi pemasukan atau gaji yang didapat.


Sumber :

https://money.kompas.com/read/2021/05/05/083100226/ciri-ciri-keuangan-rumah-tangga-bermasalah?page=all#page2.

Wednesday, April 28, 2021

Warren Buffett tak Tergiur Bitcoin

3 Sebab mengapa Warren Buffett tak tergiur investasi mata uang kripto

Rabu, 28 April 2021 | 06:33 WIB 

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meski harga mata uang kripto mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir, namun, investor kenamaan Warren Buffett tetap tidak tergiur untuk berinvestasi pada aset tersebut. 

Lantas, apa pendapat investor paling terkenal di dunia itu tentang Bitcoin?

"Itu mungkin racun tikus kuadrat," kata Warren Buffett suatu kali seperti yang dilansir Yahoo Finance.

Jika Anda mendengarkan Warren Buffett, cryptocurrency mungkin bukan peluang finansial besar yang Anda impikan, juga bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan keuntungan yang mengesankan jika Anda memiliki uang tunai yang ingin Anda masukkan ke pasar. 

“Saya tidak punya Bitcoin. Saya tidak memiliki cryptocurrency, tidak akan pernah," katanya kepada CNBC pada tahun 2020.


Berikut tiga alasan mengapa Warren Buffett tidak mau memilikinya.

1. Mata uang kripto tidak memiliki nilai unik sama sekali

Warren Buffett tidak menyukai Bitcoin karena dia menganggapnya sebagai aset yang tidak produktif.

Warren Buffett memiliki preferensi terkenal untuk saham perusahaan yang nilai - dan arus kasnya - berasal dari memproduksi sesuatu. Tetapi cryptocurrency tidak memiliki nilai nyata, kata Buffett dalam wawancara CNBC pada tahun 2020.

“Mereka tidak mereproduksi, mereka tidak dapat mengirimkan cek kepada Anda, mereka tidak dapat melakukan apa-apa, dan apa yang Anda harapkan adalah ada orang lain yang datang dan membayar Anda lebih banyak uang untuk mereka nanti, tapi kemudian orang itu mendapat masalah,” jelasnya.

Meskipun Bitcoin dimaksudkan untuk memberikan nilai nyata sebagai sistem pembayaran, penggunaannya masih sangat terbatas. Menurut Buffett, nilai Bitcoin berasal dari optimisme bahwa orang lain akan bersedia membayar lebih banyak untuk itu di masa depan daripada yang Anda bayarkan hari ini.


2. Dia tidak menganggap crypto sebagai uang

Sebagai aset yang dapat diperdagangkan, Bitcoin berkembang pesat. Tetapi apakah itu memenuhi tiga kriteria uang? Menurut definisi yang paling umum, uang seharusnya menjadi alat tukar, penyimpan nilai, dan unit akun.

Tapi Buffett menyebutnya sebagai "fatamorgana".

"Itu tidak memenuhi persyaratan sebagai mata uang," kata miliarder itu di CNBC pada tahun 2014. "Ini bukan alat pertukaran yang tahan lama, aset itu bukan penyimpan nilai."

Dia menambahkan bahwa ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengirimkan uang secara anonim. Tetapi: "Cek juga merupakan cara untuk mengirimkan uang. Apakah cek bernilai banyak uang hanya karena dapat mengirimkan uang?” tanyanya. 


3. Dia tidak memahaminya

Warren Buffett menjadi salah satu investor paling sukses dalam sejarah dengan tetap berpegang pada saham yang dia pahami.

"Saya mendapat cukup masalah dengan hal-hal yang menurut saya saya ketahui. Mengapa saya harus mengambil posisi long atau short dalam sesuatu yang tidak saya ketahui?” katanya seperti yang dikutip Yahoo Finance.

Tetapi orang-orang suka berjudi, katanya kepada CNBC setelah pertemuan tahunan Berkshire Hathaway 2018, yang merupakan masalah lain dengan aset non-produktif.


Sumber :

https://newssetup.kontan.co.id/news/3-sebab-mengapa-warren-buffett-tak-tergiur-investasi-mata-uang-kripto?page=all

Monday, February 15, 2021

BEP vs ROI

Perbedaan antara BEP dan ROI


Dalam dunia bisnis, kita akan mengenal istilah BEP atau Break Even Point dan ROI atau Return of Investment. 

Pemahaman mengenai kedua hal ini penting bagi para pelaku bisnis karena nantinya diperlukan ketika berhubungan dengan perjanjian kerjasama usaha atau lain-lainnya. Misalnya, ketika Anda membuka franchise atau mengikuti franchise pasti akan menemukan kedua istilah ini. 

Return of Investment merupakan suatu kondisi ketika total keuntungan yang diakumulasikan setiap bulan telah menyentuh nilai investasi yang ditanamkan dalam sebuah bisnis. Dengan kata lain, ROI merupakan suatu kondisi ketika sebuah usaha itu sudah balik modal. 

Misalnya, Anda membuka sebuah bisnis ayam goreng dengan total modal Rp20 juta,  (sewa lokasi selama satu tahun, modal peralatan, dan biaya operasional). Ketika keuntungan Anda yang diakumulasikan setiap bulannya sudah mencapai Rp20 juta, itu sudah disebut sebagai ROI. 

Sementara itu, Break Even Point adalah titik waktu di mana biaya operasional bulanan sama banyaknya dengan total pendapatan bulan tersebut. Pada saat itu, posisi keuangan mendapat keuntungan Nol, tidak lebih dan tidak kurang. 

Break Even Point kemungkinan bisa diraih ketika awal-awal memulai usaha, sementara Return of Investment kemungkinan bisa diraih dalam waktu beberapa bulan. 

Jadi, jelas bahwa BEP bukanlah balik modal, namun yang lebih tepat disebuat balik modal adalah return of investment. 


