Monday, July 29, 2019

Solusi Membereskan Utang Menumpuk

Utang Membengkak Gara-gara Tagihan yang Menumpuk? Ini Solusi Membereskannya

Utang yang menumpuk bisa bikin siapa aja bangkrut dalam waktu singkat. Itulah kenapa perlunya solusi terlilit utang yang tepat buat mengatasinya. Utang sebenarnya bukanlah hal yang buruk. Asalkan tujuan dan penggunaannya sendiri jelas, utang menjadi hal yang membantu banget. Malahan tujuan-tujuan finansial bisa tercapai karenanya.

Salahnya adalah pertimbangan yang gak matang dan perhitungan keliru mengubah utang menjadi hal yang membawa petaka terhadap keuangan. Ujung-ujungnya tagihan gak terbayar kemudian menumpuk dan menjerat kamu.

Dalam kondisi yang gak mengenakkan tersebut, solusi saat terlilit utang diperlukan banget buat melepaskan diri dari tagihan yang menumpuk. Dikutip dari Lifehack, berikut ini adalah solusi-solusi yang bisa kamu jalankan.


1. Berhenti ciptakan utang baru jadi solusi terlilit utang yang wajib dilakukan pertama-tama
Masih ada aja orang yang melunasi utang dengan uang pinjaman alias ambil utang baru. Emang sih utang yang lama jadi lunas, tapi utang yang baru gimana? Apakah mesti pinjam uang lagi di lain tempat buat melunasinya?

Kata orang-orang ini sih sama aja gali lubang tutup lubang. Bisa dibilang hal tersebut sia-sia dilakukan. Sebab masalah gak selesai-selesai selama utang masih ada.

Makanya berhenti deh ciptakan utang baru. Fokus sama penyelesaian tagihan yang ada. Begitu pun dengan tagihan kartu kredit. Selama tagihan yang lama belum beres, jangan transaksi dulu dengan kartu kredit.


2. Punya banyak utang? Lunasi yang berbunga tinggi lebih dahulu
Pusing kepala jadinya kalau punya banyak utang. Sebab bingung mana dulu yang mesti dilunasi. Kalau kebetulan uang yang dimiliki lagi banyak, lunasinya sih gak bakal bikin bingung.

Terus gimana solusi terlilit utang yang tepat buat tagihan yang banyak dan menumpuk? Simpel kok solusinya. Kamu cuma perlu bikin daftar utang yang diurutkan dari bunga yang tertinggi ke bunga yang rendah.

Dengan kata lain, utang yang bunganya tinggi harus dilunasi lebih dulu. Baru kemudian membereskan utang yang bunganya kecil. Sebab membiarkan utang berbunga besar gak dibayar dalam waktu yang lama bisa bikin jumlah tagihan membengkak nantinya.


3. Ajukan restrukturisasi utang ataupun penjadwalan ulang
Cara ini bisa dipakai sebagai solusi terlilit utang. Apalagi cara ini dianjurkan Lembaga Bantuan Hukum atau LBH yang bermasalah dengan pinjaman online alias pinjol.

Restrukturisasi utang ataupun penjadwalan ulang merupakan salah satu hak yang boleh diambil debitur buat menyelesaikan permasalahan utang. Restrukturisasi utang sendiri merupakan pembaruan perjanjian utang piutang antara debitur dan kreditur karena kesulitan keuangan.

Cara restrukturisasi utang ini mudah kok. Kamu cukup buat surat permohonan restrukturisasi dan penjadwalan ulang ke tempat kamu mengajukan pinjaman. Jangan lupa menjadikan surat tersebut tembusan surat ke anggota Dewan Komisioner OJK.


4. Ubah susunan bujet pengeluaran
Solusi terlilit utang yang satu ini ada kaitannya dengan solusi yang pertama. Asal tahu aja nih, sukses atau gagalnya pelunasan utang tergantung dari bujet pengeluaran yang disusun.

Selama berutang, kamu harus rela menyetop sementara waktu beberapa alokasi pengeluaran. Kamu bisa mencari tahu mana pengeluaran yang perlu di setop dan mana yang gak dengan mengurutkan terlebih dahulu pengeluarannya dari yang prioritas.

