Thursday, March 30, 2017

Karyawan (juga) Bisa Kaya

Hasan Azzahid - detikFinance

Dari pengalaman saya bertemu HRD di beberapa perusahaan, masalah utama keuangan pribadi karyawan biasanya adalah ketidakmampuan mereka dalam mengatur keuangannya sehingga berujung kebangkrutan. Kebangkrutan tersebut bukannya dikarenakan dari tidak lancarnya pembayaran gaji, namun dari karyawannya sendiri yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya dengan gaji yang sudah diberikan. Padahal gaji yang diberikan bukanlah gaji untuk entry level.

Lalu apakah yang sebenarnya dibutuhkan agar karyawan menjadi kaya? Berikut beberapa langkah anda memulai perencanaan keuangan secara mandiri agar dapat kaya.

Niat
Tidak ada tips keuangan yang benar-benar efektif apabila tidak ada niat dari diri anda. Ketika anda bekerja, apakah niat anda? Apakah gaji yang anda terima hanya diniatkan sebagai pemenuh kebutuhan hidup anda saat ini saja? Renungkan kembali niat anda ketika menerima gaji, untuk apa gaji anda dihabiskan.

Jika anda memang ingin kaya, berarti anda harus banyak berkorban. Tidak ada pencapaian tinggi yang dapat diraih tanpa pengorbanan. Dalam hal mengatur keuangan, berarti anda harus mengorbankan keinginan anda untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan saat ini demi kekayaan di masa depan. Jika anda bukan orang yang bisa menahan diri, hindarilah kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan anda konsumtif.

Niatkan lah bahwa gaji anda adalah kendaraan anda menuju kekayaan. Buanglah segala alasan yang menahan anda menjadi kaya. Niatkanlah bahwa setiap gaji yang anda dapatkan haruslah membawa anda menjadi kaya. Apabila dihadapkan oleh pilihan di mana anda harus memilih antara keinginan konsumtif dan kekayaan, anda harus memilih kekayaan di masa depan sebagai pilihan anda.

Biasakan berinvestasi
Sudah tertanam pada diri kita sejak kecil untuk diajarkan menabung, bukan berinvestasi. Secara umum, masyarakat Indonesia memang tergolong konservatif terhadap risiko, namun menginginkan hasil yang lebih. Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa banyak masyarakat yang tertipu oleh investasi bodong.

Berinvestasilah pada produk keuangan yang diawasi oleh otoritas keuangan secara resmi. Tanamkan bahwa tingkat imbal hasil selalu berbanding lurus dengan risiko. Ekspektasi imbal hasil yang tinggi selalu diikuti dengan risiko yang tinggi pula. Karena pada dasarnya kita menjalani hidup memang tidak mungkin ada yang bebas risiko. Bahkan sebagai karyawan pun, risiko terbesar anda adalah ketika muncul pengeluaran tidak terduga yang melebihi penghasilan anda.

Anda bisa memulai membiasakan diri dengan fasilitas auto debet (jika ada). Prioritaskan pengeluaran investasi terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pengeluaran konsumtif.

Jangan lupa berinvestasi kepada diri sendiri
Yang sering diabaikan selanjutnya oleh masyarakat Indonesia adalah berinvestasi pada diri sendiri. Maksud berinvestasi pada diri sendiri adalah mengeluarkan uang untuk meningkatkan kompetensi anda. Peningkatan kompetensi pasti akan meningkatkan kekayaan anda. Baik itu dengan cara mengetahui bagaimana meningkatkan aset, maupun meningkatkan penghasilan anda sebagai karyawan. Tentu saja jika anda punya pengalaman plus kompetensi yang di atas rata-rata, anda akan dihargai lebih mahal bukan?

Saat ini banyak sekali workshop yang dapat meningkatkan kemampuan anda. Baik itu berupa kemampuan yang sejalan dengan pekerjaan anda saat ini maupun kemampuan pendukung lainnya. Berinvestasilah pada ilmu dan rasakan lah bahwa ilmu yang dalam dan luas menuntun anda pada kekayaan. Jangan hanya mengandalkan training gratis dari perusahaan.

Miliki dana darurat terlebih dahulu
Kesalahan yang banyak orang lakukan adalah berinvestasi terlebih dahulu tanpa memiliki dana darurat. Sebagai karyawan, anda memang memiliki pendapatan yang stabil, namun harus anda sadar pengeluaran anda belum tentu bisa sama stabilnya dengan pendapatan anda. Tidak memiliki dana darurat justru dapat membuat rencana investasi anda berantakan.

Dana darurat adalah jaring pengaman anda menuju kekayaan. Apabila memang anggaran anda tidak cukup untuk berinvestasi, prioritaskan dahulu dana darurat dibanding investasi. Apabila dana darurat sudah terbentuk, anda bisa berinvestasi secara nyaman tanpa mengganggu cashflow anda.