Sumber :

https://elshinta.com/news/156762/2018/09/28/jangan-salah-ini-perbedaan-antara-bep-dan-roi

Sunday, February 14, 2021

Kiat Parenting Anak Bijak Mengatur Keuangan

Biar anak bijak mengatur keuangan, kiat parenting dari Warren Buffett ini bisa ditiru

Sabtu, 13 Februari 2021 


Kemampuan mengatur uang yang baik sangat penting dimiliki oleh anak. Sebab, kemampuan itu sangat penting, terutama ketika dewasa nanti. 

Meskipun kemampuan mengelola keuangan sangat penting, tidak ada pelajaran resmi di sekolah yang mengajarkan kemampuan ini. 

Karenanya, penting bagi orangtua untuk membekali pengetahuan ini pada anak. Warren Buffett memberikan beberapa tips parenting agar anak pintar mengatur uang.  

Mengutip dari The Motley Fool, Warren Buffet menyarankan, untuk mengajar cara mengatur keuangan sedini mungkin. Anak kecil lebih cepat menangkap dan menyerap informasi.

Itu sebabnya, mengajarkan cara mengatur keuangan bisa lebih mudah saat anak masih kecil dibanding saat remaja. 

Berikut tips parenting agar anak pintar mengatur keuangan dari Warren Buffett:


Mengajarkan anak menabung

Melansir dari CNBC, penting untuk mengajarkan anak tentang perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal ini bisa membantu mereka untuk mengatur keuangan.

Berikan dua wadah untuk anak. Satu untuk tabungan dan satu untuk pengeluaran. Dorong anak untuk membagi uang yang mereka terima ke dua tempat tersebut.

Ajak anak untuk menentukan benda mana yang merupakan keinginan dan kebutuhan. 


Mendorong anak agar menjadi pribadi yang fleksibel

Tips parenting untuk anak selanjutnya adalah membentuk pola pikir anak agar lebih fleksibel. Hal ini penting agar anak tidak terlalu kaku pada suatu keputusan. 

Kelak, anak bisa lebih legowo dalam menerima segala keputusan. Cara ini juga bisa meningkatkan cara berpikir kreatif mereka. 

Ajak anak untuk mendaur ulang sampah seperti botol plastik. Biarkan anak untuk berkreasi dengan sampah tersebut agar kreativitas mereka berkembang. 

Cara ini bisa melatih kreativitas anak sekaligus mendorong anak untuk berhemat dan mencintai lingkungan. 

 

Perbedaan antara harga dan nilai

Harga dengan nilai sering diartikan sama, tetapi sebenarnya ada sedikit perbedaan. Terkadang kita membeli sesuatu dengan harga mahal tetapi tidak sebanding dengan kegunaan atau nilainya. 

Ajak anak untuk melihat daftar harga barang dari beberapa supermarket. Kemudian, minta mereka untuk membandingkan beberapa harga tersebut. 

Bersumber dari CNBC, cara ini bisa melatih anak agar paham tentang teknik beriklan. Mereka juga tahu apa saja yang pantas dan tidak untuk dibeli.


Melatih untuk mengambil keputusan

Tips selanjutnya tentang parenting anak dari Warren Buffett adalah mengambil keputusan. 

Anak kelak akan berada di situasi di mana mereka dihadapkan dengan beberapa pilihan. Penting untuk mereka mengambil keputusan yang terbaik dan berdampak di masa depan.

Buffett menyarankan Anda untuk memberi contoh yang baik. Berikan contoh saat Anda mengambil keputusan, serta efek dari kesimpulan tersebut. 

Semisal, keluarga besar akan mengadakan piknik bersama di akhir tahun, tetapi Anda membutuhkan sebuah laptop untuk bekerja. 

Solusinya adalah dengan menabung untuk membeli laptop. Jika tidak ada laptop, Anda tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang.

Akibatnya, Anda tidak bisa pergi piknik. Piknik masih bisa dipikirkan belakangan karena tidak mendesak.


Sumber :

https://lifestyle.kontan.co.id/news/biar-anak-bijak-mengatur-keuangan-kiat-parenting-dari-warren-buffett-ini-bisa-ditiru-1?page=all

Tuesday, February 2, 2021

Saham Farmasi Pelat Merah

Phapros (PEHA) Saham Farmasi Pelat Merah Paling Murah, Sayang Likuiditasnya Rendah

Selasa, 31 Maret 2020 | 09:44 WIB

Tidak bisa dipungkiri, saham-saham di sektor farmasi belakangan ini menarik untuk dicermati. Sektor farmasi bukan saja defensif. Mereka juga menjadi salah satu andalan dalam melawan pandemi virus corona.

Dus, sebagian harga sahamnya pun terapresiasi, termasuk trio emiten anggota holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi. Ketiga anak usaha PT Bio Farma (Persero) yang dimaksud adalah PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Phapros Tbk (PEHA).

Namun, bicara dari sisi valuasi, saham yang paling menarik adalah PEHA, yang kini berstatus anak usaha KAEF. Berdasar harga penutupan kemarin (30/3), price to earning ratio (PER) PEHA hanya 9,47 kali.

Bandingkan dengan INAF yang punya PER lebih dari -65 kali. 

Induk usaha PEHA, yakni KAEF malah lebih parah lantaran punya PER-nya lebih dari -500 kali.

PER PEHA juga lebih murah ketimbang PER sektoral farmasi yang ada di sekitar 16,55 kali.


Dus, tidak heran jika Masrizal A. Syarief menambah kepemilikannya di PEHA. Merujuk keterbukaan informasi yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Maret 2020 malam, Komisaris PT Phapros Tbk itu membeli 60.600 saham PEHA pada 19 Maret 2020.