Dari situ, kamu bisa ketahui pengeluaran mana yang sebaiknya di setop dahulu. Dengan begitu, pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya penting gak terganggu jadinya.


Sumber :
https://www.moneysmart.id/solusi-terlilit-utang-menumpuk/

Wednesday, July 24, 2019

Dana Darurat

Berapa Ideal Besaran Dana Darurat? Begini Cara Hitung dan Mempersiapkannya


Selain investasi, dana darurat juga merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki setiap orang agar hidup nyaman dan tenang. Banyak cara buat mempersiapkan dana darurat dan begini cara menghitungnya.

Pasalnya gak bisa dipungkiri kalau kerap kamu dihadapkan dengan keadaan yang mengharuskan mengeluarkan uang mendesak dan nominalnya juga cukup besar.

Kalau gak punya simpanan uang alias dana darurat yang ada bakal pusing sendiri mencari pinjaman ke mana-mana. Kalau mengajukan pinjaman ke bank tentu butuh waktu, mau gak mau pinjam ke orang terdekat, baik keluarga atau teman.

Namun kamu juga gak bisa mengandalkan orang-orang terdekat juga. Ya, mungkin mereka juga sedang banyak kebutuhan yang akhirnya tak bisa membantu. Ujung-ujungnya, cuma bisa pusing, stres dan gigit jari aja ya kan?

Emangnya kamu mengalami hal itu? Duh, jangan sampai deh. Karena itu, pentingnya memiliki dana darurat biar gak kelimpungan sendiri saat terjadi hal di luar dugaan.

Selain itu, namanya juga dana darurat, berarti dana tersebut harus bisa kamu gunakan kapan pun saat tengah butuh. Untuk itu simpanlah dana di tempat yang aman dan tentu aja dapat menariknya kapan aja.

Salah satunya adalah tabungan atau dalam bentuk investasi, misalnya saja emas batangan yang bisa dijual cepat dan harganya juga gak turun-turun banget.

Nah, kebutuhan dana darurat setiap orang itu berbeda. Terutama buat mereka yang masih sendiri dan sudah berkeluarga.


Berapa idealnya nominal dana darurat yang harus dimiliki?

Seberapa besar sih dana yang mesti kamu persiapkan buat hal ini? Seperti yang sudah dijelaskan di atas kalau dana darurat buat yang belum menikah dan sudah menikah itu berbeda.

Kalau masih sendiri alias belum berumah tangga, disarankan memiliki dana darurat sekitar 4 hingga 12 bulan dari jumlah pengeluaran. Sedangkan kalau udah menikah, memerlukan dana darurat sebesar 6 hingga 12 bulan dari pengeluaran.

Akan tetapi, sebaiknya juga bisa memotong pengeluaran yang gak penting. Jadi, uang yang dikeluarkan benar-benar dibutuhkan. Balik lagi, yang dibutuhkan bukan diinginkan.

Misalnya aja kurang kebiasaan jelek sering mentraktir orang, nongkrong di kafe kekinian setiap akhir pekan atau impulsif membeli barang cuma karena lucu.

Jadi intinya kamu harus sangat realistis dalam menentukan pengeluaran bulanan agar dana darurat yang dimiliki tepat.


Contoh kasus : Belum menikah

Andi merupakan seorang karyawan swasta yang belum menikah dengan gaji per bulan Rp 10 juta dan pengeluaran setiap bulannya sebesar Rp 6 juta.

Maka, dana darurat yang perlu Andi persiapkan adalah berkisar antara Rp 24 juta hingga Rp 72 juta. Minimal, Andi harus memiliki uang di tabungannya sebesar Rp 24 juta.


Contoh kasus : Sudah berkeluarga

Ridho sudah menikah dan memiliki satu orang anak yang masih kecil. Setiap bulannya, ia mendapatkan penghasilan sebesar Rp 15 juta dengan pengeluaran bulanan Rp 12 juta.

