Monday, June 15, 2020

8 Orang Kaya Paling Pelit Sepanjang Sejarah

Saat hidup bergelimang harta, Anda tentu tak perlu khawatir saat mengeluarkan uang. Anda bisa membeli apapun yang Anda mau. Apalagi kalau harta itu sangat banyak dan tidak akan habis tujuh turunan.

Sejumlah orang terkaya dunia seperti Bill Gates atau Warren Buffet bahkan rutin menyumbangkan uang yang dimiliknya untuk kegiatan-kegiatan sosial.

Namun, ada juga orang kaya yang pelit. Mereka tak pernah membawa uang atau jika pergi ke restoran untuk makan, mereka ogah membayar.

Seperti dikutip dari laman Time, Kamis (19/11/2015), ini orang kaya paling pelit sepanjang sejarah.


1. Charlie Chaplin (1889 – 1977)

Komedian pantomin Charlie Chaplin termasuk orang paling kaya di masanya. Pada 1916, Chaplin meraup US$ 10.000 dolar per minggu atau US$ 219.000 per minggu jika dikonversi pada waktu sekarang.

Meski dia punya banyak uang di bank, penulis biografi Kenneth S Lynn menyebut, Chaplin selalu terlihat tak punya uang. Bahkan saat makan dengan teman, dia juga selalu meminta temannya yang bayar.

Aktor Marlon Brando menyebutnya tirani yang egois. Sementara Orson Welles mengatakan dia adalah orang terpelit yang pernah hidup.


2. J Paul Getty (1892 – 1976)

Miliarder pengusaha minyak ini selalu senang bepergian dengan pesawat kelas mewah, tapi enggan membayar tiket. Saat tinggal di hotel, Getty biasanya memilih kamar terkecil dan termurah.

Saat dia membeli rumah mewah di luar London, banyak pihak mengira Getty sudah agak berubah, tapi tak lama media setempat mengabarkan dia memasang telepon berbayar untuk para tamunya, dan mengunci semua saluran telepon lainnya.


3. Cary Grant (1904 – 1986)

Cary Grant adalah aktor yang cukkup terkenal di AS pada era 1930-an. Tak hanya jadi aktor yang dibayar mahal, tapi Grant juga menikah dengan wanita terkaya dunia kala itu, Barbara Hutton.

Meski kaya, dia terkenal kikir. Ia diduga menandai botol susu miliknya agar tidak diminum para pembantunya. Selain itu, Grant juga menagih uang cuci jika ada tamu yang menginap dan mencuci.

Bahkan Grant mematok tarif US$ 25 sen untuk setiao tandatangan yang ia beri pada penggemarnya. Dia mengklaim uang itu akan disumbangkan untuk amal.


4. Hetty Green (1834 – 1916)

Hetty Green dinilai jenius karena bisa meraup kekayaan lebih dari US$ 2 miliar pada kurs sekarang ini, dan dianggap sebagai wanita terkaya di Amerika Serikat kala itu. Dia juga dikenal sebagai Witch of Wall Street atau penyihir Wall Street, bursa saham AS.

Ketika dia perlu ke dokter, dia akan mengenakan pakaian kumuh ke sebuah klinik gratis, masuk dengan nama palsu untuk menghindari membayar.

Sebuah cerita beredar luas menyatakan bahwa anaknya kehilangan kaki karena Green tidak mau membayar biaya perawatan.

Dibanding tinggal di rumah mewahnya di New York, Boston, Chicago, dan St Louis, wanita ini lebih memilih tinggal di apartemen murah dan rumah kos. Ia juga dikenal suka tawar menawar harga dengan pelayan restoran sebelum memesan.


5. Leona Hemsley (1920 – 2007)

Ada ungkapan menyebutkan 'Kita tidak bayar pajak. Hanya rakyat kecil yang membayar pajak'. Itu sepertinya ungkapan yang cocok bagi mantan istri pemilik The New York hotel ini. Suatu waktu dia juga pernah dituntut oleh delapan kontraktor.

Helmsley dilaporkan meminta pembayaran kembali pada pemasok, melakukan penipuan terkait penjualan dan pajak penerimaan, dan membebankan semua biaya pribadinya ke hotel.

Dia sudah melewati batas dan berbuat jahat pada banyak orang, dan pada akhirnya dia kena batunya kemudian menghabiskan 18 bulan di penjara.