Sebanyak 21.100 lembar dibeli di harga Rp 700 dan sisanya di harga Rp 740 per saham. Pada penutupan perdagangan Senin, 30 Maret 2020 harga saham PEHA ada di Rp 900. Oh ya, tambahan 60.600 saham tersebut membuat porsi kepemilikan Masrizal A. Syarief bertambah dari 9,07% menjadi 9,08%.

Sayangnya, likuiditas PEHA sangat kering. Jumlah saham beredarnya hanya 840 juta lembar, 34,18% diantaranya berada di tangan investor ritel. Sepanjang bulan ini hingga tanggal 30, jumlah saham yang ditransaksikan hanya 2.250.500 lembar senilai Rp 2 miliar.

Sebagai perbandingan, jumlah saham KAEF yang diperdagangkan pada 30 Maret 2020 saja lebih dari 34 juta lembar senilai sekitar Rp 42,2 miliar.


Sumber :

https://insight.kontan.co.id/news/phapros-peha-saham-farmasi-pelat-merah-paling-murah-sayang-likuiditasnya-rendah

Idx CLEO

Harga saham Sariguna Primatirta (CLEO) cetak rekor tertinggi, ini rekomendasi analis

Kamis, 08 Agustus 2019 / 21:59 WIB

Kamis (8/8) menjadi hari bersejarah bagi PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO). Pasalnya, harga saham CLEO mencetak rekor tertinggi sejak emiten air minum dalam kemasan (AMDK) tersebut melantai di bursa saham.

Pada perdagangan Kamis (8/8), harga saham CLEO ditutup menguat 3,81% ke level Rp 545,00 per saham. Di perdagangan hari sebelumnya, CLEO ditutup pada level Rp 525 per saham. 

Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony kepada Kontan.co.id mengatakan, kinclongnya propek usaha air minum dalam kemasan ditengarai menjadi penyebab harga saham CLEO mencapai rekor tertingginya .

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, CLEO membukukan penjualan bersih sebesar Rp 491,98 miliar di semester I 2019. Jumlah itu naik 11,48% secara year on year. Tahun lalu sendiri CLEO membukukan pendapatan sebesar Rp 362,21 miliar.

Penjualan terbesar disumbang oleh produk dari segmen kemasan gelas yakni sebesar Rp 169,93 miliar. Disusul penjualan air minum dalam botol menjadi penyumbang kedua dengan nilai Rp 161,89 miliar. Sedangkan segmen galon menyumbang pemasukan sebesar Rp 158,38 miliar.

Naiknya pendapatan juga berimbas pada naiknya laba CLEO. Di separuh pertama 2019, CLEO mampu meraup kenaikan laba yang berlipat-lipat. Tak tanggung-tanggung, laba CLEO naik 130,54 % dari laba di tahun lalu yang sebesar Rp 27,73 miliar menjadi Rp 63,93 miliar.

Dengan demikian. Chris menilai harga saham CLEO masih mampu untuk menguat. “Walaupun terlihat secara fundamental cukup tinggi,” lanjut Chris.

Chris memprediksi CLEO mampu bertengger di level 700 per saham.”Hanya saja ada batas cut loss-nya,” sambungnya. Oleh karena itu, Chris merekomendasikan investor untuk buy saham CLEO dengan batas cut loss Rp 480 per saham.


Sumber :

https://investasi.kontan.co.id/news/harga-saham-sariguna-primatirta-cleo-cetak-rekor-tertinggi-ini-rekomendasi-analis?page=2

Monday, February 1, 2021

Jika Fintech Kolaps

Inilah pihak yang bertanggung jawab jika fintech kolaps

Jumat, 07 September 2018 / 11:34 WIB

Pesatnya pertumbuhan perusahaan teknologi (fintech) peer to peer (P2P) lending di Indonesia, membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membuat sejumlah aturan untuk mengembangkan dan mengawasi bisnis pembiayaan digital tersebut, termasuk dalam mengantisipasi perusahaan ini kolaps atau bangkrut.

Lalu, siapa pihak yang bertanggung jawab jika peruhan fintech P2P lending ini kolaps?

Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot menegaskan bahwa pihak bertanggung jawab jika fintech tersebut kolaps adalah penyelenggara fintech P2P lending. Asalkan, pihak penyelenggara terbukti lalai dalam menjalankan bisnis, yang disebabkan oleh ulah pegawai, pengurus atau pihak ketiga yang bertugas untuk kepentingan perusahaan.

Hal ini sesuai Peraturan OJK Nomor 77/POK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, pada pasal 37 menyebutkan penyelenggara wajib bertanggung jawab atas kerugian pengguna yang timbul akibat kesalahan atau kelalaian Direksi atau pegawai penyelenggara.

“Selama ada unsur kerugian, kesalahan atau kelalaian dari penyelenggara baik direksi, komisaris dan pegawai. Dan kelalaian ini dapat dibuktikan, maka menjadi tanggung jawab penyelenggara,” kata Sekar Djarot, belum lama ini.

Menurutnya, platform P2P lending di Indonesia hanya diperbolehkan menjadi perantara antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Berdasarkan POJK 77 Tahun 2016, bahwa tanggung jawab penyelenggara hanyalah kepada pengguna, yaitu pemberi pinjaman dan penerima pinjaman.

Terkait fintech yang kolaps ini, OJK mengantisipasinya dengan menyeleksi secara ketat perusahaan fintech mana saja yang beroperasi di Indonesia. Mereka harus mengantongi tanda terdaftar dan berizin, dengan memenuhi hak dan kewajiban sebagai penyelenggara.

“Penyelenggara yang terdaftar dan atau berizin wajib melaksanakan komitmen, di mana OJK akan mengawasi pelaksanaan dari pemenuhan atas hak dan kewajiban pengguna tersebut.,” jelas Sekar.

