Friday, September 27, 2013

Cara Atur Gaji Agar Untuk 30 Hari


Pernah merasa gaji setiap bulan tidak pernah cukup? Pernah kehabisan uang kas padahal gajian baru lewat 7 hari? Wah, kondisi ini tidak boleh dibiarkan lho! Untuk sebagian besar karyawan, gaji bulanan adalah sumber pemasukan utama yang menentukan kelangsungan hidup secara sehat. Selain itu, gaji juga menjadi faktor penting dalam usaha mencapai tujuan finansial yang telah ditetapkan.

Bagaimana agar gaji bisa HABIS tepat dalam waktu sebulan? Ini dia tipsnya:

1. Buat rencana pengeluaran untuk sebulan
Saat menyusun rencana pengeluaran, kelompokkan arus kas yang frekuensinya harian, mingguan, dan bulanan. Contoh harian adalah belanja dapur, parkir, dan makan siang. Untuk mingguan contohnya biaya bensin, belanja buah dan daging, dan contoh bulanan uang sekolah, biaya listrik, biaya telepon, dan lainnya. Apabila di bulan ini ada pengeluaran yang sifatnya tidak rutin, maka jangan dialokasikan dari gaji. Pengeluaran tidak rutin seharusnya dialokasikan dari penghasilan lain seperti bonus dan THR.

2. Alokasi ideal untuk gaji bulanan
Panduan umum yang dapat digunakan oleh rumah tangga adalah;
Zakat, infak, sedekah = 5%
Dana darurat dan premi asuransi = 10%
Biaya hidup rutin = 50%
Tabungan untuk kebutuhan dalam setahun = 10%
Investasi untuk kebutuhan jangka menengah dan panjang = 15%
Biaya senang-senang dan gaya hidup = 10%

3. Pastikan cicilan bulanan tidak lebih
Alokasi maksimal untuk cicilan seperti KPR, kredit kendaraan, kredit tanpa agunan, atau lainnya adalah 30% dari gaji bulanan. Apabila Anda menggunakan kartu kredit dan bayar lunas saat jatuh tempo, maka pembayaran tersebut akan masuk alokasi biaya hidup rutin. Nah, sayangnya, untuk Anda yang masih punya cicilan, Anda harus korbankan pos alokasi untuk gaya hidup dan tabungan jangka pendek.

4. Batasi penarikan uang tunai
Sumber kebocoran utama adalah penarikan uang tunai di ATM tanpa kendali. Oleh sebab itu, untuk kebutuhan harian, usahakan hanya menarik dan di ATM seminggu sekali. Untuk kebutuhan mingguan dapat menggunakan kartu debit, dan untuk bulanan bisa dibayar dengan sistem transfer.

5. Alokasi pos pengeluaran
Syarat utama agar pengaturan gaji bulanan bisa berjalan sukses adalah penggunaan beberapa rekening tabungan. Akuilah, Anda butuh bantuan dalam mengatur keuangan bulanan! Setidaknya, miliki rekening yang khusus untuk Saving, Living, dan Playing. Dan, untuk mengisi rekening Saving harus dibuat instruksi debit otomatis dari rekening gaji setiap bulannya.

Sumber : http://infojkt.com

Wednesday, September 25, 2013

Pilih Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan


Banyak yang masih bingung antara memilih asuransi atau tabungan sebagai investasi dana pendidikan. Apakah Anda juga? Cek bedanya di sini. 

Tabungan pendidikan:

Terdapat asuransi, namun yang dijamin hanya sebesar target dana yang akan diperoleh diakhir. Jika nasabah meninggal, maka ahli waris akan mendapatkan dana sebesar nominal yang menjadi tujuan nasabah di awal.

Biaya asuransi ditanggung oleh pihak bank.

Cocok dipakai untuk mempersiapkan dana pendidikan dalam jangka waktu pendek antara dua hingga lima tahun, karena hasil yang diberikan hanya sekitar 3% hingga 6% sebelum dipotong pajak.

Tidak terdapat bunga yang besar, biasanya hanya dikenakan biaya administrasi.


Asuransi pendidikan: 

Jika yang tertanggung meninggal maka si ahli waris akan mendapatkan dana sebesar uang pertanggungannya ditambah hasil investasinya.