Dengan begitu, maka Ridho harus mempersiapkan dana minimal sebesar Rp 72 juta hingga Rp 144 juta, baik disimpan dalam tabungan atau investasi seperti logam mulia.


Wah, besar banget ya dana yang harus dipersiapkan. Ya, jangan melihat nominalnya tapi manfaatnya.

Daripada kamu pusing sendiri saat terjadi hal-hal yang gak diinginkan, alangkah baiknya kalau kamu sudah punya persiapan dong. Dengan begitu, kamu juga bisa menjalani hidup dengan tenang dan nyaman.

Sayangnya, gak bisa dipungkiri masih banyak orang gak pedulikan pentingnya dana darurat. Gak perlu khawatir, kamu bisa memulainya dengan pelan-pelan kok.

Misalnya, menyisihkan uang setiap hari sebesar Rp 20 ribu. Asal konsisten, dalam sebulan kamu bisa mendapatkan uang hingga Rp 600 ribu.

Niat kan tabungan kamu itu membuat dana darurat. Gak masalah kecil daripada gak punya sama sekali. Benar gak? Yuk, mulai siapkan dana darurat dari sekarang.


Sumber :
https://www.moneysmart.id/dana-darurat-begini-cara-mempersiapkannya/

Sunday, July 21, 2019

Kesalahan Investasi Emas

5 Kesalahan Investasi Emas yang Bisa Merugikan Diri Sendiri

Emas adalah salah satu jenis logam mulia yang telah lama dikenal sebagai simbol kekayaan dan salah satu jenis investasi untuk melindungi nilai kekayaan. Nilai emas cenderung meningkat dalam jangka panjang dan bisa memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan.

Meskipun investasi emas relatif lebih aman, Anda tetap harus memperhatikan beberapa kondisi agar jangan sampai melakukan kesalahan saat berinvestasi.


Tidak Memeriksa Kemurnian Emas

Saat membeli emas dalam bentuk perhiasan, Anda pasti akan mendapatkan emas dengan campuran logam yang lainnya. Hal ini sangat berbeda dengan investasi emas dalam bentuk batangan, dimana Anda bisa mendapatkan emas murni tanpa adanya campuran yang lain.

Kami menyarankan Anda untuk membeli emas murni dalam bentuk batangan jika memiliki tujuan berinvestasi.


Tidak Memiliki Tempat Penyimpanan yang Memadai

Emas adalah logam mulia yang mudah dibawa dan dipindahkan. Hal inilah yang membuat emas lebih beresiko hilang dan dicuri oleh orang lain.

Saat memutuskan untuk berinvestasi emas, maka penting untuk memiliki tempat penyimpanan khusus atau bisa menyewa tempat penyimpanan di bank atau pegadaian.


Tidak Membandingkan Harga Emas

Jangan terburu-buru saat akan membeli logam mulia. Sebelum melakukan pembelian emas batangan, tidak ada salahnya untuk membandingkan harga di beberapa tempat terpercaya agar bisa mendapatkan harga terbaik.

Jangan sampai Anda merugi karena ada penjual yang menaikkan harga emas terlalu tinggi. Hal ini sangat penting dilakukan khususnya Anda yang tidak memantau pergerakan harga emas.


Tujuan Investasi yang Salah

Jangan membeli emas untuk dijadikan perhiasan agar terlihat menarik saat datang ke pesta. Jika Anda memiliki tujuan untuk mendapatkan imbal hasil di masa depan, maka sebaiknya membeli emas dalam bentuk batangan.

Membeli emas batangan jauh lebih menguntungkan karena Anda tidak akan dibebankan dengan biaya pembuatan saat menjualnya kembali. Jangan lupa untuk menyimpan emas di atas 2 tahun agar bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih baik.

Jika Anda membeli emas untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, maka emas bukanlah pilihan yang tepat.


Tidak Memantau Harga Emas

Pergerakan harga emas memainkan peranan yang penting saat Anda akan menjual atau membeli emas. Oleh karena itu, Anda sebagai investor harus memastikan membeli emas saat harga rendah dan menjualnya saat harga telah meningkat.