Menentukan tujuan aset yang bisa diraih dengan gaji saat ini
Anda menginginkan membeli rumah? Hitunglah anggaran yang bisa anda sisihkan untuk membeli rumah. Apabila rumah di lokasi impian anda terlalu mahal, carilah alternatif lain yang masih bisa anda jangkau. Merencanakan keuangan bukanlah sulap yang membuat anda kaya raya dalam sekejap mata. Anda membutuhkan konsistensi terhadap rencana anda. Karena sekali lagi, tips ini seperti simpel, namun sebenarnya sangat susah dilaksanakan. Maka dari itu, niat anda untuk melakukan semua hal ini harus lurus dan kuat. Dibantu juga dengan belajar mengelola keuangan yang baik dan benar, serta belajar investasi.


Sumber :
https://finance.detik.com/perencanaan-keuangan/d-3452080/karyawan-juga-bisa-kaya

Tips Perencanaan Keuangan dari Warren Buffett

Belajar Keuangan Dari Ahlinya, Warren Buffett
Tung Desem Waringin - detikFinance

Seorang investor sukses dan pengusaha asal Amerika Serikat bernama Warren Buffett. Namanya masuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia. Namun, miliuner yang membeli saham pertamanya saat berusia 11 tahun ini justru dikenal dengan kesederhanaannya. Berikut adalah 10 tips keuangan ala Warren Buffett:

1. Hemat
Menurutnya, belanja secara berlebihan, membeli barang yang tidak ada gunanya, hanya akan membuat Anda bangkrut. Mulai sekarang, cobalah untuk belanja cerdas dengan mencari promo, penawaran kupon, dan lain sebagainya.

2. Butuh Proses
Saat Anda memasuki usia 40 tahun, bukan berarti Anda harus memiliki kekayaan seperti rumah yang besar, tiga mobil mewah, dan saldo tabungan miliaran rupiah. Yang perlu Anda lakukan adalah membuat kestabilan ekonomi dengan tujuan jangka panjang dan pemahaman bahwa kekayaan membutuhkan waktu.

3. Menabung
Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Menabung merupakan proses penuh perjuangan dan tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya. Lakukanlah secara rutin dan jadikan sebagai prioritas.

4. Belajar dari Kesalahan
Pengalaman adalah guru terbaik. Pada usia 40 tahun, Anda memiliki pengalaman hidup yang cukup untuk memahami kesalahan keuangan yang telah diambil. Apakah Anda terlalu boros, banyak utang atau terlalu mengandalkan kartu kredit? Sadarilah sedini mungkin supaya kebiasaan buruk tersebut tidak berujung hingga hari tua.

5. Batasi Utang
Kendalikan uang Anda secara cerdas dan disiplin. Bijaksanalah ketika ingin berutang dan membayar cicilan, supaya Anda berpeluang mendapat pinjaman dengan bunga rendah.

6. Berinvestasi
Orang yang tidak mengenal investasi mungkin akan berpikir bahwa pasar saham terlalu berisiko. Itu adalah mitos. Jika Anda ingin memperluas portofolio di luar tabungan dan rekening pensiun, mulailah untuk belajar berinvestasi.

7. Segera Bayar Utang
Warren Buffett pernah melayangkan surat kepada pemegang saham perusahaan miliknya, yakni Berkshire Hathaway. Surat tersebut berisikan, "Hal paling penting ketika Anda menemukan diri dalam lubang adalah berhenti menggali." Jika Anda berutang di usia 20-an dan 30-an, mulailah berkomitmen untuk menghapusnya ketika memasuki usia 40 tahun.

8. Uang tidak memberikan kebahagiaan
Warren Buffett memiliki kekayaan yang membuat hidupnya menyenangkan, tapi banyak pula kekayaan yang membuat dirinya tidak senang. Menurutnya, aset yang paling berharga adalah kesehatan dan teman. Anda tidak perlu menghabiskan seluruh hidup untuk khawatir tentang uang.

9. Jangan Membandingkan dengan Orang Lain
Ketika orang lain terlihat memiliki kehidupan yang lebih baik dari Anda, janganlah rendah diri. Sikap itu hanya akan menyebabkan kerusakan pada pola pikir Anda. Berhentilah membandingkan diri dengan orang lain. Dengan begitu, tujuan hidup Anda akan lebih mudah tercapai.

10. Yang Tahu Kondisi Keuangan adalah Diri Sendiri
Sebenarnya, para ahli keuangan tidak tahu kondisi keuangan Anda, kecuali diri Anda sendiri. Namun, Anda bisa menjadikan saran mereka sebagai motivasi untuk kehidupan yang lebih baik. Berhenti membandingkan prestasi keuangan Anda dengan orang lain, dan lakukan langkah terbaik untuk hidup Anda.


Sumber :
https://finance.detik.com/perencanaan-keuangan/d-3458900/belajar-keuangan-dari-ahlinya-warren-buffett

Related Posts