Dapat memberikan hasil yang lebih besar daripada tabungan pendidikan, karena ditempatkan pada reksadana. Dalam jangka waktu yang pendek, tabungan akan memberikan jaminan hasil yang akan diperoleh sedangkan asuransi tidak.

Bunga sangat bergantung dengan kinerja investasi itu sendiri.

Ada biaya akuisisi –biaya yang dikenakan sehubungan dengan permohonan pertanggungan dan penerbitan polis yang meliputi biaya pemeriksaan kesehatan, pengadaan polis dan pencetakan dokumen, biaya lapangan, biaya pos dan telekomunikasi- yang cukup besar dan biasanya dipotong hingga tahun ke enam.

Ada biaya asuransi yang dibebankan kepada nasabah.(me)

Saturday, September 21, 2013

Tips Membuat Perencanaan Keuangan Keluarga

Tips Membuat Perencanaan Keuangan Keluarga

16-03-2013 diposkan oleh melindacare

Toko Perlengkapan Bayi, Ibu Hamil Online
   Setelah menikah tentunya Anda harus dapat mengelola keuangan bersama pasangan. Meski memiliki penghasilan sendiri-sendiri, namun tetap saja perencanaan keuangan keluarga harus dirancang bersama. Hal ini untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menghindarkan perselisihan.
Masih bingung bagaimana mengatur keuangan keluarga? Berikut beberapa tips perencanaan keuangan keluarga yang dapat Anda terapkan bersama pasangan :
  • Membuat satu rekening bersama merupakan langkah awal untuk perencanaan keuangan keluarga.Sisihkanlah sebagian gaji perbulan untuk ditabungkan, jumlahnya bisa sama atau berbeda. Dengan begitu, Anda dan pasangan dapat menggunakan keuangan di dalam rekening tersebut, sesuai kesepakatan bersama.
  • Tentukan siapa yang akan membayar tagihan perbulan. Hal ini dapat Anda rencanakan pada pasangan yang memiliki penghasilan lebih besar.Perencanaan keuangan keluarga dapat berjalan dengan baik, jika Anda dan pasangan membuat daftar pengeluaran yang akan digunakan.
  • Anda juga dapat menyatukan semua penghasilan bersama pasangan, lalu membuat daftar apa saja yang akan dibutuhkan sebagai pengeluaran untuk membayar tagihan dan biaya hidup sehari-hari. Sisanya dapat ditabung, dengan membuat rekening bersama.
  • Jika hanya mengandalkan satu gaji, Anda dan pasangan tentu harus lebih hemat. Untukperencanaan keuangan keluarga dapat disesuaikan dengan penghasilan perbulan. Jika penghasilan suami tidak mencukupi, cobalah untuk membuka bisnis kecil-kecilan di rumah.
   Pada awalnya memang sedikit sulit bagi keluarga yang baru menikah, karena biasanya Anda bebas menggunakan gaji untuk kesenangan masing-masing. Namun, hal ini tidak akan sulit jika perencanaan keuangan keluarga dilakukan dengan baik, disiplin dan teratur. Selamat mencoba.

Tips Perencanaan Keuangan Keluarga

Seberapa-pun penghasilan koq sepertinya kurang terus ya. Sepertinya Anda harus mulai menyusun perencanaan keuangan keluarga yang tepat agar terhindar dari masalah keuangan semacam ini

shutterstock 90201643 Tips Perencanaan Keuangan Keluarga

Kebanyakan orangtua baru mengalami kesalahan dalam perencanaan keuangan keluarga mereka sehingga perencanaan keuangan keluarga seperti tak terkendali. Setiap habis gajian, uang sudah habis sedangkan bulan masih berjalan untuk beberapa minggu lagi ke depan. Kebanyakan keluarga menggantungkan kehidupan keuangan di pundak suami, sedangkan istri bertugas mengatur perencanaan keluarga dengan baik agar seberapapun penghasilan suami dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun dengan tugas rumah tangga yang sudah menumpuk, membuat para Bunda ini seperti tidak punya waktu untuk menyisihkannya sekedar melakukan perencanaan keuangan keluarga. Berikut ini beberapa tips yang bisa kami uraikan untuk mempermudah Bunda mengatur perencanaan keuangan keluarga dengan mudah dan tepat.