Sementara, jika terjadi gagal bayar yang disebabkan oleh peminjam, itu menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pemberi pinjaman atau investor. OJK mewajibkan penyelenggara menyampaikan secara terbuka terkait risiko kredit atau gagal bayar. Dari risiko itu investor sudah mengetahui konsekuensi menjadi pemberi pinjaman P2P Lending, termasuk risiko kerugian dan gagal bayar.

Oleh karenanya masyarakat diimbau untuk memahami secara keseluruhan hak dan kewajiban sebagai pengguna layanana P2P lending, terutama sebelum menyepakati perjanjian pinjam meminjam sebagai investor fintech lending.

Namun demikian, untuk mengantisipasi risiko gagal bayar tersebut, OJK mendorong perusahaan fintech P2P lending bisa bekerja sama dengan perusahaan asuransi kredit, penjaminan kredit atau pegadaian dalam menjamin dan merestrukturisasi utang antara peminjam dan investor.

Di samping itu, penyelenggara fintech yang akan mendaftarakan diri ke OJK juga wajib tergabung dalam anggota asosiasi fintech terkait. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan berlapis dari asosiasi kepada anggotanya, selain juga pengawasan OJK terhadap penyelenggara fintech lending.

Penyelenggara yang tidak mampu melanjutkan kegiatan operasional wajib menyelesaikan hak dan kewajiban kepada pengguna. OJK hanya memastikan penyelesaian hak dan kewajiban penyelenggara kepada pengguna layanan. Oleh karenannya, masyarakat diimbau untuk secara cermat untuk memahami risiko menjadi pengguna layanan fintech lending.

Direktur Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Ajisatria Sulaeman menyatakan, penyelenggara wajib bertanggung jawab, apabila terbukti melakukan pelanggaran hukum atau penipuan yang menyebabkan perusahaan itu kolaps.

Sementara untuk kasus gagal bayar, ia membenarkan bahwa itu menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari investor. Pihak penyelenggara hanya berwenang untuk menyeleksi peminjam berdasarkan tingkat risiko, serta mempunyai kuasa untuk melakukan penagihan.

“Makanya investor harus pintar menyeleksi calon peminjam. Pada awalnya, investor juga sudah punya kesepakatan dengan penyelenggara jika terjadi gagal bayar,” tutupnya.


Sumber :

https://keuangan.kontan.co.id/news/inilah-pihak-yang-bertanggung-jawab-jika-fintech-kolaps

133 Fintech Ilegal

133 Fintech Abal-Abal Diciduk, Benarkah Jumlahnya Makin Berkurang?

01 Februari 2021  |  17:31 WIB

Satuan Tugas atau Satgas Waspada Investasi kembali menemukan dan mengamankan 133 platform fintech peer to peer lending ilegal pada Desember 2020 hingga awal Januari 2021.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menyatakan bahwa pihaknya, yang beranggotakan 13 kementerian dan lembaga masih menemukan entitas fintech ilegal pada awal tahun ini. Kehadiran perusahaan-perusahaan itu berpotensi merugikan masyarakat.

Meskipun tetap muncul, menurut Tongam terjadi penurunan temuan fintech ilegal. Hal tersebut menjadi angin segar karena peredaran fintech ilegal kerap menjerat masyarakat dalam praktik investasi yang tidak sesuai aturan.

“Dari upaya pencegahan dan patroli siber yang terus menerus kami lakukan, angka temuan fintech lending dan penawaran investasi ilegal ini menurun dibanding sebelumnya," ujar Tongam pada Senin (1/2/2021).

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Satgas Waspada Investasi menciduk 120 fintech P2P lending ilegal sepanjang Januari 2020. Namun, jumlah tersebut memiliki periode perhitungan yang berbeda dibandingkan dengan data awal 2021 ini.

Terlepas dari jumlah tersebut, Tongam menyatakan agar masyarakat terus menjaga kewaspadaan agar tidak menjadi korban dari fintech lending ilegal. Sosialisasi akan bahaya entitas ilegal itu pun harus terus dilakukan secara intens.

Satgas Waspada Investasi menilai penawaran fintech lending ilegal masih akan muncul di tengah-tengah masyarakat, bersamaan dengan investasi ilegal lainnya. Oleh karena itu, menurut Tongam, masyakarat harus memahami dua L.

“Yaitu Legal atau perusahaan itu harus punya izin dari otoritasnya, dan Logis atau penawaran keuntungan yang ditawarkan sesuai dengan keuntungan yang wajar,” ujar Tongam.


Sumber :

https://finansial.bisnis.com/read/20210201/563/1350769/133-fintech-abal-abal-diciduk-benarkah-jumlahnya-makin-berkurang

Friday, January 29, 2021

Saham Top Gainers di 2020

Saham-saham ini jadi top gainers di 2020, bagaimana rekomendasi sahamnya?

Minggu, 03 Januari 2021 / 21:34 WIB
 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah atau melemah 0,95% ke level 5.979,07 pada perdagangan terakhir tahun 2020, Rabu (30/12). Secara year to date, IHSG terkoreksi sebesar 5,09%.

Berdasarkan RTI, pada perdagangan Rabu (30/12), tercatat 143 saham naik, 365 saham terkoreksi, dan 119 saham diam di tempat. Adapun volume perdagangan tercatat 24,71 miliar dengan nilai transaksi Rp 14,51 triliun.

Sejumlah saham mencetak kenaikan harga tertinggi pada tahun lalu adalah PT BRI Syariah Tbk (BRIS) yang melesat 581,82% ke harga Rp 2.250 per saham, disusul saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) yang meroket 422,73% menuju harga Rp 1.035 per saham, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) meroket 240% ke harga Rp 4.250 per saham, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) naik 171,96% ke harga Rp 575 per saham.