6. H.L. Hunt (1889–1974)

Miliarder pengusaha minyak HL Hunt sering dilaporkan intik menjadi model JR Ewing, patriarki licik di serial televisi di Dallas. Namun, Hunt dikenal karena sangat irit.

Dia membeli pakaian dari rak, mengambil cokelat untuk makan siang, memotong rambutnya sendiri, dan mengemudikan mobilnya sendiri.

Hunt juga dilaporkan memarkirkan kendaraannya beberapa nblok dari kantornya untuk menghidari biaya parkir US$ 50 sen dan menikmati reputasi sebagai orang yang membeli tip sedikit.


7. John F. Kennedy (1917 – 1963)

Presiden ke-35 AS ini yang terkenal tampan dan kaya raya ini juga dikenal sangat kikir. Kennedy, panggilannya tidak kekurangan uang tunai.

Ayahnya juga telah memberikan dana perwalian sebesar US$ 170 juta dengan kurs dolar sekarang, tapi dia jarang sekali membawa uang sepeser pun. Bahkan dia membiarkan temannya, Fagen rahasianya atau siapapun untuk membayar tagihan ke manapun ia pergi.

Sifat irit ini berlanjut hingga ia jadi Presiden AS. Saat ia dan istrinya Jacqueline Kennedy dilaporkan membenarkan pengeluarannya berbelanja pakaian masuk ke tagihan bahan pokok gedung putih.

Meski demikian, pria ini banyak kontradiksi. Kennedy juga menjadi salah satu di antara Presiden paling dermawan, karena menyumbangkan seluruh gajinya untuk sumbangan.


8. Aristotle Onassis (1906 - 1975)

Onassis tak hanya dikenal pelit memberikan uang tips, dia juga bahkan mencari cara untuk tidak memberikannya sama sekali. Contohnya, dia menolak untuk memakai jas pergi ke klab malam, bahkan di saat musim dingin.

"Karena Saya dikenal sebagai orang kaya, Saya harus mengeluarkan US$ 5 unntuk tip setiap kali melepaskan jas," katanya. "Lebih dari itu, Saya harus memakai jas yang sangat mahal, dan itu harus diasuransikan," imbuhnya.


Sumber :
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2369761/8-orang-kaya-paling-pelit-sepanjang-sejarah

Wednesday, June 3, 2020

Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi

Lebih Bijak Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi

Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal dalam kebiasaan dan kehidupan sehari-hari. Anjuran untuk physical distancing pun berdampak pada sistem kerja yang didorong untuk dikerjakan dari rumah (work from home).

Kondisi ini tak ayal berdampak pada berbagai industri dan ekonomi secara menyeluruh. Demi bisa bertahan, berbagai upaya efisiensi pun diambil perusahaan, yang berakibat pada pendapatanmu yang kian penuh ketidakpastian.

Nah, di tengah kondisi tersebut, kamu harus lebih bijak dalam mengatur keuangan. Tapi bagaimana caranya? Tenang, perencana keuangan Bareyn Mochaddin berikan tipsnya berikut ini


Hindari Menambah Utang  

Dalam kondisi normal, membuat utang baru seringkali menjadi pilihan dalam mengatasi selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Namun, di tengah ketidakpastian, terutama dari sisi penghasilan, hindari membuat utang baru, ya. 

Utang baru justru akan menjadi beban keuangan di masa depan. Pikirkan cara lain. Tempatkan keputusan menambah utang di urutan paling terakhir dalam skala prioritasmu. 


Petakan Aset Keuangan Berdasarkan Situasi dan Kondisi 

Lihat dan hitung kembali semua aset kamu hari ini. Petakan secara detail jumlah simpanan dan tabungan kamu, aset yang sudah dimiliki, serta beragam investasi yang pernah dilakukan. 
Dari sana, kamu akan memiliki gambaran yang lebih utuh dan komprehensif. Adakah satu-dua pekerjaan atau investasi yang membuahkan penghasilan? Dana tersebut bisa dialokasikan untuk pengeluaran kamu sementara. 


Ketahui Kebutuhan dan Buat Anggaran Detail 

Perencanaan yang baik adalah setengah kesuksesan. Begitu juga dalam hal keuangan. Buatlah skala kebutuhan kamu dan berapa anggaran yang dibutuhkan untuknya. Catatlah anggaran tersebut dengan detail. kamu  juga bisa membuat batas anggaran. Misalnya, belanja untuk kebutuhan pokok sehari-hari, dibatasi maksimal Rp 3 juta per bulan. 