Jangan menghamburkan uang untuk keperluan yang tidak bermanfaat

Wanita identik dengan ‘shopping’. Kalau sudah asyik shopping kaum hawa ini bisa lupa waktu tanpa memikirkan berapa banyak biaya dan uang yang sudah dihamburkan. Jikalau Anda butuh berbelanja, sebisa mungkin catat keperluan yang Anda butuhkan di rumah. Misalkan susu buat si kecil, bumbu dapur, diapers, sabun cuci, pasta gigi, dan sebagainya. Tentunya Anda sedang tidak membutuhkan baju baru, sepatu baru, atau parfum baru khan? Pakailah dulu yang ada di rumah. Memanjakan diri sekali waktu boleh saja tetapi jangan setiap minggu atau setiap bulan.
Memanjakan diri di salon? Tidak ada larangan juga sih, tetapi ingat juga budget Anda. Anda sekarang sudah berkeluarga dan harus menghidupi anggota keluarga. Anda sudah tidak boleh berpikir egois untuk kepentingan pribadi. Jadi untuk melakukan perawatan kecantikan Anda bisa mencari solusi murah dengan melakukannya sendiri di rumah.
Adakalanya Anda berpikir sesaat bahwa Anda bisa menghamburkan uang Anda saat ini. Entar kalau sudah bekerja lagi khan bisa kembali lagi uangnya. Hindari pemikiran seperti ini, karena biaya hidup akan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Perencanaan keuangan keluarga itu perlu.

Jangan Tunda untuk Menabung

Mulai sekarang juga selalu sisihkan penghasilan Anda untuk tabungan. Lebih baik lagi jika Anda menabung untuk dana pensiun. Berikan porsi yang tepat untuk perencanaan keuangan Anda. Anda bisa memilih beberapa produk investasi yang membuat Anda merasa aman. Jika Anda masih punya hutang segera selesaikan hutang Anda dan berusahalah untuk menghindari hutang. Hindari penggunaan kartu kredit. Karena kartu kredit hanya akan membebani perencanaan keuangan keluarga.
Berikut ini prosentase dimana keuangan Anda dalam kondisi sehat jika:
30% dari penghasilan Anda untuk pembayaran cicilan hutang
10-15% dari penghasilan Anda sebagai pembayaran cicilan premi asuransi
10% dari penghasilan Anda disisihkan untuk investasi (bisa berupa tabungan pensiun, dan semacamnya)

Miliki Asuransi Jiwa yang tepat

Banyak tawaran asuransi jiwa dengan berbagai metode pembayaran. Sebaiknya pilihlah pembayaran premi asuransi yang lebih tinggi dan dibayarkan dalam kurun waktu tertentu ketimbang memilih pembayaran premi sedikit dan harus dibayarkan seumur hidup. Kenapa demikian, karena jenis asuransi dengan pembayaran jumlah tertentu ini akan memberikan jumlah tabungan yang bisa Anda miliki dalam jangka tersebut. Sehingga lebih baik Anda mulai menabung saat anak-anak masih kecil dimana biaya hidup masih belum terlalu besar. Dan hasil asuransi ini bisa dialokasikan sebagai dana pendidikan anak-anak kelak saat mereka dewasa. Jikalau terjadi hal yang tidak diinginkan, keluarga masih bisa mendapatkan manfaat dari hasil perencanaan keuangan keluarga yang telah Anda terapkan ini.

Membuat Surat wasiat

Kebanyakan orang berpikir bahwa membuat surat wasiat hanya untuk orang yang sudah tua atau yang sudah sakit-sakitan. Kesehatan dan kematian tidak ada orang yang bisa memprediksi. Jadi sebaiknya buatlah surat wasiat sebagai langkah sedia payung sebelum hujan. Anda tentunya tidak ingin anak-anak terlantar kehidupannya setelah Anda tinggalkan khan. Tidak ada salahnya Anda membuat surat wasiat. Hal ini sah-sah saja.
Sumber : http://id.theasianparent.com/perencanaan-keuangan-keluarga/#ixzz2fZsvvvcD

Wednesday, September 11, 2013

Menabung Pekerja Pemula


Sebagai wanita bekerja, Anda mungkin memiliki banyak tanggung jawab, baik itu berkaitan dengan komitmen kerja atau keluarga. Selalu ada keperluan untuk pertemuan, menghadiri lunch meeting, atau tugas keluar kota. Di samping itu, Anda juga tak boleh melewatkan acara pernikahan atau ulang tahun keluarga.