Kemudian, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menguat 142,05% menuju harga Rp 1.065 per saham dalam setahun, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merangkak 130,36% ke harga Rp 1.935 per saham.

Lalu, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menguat 127,10% ke harga Rp 2.430 per saham, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) melesat 116,05% ke harga Rp 350 per saham, PT Timah Tbk (TINS) naik 80% ke harga Rp 1.485 per saham, dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menguat 40,79% ke harga Rp 428 per saham.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, saham-saham tersebut menguat seiring dengan adanya aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten. Pertama, saham BRIS yang mulai meroket setelah ada rencana merger dengan bank-bank syariah.

“Harga ANTM dan TINS menguat salah satunya karena kabar holding Indonesia Battery,” ujarnya ketika dihubungi Kontan, Minggu (3/1).

Selain itu, kenaikan harga emas di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi saat Covid-19 turut mendorong harga saham ANTM dan MDKA. Sementara itu, masuknya KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali BBKP dinilai menjadi sentimen positif untuk pergerakan harga saham BBKP.

Menurut Nafan, masuknya Kookmin ke Bukopin memberikan optimisme yang tinggi bagi pelaku usaha Korea Selatan di Indonesia. Dalam catatan Kontan, saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan besar, kecil, dan menengah asal Korea Selatan seperti Samsung, Hyundai Motor, LG dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, sekitar 190 perusahaan merupakan nasabah Kookmin di Korea Selatan.

Nafan melanjutkan, saham-saham top gainers ini juga memiliki fundamental yang cukup bagus. Misalnya saja, PT Kimia Farma Tbk yang mencetak pertumbuhan penjualan di tengah pandemi Covid-19.

Emiten farmasi plat merah ini mencatat kenaikan penjualan sejak Januari hingga September 2020 hingga 2,47% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 7,05 triliun. Jumlah tersebut naik dari periode yang sama tahun 2019 yang tercatat Rp 6,88 triliun.

Ia juga menilai, ANTM dan INCO memiliki fundamental yang cukup kuat, kenaikan harga nikel berdampak signifikan bagi produsen nikel ke depannya.

Sebagai informasi, per kuartal ketiga 2020, ANTM membukukan laba bersih senilai Rp 835,78 miliar atau naik 30,28% secara tahunan. Secara kuartalan, laba bersih ANTM naik hingga 105% dibanding kuartal sebelumnya.

Dari sisi penjualan, emiten pertambangan pelat merah ini membukukan pendapatan senilai Rp 18,03 triliun atau menurun 26% secara tahunan. Hanya saja, secara kuartalan, penjualan Aneka Tambang melesat hingga 119% dari Rp 4,02 triliun di kuartal kedua 2020 menjadi Rp 8,81 triliun.

Sedangkan INCO mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 47.800% secara tahunan menjadi US$ 76,64 juta di kuartal III 2020, dari hanya US$ 160.000 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Di saat yang bersamaan, pendapatan Vale Indonesia naik 12,7% secara tahunan, dari US$ 506,46 juta menjadi US$ 571,02 juta pada sembilan bulan 2020. Secara keseluruhan, Nafan memandang saham-saham tersebut masih memiliki prospek yang cukup baik tahun ini.

Ia memberikan rekomendasi maintain buy ANTM dengan target harga Rp 2.240 atau Rp 2.250. Serta rekomendasi maintain buy saham KRAS dengan target harga Rp 474, target selanjutnya Rp 498, Rp 515, dan Rp 515.

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menyarankan pelaku pasar untuk tetap berhati-hati pada saham-saham yang mengalami kenaikan tertinggi di 2020. Reza mengungkapkan sejumlah kabar berita mengenai emiten terkait turut mengungkit harga sahamnya.

“Jadi, pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk masuk ke saham-saham tersebut. Apalagi, kalau saham-sahamnya masih dinilai rendah oleh pelaku pasar dan adanya anggapan akan meningkatnya kinerjanya karena pemberitaan itu,” tambahnya.

Dilihat dari laporan keuangan hingga kuartal III tahun lalu, Reza melihat BRIS, BBKP, dan KRAS mempunyai fundamental yang cukup baik karena masih mencatatkan laba. Hanya saja Reza belum dapat memberikan rekomendasi untuk saham-saham ini.


Sumber :
https://investasi.kontan.co.id/news/saham-saham-ini-jadi-top-gainers-di-2020-bagaimana-rekomendasi-sahamnya?page=2

Tuesday, January 26, 2021

Idx GJTL


1. Lo Kheng Hong Koleksi GJTL, Apa Benar Masih Murah & Menarik?

Jagat pasar modal domestik kembali dibuat gempar pada perdagangan Jumat (8/1/21). Pasalnya nama investor kawakan Lo Kheng Hong muncul sebagai pemegang saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang dikendalikan oleh keluarga pengusaha Sjamsul Nursalim.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Lo Kheng Hong menggenggam 176,48 juta saham atau setara dengan 5,06% kepemilikan. Data ini muncul pada laporan KSEI pada Kamis (7/1/2020).

Investor yang dikenal dengan julukan Warren Buffet-nya Indonesia ini juga sudah mengkonfirmasi kepemilikanya di saham GJTL kepada CNBC Indonesia.

"PT Gajah Tunggal adalah pabrik ban terbesar di Asia Tenggara, dengan penjualan Rp 9,6 triliun selama 9 bulan 2020. Nilai buku per saham Rp 1.782. Ketika pandemi harga sahamnya turun ke Rp 300-an, jadi Saya membelinya. Murah," ujar Lo kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/1/2021).

Bahkan sebelumnya, Kheng Hong memang berkali-kali menyebut harga saham GJTL salah harga, yang mencerminkan harganya yang tergolong murah.