Jangan sampai menjual emas saat harganya di bawah harga beli karena itu bisa membuat Anda merugi.


Sumber :
https://koinworks.com/blog/kesalahan-investasi-emas/

Cara Investasi Tabungan Dolar

Mau Investasi Tabungan Dolar? Cari Tahu Cara Bermainnya di Sini!


Investasi merupakan salah satu metode yang bisa kamu pilih untuk menambah pundi-pundi kekayaanmu. Nah, salah satu investasi yang menguntungkan adalah tabungan mata uang asing yaitu dolar Amerika Serikat.

Bunga tabungan mata uang asing memang lebih rendah dibanding tabungan mata uang rupiah. Tapi investasi ini memiliki keuntungan yang gak dipunya tabungan biasa, seperti:
  1. Dana untuk belajar ke luar negeri
  2. Dana perjalanan ke luar negeri termasuk ibadah haji
  3. Mempertahankan daya beli saat rupiah jatuh

Namun dari ketiga keuntungan itu, yang paling bisa dirasakan adalah keuntungan di poin tiga.

Contohnya adalah saat krisis moneter tahun 1997, rupiah anjlok. Nah, mereka yang bekerja di luar negeri mendapat keuntungan besar karena gaji mereka yang dolar menjadi berlipat-lipat nilanya saat ditukar ke rupiah.

Namun, sebelum itu kamu investasi tabungan dolar lebih baik cari tau dulu yuk bagaimana tips bermainnya seperti berikut ini:

1. Pahami istilah kurs beli dan kurs jual

Saat kamu di bank atau money changer akan ada tulisan kurs beli dolar serta kurs jual. Nah, kamu perlu memahami istilah tersebut karena banyak orang yang masih sering tertukar.
Kurs jual adalah nilai yang ditawarkan bank atau money changer untuk menjual dolarnya. Sedangkan kurs beli adalah nilai yang ditawarkan untuk membeli dolar atau kamu mau menjual dolar milikmu.

Gak cuma itu, umumnya kurs beli selalu lebih rendah dibanding kurs jual.

Misalnya, kurs beli Rp 13.000, kurs jualnya adalah Rp 13.200. Jadi, harga per satu dolarnya adalah Rp 13.200 kalau kamu membeli dolar di bank atau money changer.


2. Beli di tempat resmi

Agar kamu tidak mendapatkan dolar palsu yaitu dengan membeli dolar di tempat resmi seperti money changer atau bank. Pasalnya gak cuma mata uang rupiah aja yang dipalsuin, dolar pun juga demikian.

Namun, jika kamu menukarkan uang di money changer sebaiknya pilih yang telah punya nama atau banyak pelanggan.


3. Jangan simpan terlalu lama

Perlu kamu ketahui, kalau bentuk fisik uang dolar fisiknya cacat sedikit aja akan berisiko dihargai lebih murah dari harga pasaran bahkan bisa juga ditolak.

Karena itu, disarankan agar kamu tidak terlalu lama menyimpan dolar di tempat yang tak mendukung seperti dompet.

Contoh kerusakan yang sering dikeluhkan adalah uang dolar yang kertasnya menguning, tercoret dan terlipat. Ya, duit dolar tak boleh dilipat agar nilainya tak berkurang.

Jadi sebaiknya langsung tabung uang dolarmu di bank untuk mengurangi kemungkinan risiko yang akan terjadi.

Setelah kamu tau beberapa hal yang harus dipahami sebelum bermain dolar. Kamu juga harus tau bagaimana cara bermain dolar agar kamu mendapatkan untung.

Prinsip utama yang perlu kamu saat investasi tabungan dolar adalah membeli dolar saat nilainya turun dan menjual saat nilainya naik.

Misalnya hari ini kamu membeli dolar Rp 13.000, seminggu kemudian harganya naik menjadi Rp 13.500. Itulah waktu yang tepat untuk menjual dolar milikmu.