Untuk menyeimbangkan banyak peran dan tanggung jawab itu secara efektif, keamanan finansial adalah jawabannya. Sebagai orang yang baru bekerja di awal usia 20-an, mungkin hal ini akan sedikit menyulitkan Anda. Namun mengelola uang sebenarnya tidak serumit yang Anda bayangkan. Coba ikuti beberapa petunjuk berikut.

Memiliki rencana keuangan. Tidak ada "usia yang tepat" untuk memulai perencanaan keuangan. Entah itu Anda baru berusia 20-an dan baru mulai bekerja, atau baru memiliki sedikit uang di rekening bank. Memiliki rencana keuangan merupakan langkah pertama menuju kemandirian dan keamanan.

Selalu cek pengeluaran yang Anda habiskan, dan tuliskan daftar perencanaan Anda selanjutnya yang membutuhkan persiapan dana. Misalnya untuk melanjutkan sekolah, menikah, atau tabungan untuk rumah tangga kelak.

Dengan cara ini Anda akan termotivasi untuk menyimpan uang meski tidak diharuskan dalam jumlah yang besar. Setidaknya, setiap bulan Anda akan memiliki tabungan untuk kebutuhan di masa yang akan datang.

Jangan tergantung pada orang lain. Tetap mengecek untuk apa saja uang Anda dibelanjakan. Meskipun tidak ada salahnya untuk meminta bantuan dari keluarga, akan tetapi hal ini sebaiknya jangan membiasakan diri untuk bergantung kepada keluarga. Anda tak ingin seterusnya menjadi tidak mandiri dalam hal keuangan, kan?

Berinvestasi dengan bijak. Asuransi atau produk investasi yang ditawarkan oleh berbagai bank juga bisa dijadikan langkah untuk mengelola keuangan dalam jangka panjang. Namun hati-hati saat membeli produk investasi. Jangan melompat ke setiap skema investasi hanya karena teman Anda menyarankan untuk melakukannya. Pastikan apa yang Anda lakukan memang sesuai  untuk kondisi Anda sendiri. Ingat, yang Anda investasikan adalah uang Anda sendiri. Jangan hiraukan penilaian Anda mengenai ide yang cocok untuk Anda sendiri.

Cari yang rendah risiko. Tidak masalah jika Anda belum pernah berinvestasi sebelumnya. Sebagai pemula, Anda bisa membeli produk yang rendah risiko seperti deposito tetap atau berulang, sebelum Anda melanjutkan ke produk investasi yang berisiko lebih tinggi seperti pasar saham atau reksa dana.

Kendalikan kebiasaan belanja Anda. Karena Anda sudah bekerja keras, tak ada salahnya untuk memanjakan diri sekali-sekali. Tetaplah ingat, bahwa kebutuhan Anda masih banyak. Cara smart untuk berbelanja adalah dengan membeli satu jenis barang berkualitas setiap bulan. Misalnya, bulan ini membeli pakaian merek A, bulan depan tas merek B, bulan berikutnya smartphone, dan seterusnya. Dengan demikian, Anda tidak terjebak membeli banyak barang yang tidak perlu. Jangan lupa, sisihkan dulu sebagian gaji Anda untuk ditabung sebelum dibelanjakan.

Pintar menggunakan kartu kredit. Hari ini, banyak sekali bank yang menawarkan produk kartu kredit. Banyak paket penawaran menarik yang diberikan oleh kartu kredit sekarang ini, seperti cash back, ready credit, diskon makan, voucher pemeriksaan kesehatan, dan masih banyak lagi. Pastikan Anda membeli kartu kredit yang sesuai kebutuhan Anda, dan gunakan secara bijak.

Tuesday, September 3, 2013

Manfaat Meditasi Saat Shopping


Banyak orang bilang meditasi sebaiknya dilakukan di alam terbuka ataudi ruangan yang tenang. Padahal, meditasi dapat Anda lakukan dimana saja, bahkan saat Anda sedang shopping. Benarkah?

Percaya atau tidak, melakukan meditasi saat berbelanja memungkinkan Anda untuk berkonsentrasi pada satu tujuan yang Anda inginkan. Misalnya, mengubah keinginan berbelanja pada hal yang prioritas saja.