"Kalau tidak salah harga, saya tidak disini. Kalau Rp 3.000 saya tidak datang, tapi karena GJTL saat ini Rp 600," kata LKH usai menghadiri paparan publik GJTL di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (12/12/2017), seperti dikutip dari lembaga riset reksa dana, Pasardana

Lo Kheng Hong sendiri memang terkenal sebagai value investor atau investor berbasis nilai dimana pria yang akrab disapa LKH ini senang mencari saham-saham yang salah harga, kondisi dimana nilai pasar saham jauh lebih murah dari nilai intrinsik saham tersebut.

Sontak saja setelah kabar ini tersebar, pasar langsung merespons. Tercatat pada penutupan perdagangan Jumat (8/1/21) harga saham GJTL ditutup terbang tinggi 25% ke level harga Rp 825/unit menyentuh level tertingginya alias terkena auto reject atas (ARA).

Volume transaksi saham GJTL juga melesat kencang yang menunjukkan antusias para investor untuk bertransaksi di saham produsen ban ini.

Data BEI mencatat, volume transaksi GJTL naik dari posisi hari sebelumnya di angka 77.441 lot saham menjadi 1,32 juta lot saham senilai Rp 103,82 miliar.

Antrean pembelian GJTL di harga ARA (batas atas auto reject) mencapai 1,26 juta lot atau senilai Rp 104,30 miliar yang menunjukkan antusiasme para pelaku pasar untuk membeli saham GJTL, sehingga saham ini berpotensi besar melanjutkan apresiasinya pada perdagangan hari ini.

Gajah Tunggal merupakan perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur ban, baik untuk kendaraan pribadi seperti mobil, kendaraan komersial seperti bus atau truk, maupun ban motor.

Situs resminya mencatat, produk ban keluaran perseroan salah satunya adalah merek GT Radial untuk ban mobil dan IRC untuk ban motor.

Pabrik GJTL berlokasi di dalam negeri yakni di kawasan industri Gajah Tunggal di Tangerang serta pabrik lain yang berlokasi di Serang

Masuknya investor kawakan Kheng Hong tentu saja membuat para pelaku pasar bertanya-tanya apakah benar saham GJTL memang masih tergolong murah dan salah harga?

Bagaimana kondisi fundamental perusahaan dan prospek usaha GJTL?

Apakah kondisi industri manufaktur ban yang menjadi mesin utama pendapatan GJTL akan cerah di tahun 2021?


2. Produsen Ban Terbesar di Asia Tenggara

Akibat merebaknya pandemi Covid-19 di Tanah Air dan penerapan PSBB di berbagai wilayah, kinerja keuangan produsen ban mobil merek GT Radial ini ikut terdampak. Hal tersebut tercermin dari penurunan penjualan bersih yang mencapai 19,4% (yoy).

Pada periode 9 bulan tahun 2020 total penjualan GJTL tercatat mencapai Rp 9,62 triliun turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 11,94 triliun.

Meskipun turun, perseroan berhasil menjadi perusahaan manufaktur ban publik dengan penjualan terbesar di Asia Tenggara, jauh melampaui posisi PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) di posisi kedua dan Southern Rubber Industry JSC asal Vietnam di posisi ketiga.

Kedua perusahaan tersebut hanya mampu membukukan penjualan masing-masing Rp 2,77 triliun dan Rp 2,12 triliun dimana angka tersebut tentunya terlihat kerdil dibandingkan dengan penjualan GJTL di angka Rp 9,62 triliun.

Perseroan memang sudah terkenal sebagai 'Raja Ban' Asia Tenggara. Hal ini terlihat dari total penjualan GJTL yang mendominasi di kawasan ASEAN dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan publik lain yang bergerak di bidang yang sama.

Tercatat di tahun 2019 penjualan GJTL mencapai Rp 15,93 triliun. Angka ini berhasil menempatkan GJTL pada posisi pertama di antara produsen-produsen ban publik di Asia Tenggara lain. Bahkan angka tersebut berhasil mendominasi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan ban lain.

Meskipun penjualan terpaksa turun pada tahun 2020, pandemi nCov-19 ternyata mendatangkan keuntungan tersendiri bagi GJTL paling tidak dari sisi produksi karena beban biaya yang ditanggung oleh perusahaan juga mengalami penurunan yang cukup besar.

Beban pokok penjualan (HPP/COGS) perusahaan turun 21,4% (yoy) pada periode Januari-September 2020 dibanding tahun 2019. Di saat yang sama beban penjualan juga mengalami penurunan sebesar 28,6% (yoy).

Penurunan beban biaya emiten ban motor IRC dan Zeneos tersebut turun diakibatkan oleh rendahnya harga material untuk produksi dan penurunan tingkat utilisasi pabrik.

Kendati penurunan beban biaya jauh melebihi penurunan penjualan, GJTL harus membukukan rugi bersih senilai Rp 104 miliar hingga kuartal ketiga tahun lalu. Padahal GJTL mampu mencetak laba bersih hampir Rp 140 miliar tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, anjloknya laba GJTL lebih dipicu oleh kondisi eksternal yakni depresiasi rupiah yang tajam tahun lalu dan bukan kondisi internal perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang tidak diaudit September 2020, kerugian selisih kurs tercatat mencapai Rp 304 miliar.


3. Likuiditas Perusahaan Masih Terjaga di Tengah Pandemi

GJTL memang memiliki eksposur terhadap risiko depresiasi nilai tukar tinggi mengingat porsi kewajiban perusahaan seperti utang obligasi, fasilitas kredit perbankan hingga utang usaha kepada para pemasok dalam mata uang asing yang juga tinggi.

GJTL tercatat memiliki total aset dalam mata uang asing mencapai Rp 3,12 triliun. Sementara itu total kewajiban dalam mata uang asingnya tercatat Rp 6,55 triliun. Artinya GJTL mencatat kewajiban bersih (net liabilities) dalam mata uang asing mencapai Rp 3,43 triliun.