Tapi untuk lebih jelasnya, yuk simak beberapa cara umum bermain dolar berikut ini:

1. Bandingkan nilai jual

Perlu kamu ketahui kalau kurs jual dolar bisa berbeda-beda dari bank atau money charger satu ke yang lainnya.
Karena itu, carilah pihak yang menjual dolar dengan harga paling rendah.


2. Beli dolar secara reguler

Kamu juga disarankan agar membeli dolar secara reguler atau setiap satu bulan. Dengan begitu, nilai dolar milikmu akan merata dan tidak terpatok pada satu harga saja.
Gak cuma itu, cara itu juga berguna untuk mengantisipasi jatuhnya nilai dolar secara tiba-tiba. Sehingga kamu gak rugi-rugi banget karena dolar yang dibeli harganya gak sama.


3. Targetkan keuntungan

Misalnya: kamu menginginkan margin keuntungan sebesar 5 persen.

Satu dolar kamu beli dengan harga = Rp 13.000.

Keuntungan / 1 dolar = Rp. 13.000 x 5% = Rp. 650

Minimal kurs beli / 1 dolar = Rp. 13.500

Artinya, ketika kurs beli dolar menjadi minimal Rp 13.500, kita bisa segera tukar dolar itu dengan rupiah. Lakukan hal ini secara rutin selama 1-12 bulan.


4. Batasi jangka waktu penyimpanan

Batas maksimal jangka waktu penyimpanan dolar yang direkomendasikan adalah selama 12 bulan. Artinya selama 12 bulan kamu boleh-boleh saja tidak menukar dolarmu dengan rupiah.
Namun, disarankan agar kamu selalu melihat informasi seputar nilai tukar rupiah di media massa atau bank agar bisa mendapat keuntungan lebih banyak.


Sumber :
https://www.moneysmart.id/mau-investasi-tabungan-dolar-cari-tahu-cara-bermainnya-sini/

Sumber foto :
https://www.cnbc.com/2020/03/13/forex-markets-dollar-coronavirus-in-focus.html

Tabungan Dollar

Dengan Cara Ini, Dolar Bisa Jadi Investasi yang Menguntungkan


Bank sejauh ini dikenal masyarakat sebagai tempat paling aman dan terpercaya dalam aktivitas menabung ataupun investasi. Fungsi utama bank dalam menyalurkan dana simpanan kepada masyarakat sebagai pinjaman belakangan ini banyak yang dikombinasikan dengan model investasi, misalnya dengan bekerja sama dengan pasar modal. Selain itu, bank sendiri juga memiliki produk tabungan dengan mata uang asing semisal dalam bentuk Dolar Amerika Serikat yang biasa dijadikan masyarakat sebagai bagian dari instrumen investasi untuk meningkatkan aset mereka.

Jika dibandingkan dengan tabungan mata uang Rupiah, bunga tabungan mata uang asing memang lebih rendah. Namun, tabungan Dolar memiliki beberapa keuntungan yang tidak didapatkan dari produk tabungan uang Rupiah. Untuk mengetahui lebih jelasnya, uraian di bawah ini akan menerangkannya kepada Anda.

Sebagai mata uang global yang sering dijadikan acuan mata uang asing, Dolar Amerika Serikat memiliki beberapa keuntungan. Jika Anda memiliki tabungan Dolar, beberapa kemudahan berikut ini bisa didapatkan, di antaranya:

Tabungan Dolar menjadi sumber dana di luar negeri.
Saat melakukan perjalanan ke luar negeri, misalnya perjalanan wisata ataupun ibadah haji, Dolar memiliki kemudahan dalam bertransaksi.

Daya beli cenderung stabil.
Nilai tukar yang stabil paling terasa bagi pemilik bisnis yang sering melakukan transaksi antarnegara. Misalnya, saat terjadi krisis moneter tahun 1998, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar anjlok. Bagi yang bertransaksi dengan menggunakan Dolar, anjloknya Rupiah tak begitu dirasakan kerugiannya. Bahkan, bagi mereka yang bekerja di luar negeri, hal tersebut justru memberikan keuntungan. Sebab gaji mereka dalam bentuk Dolar akan berlipat ganda ketika ditukar dengan Rupiah.