Madonna Gaulding, penulis buku The Meditation Bible, memberikan cara yang mudah agar Anda dapat melakukan meditasi saat berbelanja. Berikut langkah-langkahnya:

* Pergilah ke pusat perbelanjaan sendirian tanpa uang atau kartu kredit. Kunjungan ini hanya untuk meditasi saja.

* Setelah itu, berjalanlah menyusuri deretan toko-toko dan perhatikan barang-barang yang Anda inginkan. Tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda menginginkan barang itu. Apakah Anda pikir itu akan membuat Anda merasa lebih baik tentang diri Anda, lebih seksi, atau lebih menarik? Jika Anda membeli dan memakainya, pikiran dan pandangan seperti apa yang akan Anda dapatkan dari orang lain?

* Kemudian, ingat kembali kapan terakhir kali Anda membeli sesuatu yang rasanya harus Anda miliki. Bagaimana perasaan Anda pada barang-barang itu sekarang? Apakah dapat memberikan semua yang Anda harapkan? Atau tersimpan begitu saja di dalam lemari pakaian Anda?

* Renungkan bahwa semua materi yang Anda beli tidak dapat diandalkan dan hanya akan menjadi barang yang terbuang begitu saja. Barang itu tidak pernah dapat memberikan Anda kebahagiaan sejati, atau menyembuhkan perasaan rendah diri atau kesepian.

* Yang terakhir, mulailah untuk menilai segala sesuatu yang Anda ingin beli dengan cara ini. Pastikan Anda membeli barang yang benar-benar Anda butuhkan dan prioritas, jangan hanya membeli berdasarkan keinginan nafsu semata.

Sumber : http://female.kompas.com

Mengelola Uang Angpao Lebaran


Setiap kali Lebaran datang, anak-anak tentunya bersorak riang. Bukan hanya karena mendapat baju baru, tapi juga momen dapat uang lebih banyak, dari orangtua, kakek, nenek, paman, bibi, dan kerabat keluarga lainnya. Di Padang, ada tradisi yang disebut "manambang", di mana anak-anak sah-sah saja mendatangi tiap rumah di sekeliling kompleks untuk mendapatkan uang "salam tempel".

Uang ini kemudian menjadi hak milik mereka seutuhnya, yang biasanya digunakan untuk memenuhi hasrat membeli apa saja yang mereka inginkan. Misalnya, sesuai tren saat ini, membeli mainan atau gadget terbaru. Namun, sebenarnya hal ini sebaiknya juga menjadi momen bagi orangtua untuk mengajari anak mengelola uang.

"Jika mereka sudah bisa berhitung dengan baik, bisa kenalkan tiga hal pada mereka, yakni bagian uang untuk jajan, lalu bagian untuk ditabung, dan mana yang untuk disumbangkan," ujar perencana keuangan Prita Ghozie, saat ditemui dalam bincang-bincang bersama CIMB Niaga di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hitungannya bisa 70 persen untuk jajan, 20 persen untuk tabungan, dan 10 persen untuk amal. Bisa juga besarannya berbeda tergantung mana yang mau lebih diutamakan. Mengajarkan mereka mengelola keuangan sejak dini akan membuat mereka lebih menghargai apa yang mereka punyai.

Biasanya, karena eforia Lebaran, anak cenderung ingin menghabiskan uangnya, karena berpikir nanti uang jajan akan mereka peroleh kembali. Namun, dengan mengajak mereka menabung akan ada nilai positif dan manfaat yang mereka peroleh di kemudian hari.

Meski begitu, bukan berarti semua uang Lebaran harus ditabung semua. Porsinya lebih baik seimbang. Anak berhak untuk membelanjakannya sesuai dengan yang ingin mereka miliki. Tinggal orangtua mengarahkannya saja.

Dengan serbuan berbagai produk dan budaya konsumtif yang ada sekarang, mengajarkan anak mengelola keuangan di momen Lebaran bisa jadi saat yang tepat. Bila perlu, ajak mereka memiliki buku tabungan sendiri. Lebaran tahun ini, dan tahun-tahun mendatang, mereka akan menjadi terbiasa mengelola uangnya sendiri

Sumber : http://female.kompas.com

Related Posts