Dalam membuat anggaran, dahulukan kebutuhan pokok dan prioritas. Selain itu, sisir lagi semua pos pengeluaran bulan lalu. Pos pengeluaran apa yang bukan prioritas sehingga bisa dikurangi atau dihilangkan sementara? Apakah kamu dapat menjalankan kewajiban tanpa mengeluarkan uang untuk anggaran tersebut? 

Setelah menentukan prioritas dan anggaran, kamu juga harus berkomitmen dan disiplin. Selama setidaknya satu bulan, usahakan, kamu mematuhinya. Jangan mudah mengubah anggaran untuk sesuatu yang tidak penting dan mendesak.


Berdamai dengan Gengsi  

Sebelum membuat anggaran, kamu juga harus melakukan evaluasi. Dalam menyusun kebutuhan prioritas dan anggaran, kamu harus bisa menyingkirkan gengsi. Di tengah situasi sulit, kamu juga harus pandai menyesuaikan antara kebutuhan dan kemampuan keuangan. Buka semua peluang untuk mendapatkan barang atau jasa dengan harga yang lebih murah tanpa menyampingkan kualitas. 
Singkirkan semua keinginan untuk membeli barang yang sifatnya tersier. Kesampingkan semua keinginan untuk tampil lebih keren dan menarik hanya demi unggahan media sosial. 


Lakukan Evaluasi 

Lakukan evaluasi atas pengeluaran yang telah dilakukan, lihat catatan keuangan apakah pengeluaran sesuai dengan rencana ataukah ada pengeluaran-pengeluaran siluman yang tidak pernah direncanakan? Ke depan, singkirkan pengeluaran siluman tersebut, jangan sampai diulang, agar kondisi keuangan kita tetap terjaga.


Memanfaatkan Diskon, Bukan Dimanfaatkan 

Kamu bisa mencari dan menemukan berbagai cara untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah. Bandingkan harga di berbagai e-commerce. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan berbagai program yang ditawarkan. Teliti dan gunakan semua kode promosi, status keanggotaan, cashback, atau promo gratis pengiriman yang sedang berlangsung. 
Namun, kamu juga harus bijak dan teliti. Hindari penjual yang hanya memberikan diskon sebagai kamuflase untuk membeli lebih banyak. Pertimbangkan dan kembalikan pada rencana anggaran yang sudah kamu buat. Cobalah untuk disiplin dalam mematuhi setiap detailnya ya!


Kreatif  

Masa pandemi dapat menjadi salah satu kesempatan untuk mengasah kreativitas dan keterampilanmu. Selama WFH, kamu bisa curi-curi waktu luang untuk mengasah keterampilan baru. Siapa tahu dari situ, kamu bisa mendapat penghasilan tambahan.

Berbagai platform pendidikan online atau perpustakaan tersedia untuk diakses tanpa biaya atau gratis. Para profesional yang mempunyai jam terbang tinggi juga sering membagikan berbagai pengalaman dan triknya melalui siaran langsung di media sosial.


Gunakan dan Simpan THR dengan Bijak  

Di tahun-tahun sebelumnya, kamu terbiasa menggunakan THR untuk belanja dan memenuhi berbagai kebutuhan selama ramadhan dan hari lebaran. Akan tetapi, tidak ada satu pihak pun yang dapat menjamin kapan pandemi ini akan berakhir. Untuk itu, kelola dana THR yang kamu terima dengan bijak. 

Kamu bisa menggunakan THR untuk kebutuhan pokok dan tidak bisa ditunda. THR juga bisa dialokasikan untuk membayar zakat fitrah dan sedekah di bulan Ramadhan. 

Biasanya untuk zakat fitrah, sudah diatur jumlahnya. Lalu, jika kamu masih memiliki kelonggaran, tidak ada salahnya  menambah porsi untuk sedekah, berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang membutuhkan. 

Jika kamu termasuk orang yang rutin melakukan mudik pada saat Lebaran, maka tahun ini anggaran mudik bisa kamu simpan. Gunakan untuk menambah dana darurat atau menambah asuransi bagi Anda dan keluarga.


Sumber :
https://kumparan.com/millennial/lebihbijak-mengatur-keuangan-di-tengah-pandemi-1tS6YqFs7A1

Related Posts