Saat pandemi Covid-19 menghantam kinerja keuangan dunia usaha Tanah Air, banyak perusahaan yang mengalami masalah likuiditas. Namun tidak dengan GJTL. Perusahaan masih memiliki kas dengan setara kas senilai Rp 699 miliar dan jika ditambah dengan aset keuangan lancar lainnya senilai Rp 289,6 miliar maka dana segarnya hampir Rp 1 triliun.

Nilai working capital (aset lancar-kewajiban lancar) yang masih positif Rp 2,74 triliun mengindikasikan bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini juga diperkuat dengan rasio likuiditas lain seperti current ratio dan quick ratio yang masih lebih tinggi dari rule of thumb di angka 1.


4. Ditopang oleh Valuasi yang Sangat Murah4 dari 4 Halaman

Untuk melihat apakah valuasi GJTL masih tergolong 'salah harga' alias murah maka perlu diperhatikan beberapa metrik valuasi yang umum digunakan. Salah satunya adalah dengan menggunakan indikator nilai buku (book value).

Nilai buku GJTL menggunakan laporan keuangan periode September 2020 adalah sebesar Rp 1.783/unit. Kendati saham GJTL melesat dan menyentuh level auto reject atas (ARA) pada perdagangan akhir pekan lalu ke Rp 825/unit, sejatinya harga pasarnya masih jauh di bawah nilai buku riilnya.

Saham GJTL saat ini ditransaksikan di 0,46 kali nilai bukunya (price to book value/PBV) yang tentu saja masih sangat murah apabila dibandingkan dengan rata-rata PBV industri produsen ban global yang berada di angka 2,25 kali.

Bahkan apabila menggunakan nilai intrinsik saham GJTL yang biasanya tentunya lebih besar daripada nilai bukunya, para pelaku pasar akan mendapatkan angka yang lebih menakjubkan.

Tercatat nilai intrinsik saham GJTL menggunakan metode permodelan Refinitiv StarMine Projection Model berada di angka Rp 2.301,24/unit. Bagi seorang value investor yang tertarik untuk mengkoleksi saham GJTL masih memiliki margin of safety (MOS) yang besar yaitu 64,15%.

Hal ini menunjukkan saham GJTL berpotensi mencatatkan keuntungan bagi para investor mencapai 278,93% apabila harga pasar GJTL kembali ke level nilai intrinsiknya di angka Rp 2.301.24/unit.

Namun menggunakan valuasi berdasarkan nilai buku saja tentunya tidak cukup mengingat perusahaan bergerak di sektor manufaktur yang cenderung capital intensive maka butuh metrik valuasi lain seperti dengan membandingkan harga pasar dengan laba perusahaan (price to earning/PER), harga pasar terhadap penjualan (price to sales/PS), harga pasar dengan arus kas (price to cash flow/PCF) hingga nilai perusahaan terhadap pendapatan masih kotornya (EV/EBITDA).

Metrik tersebut (valuation multiples) juga harus dibandingkan dengan perusahaan kompetitor di industri yang sejenis.

Kompetitor GJTL yang juga merupakan perusahaan publik adalah PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yang juga menjual ban mobil dengan merek Achilles dan ban motor Corsa yang menjadi pesaing utama GJTL dan menduduki posisi produsen ban terbesar kedua di Asia Tenggara.

Menggunakan metode valuasi yang lebih sensitif dan membandingkannya dengan kompetitor, maka diperoleh kesimpulan bahwa valuasi GJTL memang tergolong murah relatif terhadap MASA karena angka metriknya yang jauh lebih rendah untuk semua indikator.


Outlook Industri

Kendati pandemi Covid-19 belum bisa dikontrol sampai saat ini, bahkan pemerintah memutuskan untuk menerapkan PSBB ketat di Jawa Bali, dimulainya program vaksinasi Covid-19 di dalam negeri menjadi harapan bangkitnya perekonomian Indonesia.

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia tahun ini berada di angka 4,4%. Lembaga keuangan global lain yaitu Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan lebih bullish karena meramal ekonomi RI tumbuh 4,8%.

Pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) yang diikuti dengan penurunan suku bunga kredit diharapkan mampu mendongkrak permintaan kredit.

Penurunan suku bunga kredit tentu positif untuk sektor yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga seperti properti hingga otomotif (motor dan mobil) mengingat pembelian rumah dan barang tahan lama tersebut banyak mengandalkan kredit.

Peningkatan permintaan mobil dan motor juga positif untuk sektor manufaktur yang menopangnya seperti industri spare-part dan industri ban yang menjadi industri utama GJTL.

Selain itu industri otomotif yang merupakan industri siklikal dengan pent-up demand yang tergolong tinggi, dimana industri ini lebih diuntungkan dengan pemulihan ekonomi pasca terserang pandemi Covid-19. Hal ini tentu saja menguntungkan GJTL yang beroperasi di industri turunan otomotif.

Outlook nilai tukar rupiah juga positif. Adanya kemungkinan inflow dana asing yang masif akan mengangkat kinerja rupiah dan menurunkan volatilitasnya. Penurunan volatilitas rupiah merupakan hal yang baik bagi GJTL melihat eksposur terhadap valuta asing tergolong tinggi.

Bahkan terpilihnya Joe Biden, kandidat dari Partai Demokrat di Pemilihan Presiden Amerika Serikat juga membawa berkah tersendiri bagi GJTL. Hal ini mengingat secara historis pemimpin dari Partai Demokrat doyan menggelontorkan stimulus fiskal dengan nilai yang fantastis.

Dengan cairnya stimulus fiskal maka nilai mata uang Dolar AS berpotensi melemah karena jumlah dolar beredar yang meningkat sehingga tentunya hal ini akan menguntungkan GJTL yang tercatat membukukan penjualan ekspor bersih mencapai Rp 3,84 triliun atau setara dengan 39,95% total penjualan bersih GJTL.

Apalagi mengingat dari total ekspor bersih tersebut mayoritas diekspor ke Benua Amerika yakni senilai Rp 2,68 triliun sehingga tentunya dengan melemahnya nilai Greenback akan menguntungkan perusahaan secara langsung apalagi mengingat komponen produksi GJTL mayoritas merupakan produk lokal.

Selain itu sebagian besar hutang perusahaan juga tercatat dalam mata uang dolar yakni senilai Rp 556,62 miliar atau sebesar 39,46% dari total hutang perusahaan. Dengan melemahnya nilai Greenback maka perseroan akan lebih mudah untuk melunasi atau membayar bunga kewajibanya yang tercatat dalam mata uang Paman Sam.

Di sisi lain perusahaan juga berupaya untuk melakukan lindung nilai (hedging) dari fluktuasi nilai tukar dengan membeli produk keuangan derivatif berupa call spread option dengan tujuan untuk mengelola resiko nilai tukar mata uang terhadap Senior Secure Facilities perusahaan yang bernilai Rp 1,83 triliun.

Overall, outlook perekonomian dan industri yang positif di tahun 2021 diharapkan mampu mendongkrak kinerja keuangan GJTL sebagai market leader industri ban, baik di Tanah Air maupun di Asia Tenggara.


Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210111073830-17-214893/lo-kheng-hong-koleksi-gjtl-apa-benar-masih-murah-menarik/4

Idx Cleo

Menerawang Prospek Saham Sariguna Primatirta (CLEO)

Rabu, 26 Juni 2019 | 22:55 WIB

Prospek PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) kian segar. Analis memperkirakan, performa keuangan emiten yang memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) ini berpeluang semakin moncer ke depan.

Sepanjang tiga bulan pertama 2019, CLEO berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sekitar 37% dari Rp 162,59 miliar pada kuartal I-2018 menjadi Rp 223,54 miliar. Capaian tersebut, berada di atas pertumbuhan rata-rata industri AMDK yang hanya 4%.

Belum berhenti di situ, Pada periode sama, laba bersih perusahaan ini juga melompat 101% menjadi Rp 25,29 miliar.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, dari sisi pendapatan, performa CLEO tak lepas dari karakter bisnis perusahaan, di sektor barang konsumen. Pada saat yang bersamaan, data consumer price index (CPI) juga mengalami kenaikan. Begitu juga dengan data inflasi.

"Hal itu mencerminkan daya beli masyarakat cenderung meningkat," ujar Sukarno, Selasa (25/6).

Setali tiga uang, analis MNC Sekuritas Victoria Venny NS. menjelaskan, tak menutup kemungkinan ada sentimen negatif di semester II. Akan tetapi, berbagai program bantuan dari pemerintah untuk masyarakat menjadi faktor kuat yang mendorong pertumbuhan sektor konsumsi masih positif di tahun ini.

Data makro ekonomi yang memberi sinyal adanya peningkatan daya beli masyarakat memang mempengaruhi fundamental CLEO. Di sisi lain, CLEO juga mampu mengoptimalkan peluang itu dari sisi internal.

Analis Senior Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, terdapat penurunan utang yang cukup besar di keuangan CLEO sepanjang tahun lalu. Alhasil, terjadi penurunan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan air minum tersebut di tahun ini.

Hal itu yang membuat sisi laba CLEO kuartal pertama tahun ini moncer. "EBITDA juga terus meningkat," terang Alfatih.

Alfatih menambahkan, melihat sejumlah data makro, sektor konsumer yang juga merupakan sektor bisnis CLEO tahun ini bakal prospektif. Kalau pun tidak meningkat, minimal pergerakan bisnis di sektor ini stabil.

William Hartanto, analis Panin Sekuritas memiliki pandangan senada. Menurutnya, tren industri AMDK memang saat ini cenderung stagnan. Namun, pada saat yang bersamaan, pemain di industi ini tidak akan pernah kehabisan pangsa pasar.

"Sehingga, yang menjadikan industri tersebut kompetitif dilihat dari kualitas dan harga jual produk itu sendiri," jelas William.

Berbicara soal saham, Rabu (26/6) kemarin, CLEO ditutup menguat 2 poin ke level Rp 388 per saham. Sejak awal tahun, saham ini telah mengakumulasi kenaikan hampir 37%.

Menurut Alfatih, secara teknikal saham CLEO berada dalam tren naik dan masih berada di atas moving average (MA) 20 serta indikator stochastic yang berada di atas 50. Untuk itu, dia merekomendasikan buy untuk saham CLEO dengan target harga Rp 420 per saham dan berhenti saat menyentuh level Rp 376 per saham.

Tak jauh berbeda, Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga merekomendasikan beli untuk saham CLEO, dengan target harga akhir tahun Rp 565 per saham. Menurutnya, harga saham emiten ini masih berpotensi untuk melanjutkan penguatan.

Sementara, Sukarno menyarankan untuk berhati-hati. Pasalnya, saham CLEO sudah memasuki area jenuh beli (overbought).

"Harga sudah mulai berada di area overbought. Investor yang mau masuk kembali harus waspada. Dari sisi teknikal, harga berpotensi melemah," jelasnya.

Dia mengungkapkan, jika harga terus turun dan menembus level support yakni Rp 378 per saham, maka ke depannya memungkinkan untuk lanjut turun ke level Rp 350 per saham. Hingga akhir tahun, saham CLEO berpotensi bergerak ke level Rp 410 per saham.


Sumber :

https://insight.kontan.co.id/news/menerawang-prospek-saham-sariguna-primatirta-cleo

Related Posts