Cara Mudah Investasi dalam Bentuk Tabungan Dolar

Investasi dalam bentuk tabungan Dolar membutuhkan pengetahuan yang cukup. Oleh karena itu, beberapa hal berikut ini harus Anda pahami dengan baik sebelum berinvestasi dalam bentuk tabungan Dolar.

1. Cermati dan Pahami dengan Baik Istilah Kurs Beli dan Kurs Jual
Ketika berada di bank atau money changer, kita akan menjumpai papan elektronik yang bertuliskan kurs beli Dolar sekian dan kurs jual Dolar sekian. Kita mesti cermat dengan istilah-istilah tersebut karena biasanya ada kesalahpahaman mengenai dua istilah tersebut.

Kurs jual adalah nilai yang ditawarkan bank atau money changer saat menjual Dolarnya ke nasabah. Dengan kata lain, jika ingin memiliki Dolar, kita membeli dari mereka dengan harga tersebut. Sementara kurs beli merupakan nilai yang ditawarkan guna membeli Dolar dari masyarakat. Artinya, kita bisa menjual Dolar kepada bank dengan nilai tersebut. Yang harus Anda cermati dan pahami adalah kurs beli akan selalu lebih rendah daripada kurs jual. Contohnya, ketika kurs beli Rp13.500, kurs jualnya adalah Rp 13.700. Ini berarti jika kita akan membeli Dolar, harga per satu dolar ialah Rp13.700.

2. Hanya Menjual dan Membeli Dolar Di Tempat yang Resmi
Uang juga merupakan salah satu barang yang sering dipalsukan, termasuk Dolar. Karena itu, kita harus memastikan bahwa Dolar yang telah dibeli adalah asli. Untuk terhindar dari uang palsu, Anda sebaiknya membeli Dolar di tempat resmi, seperti money changer dan bank.

Risiko memperoleh Dolar palsu di bank pastinya sangat kecil. Sementara money changer bisa saja menjual uang dolar palsu, tetapi kemungkinannya sangat kecil. Terlebih money changer itu sudah memiliki nama atau memiliki banyak pelanggan dan mendapat izin resmi dari pihak berwenang. Oleh sebab itu, disarankan untuk memilih money changer yang memiliki reputasi baik. Kita dapat mencari informasi ini di internet atau bisa menanyakan kepada kenalan yang mungkin sudah pernah bertransaksi di money changer tersebut.

3. Hindari Menyimpan Dolar Terlalu Lama Di Tempat yang Tidak Mendukung
Seperti layaknya mata uang lainnya, Dolar juga rawan rusak. Jika bentuk fisiknya cacat sedikit saja, Dolar tersebut bisa saja dihargai lebih murah daripada harga di pasaran, bahkan kemungkinan terburuknya ditolak. Karena itu, kita tidak disarankan berlama-lama saat menyimpan Dolar di tempat yang tidak mendukung, misalnya menyimpannya di dompet.

Salah satu contoh kerusakan uang yang sering sekali dikeluhkan orang yang mempunyai Dolar adalah kertas yang menguning, tercoret, dan terlipat. Hindari melipat uang Dolar terlalu lama di dompet supaya nilainya tidak berkurang ketika ditukarkan kembali dengan Rupiah. Prinsipnya hindari terlalu lama pegang Dolar. Sebaiknya Dolar disimpan saja di bank. Saat membeli dan mendapati lembar Dolar yang sudah jelek, kita juga bisa untuk menolaknya.

4. Cermati Cara Bermain dan Prinsip Tabungan Dolar
Investasi dalam bentuk tabungan Dolar sebenarnya mudah dan praktis. Prinsip utamanya adalah belilah Dolar ketika nilainya turun dan menjualnya ketika nilainya naik. Misalnya, hari ini kita membeli uang Dolar sebesar Rp13.500. Kemudian seminggu lagi harganya menjadi Rp13.700. Saat itulah kita menjual Dolar tersebut. Untuk meminimalkan risiko akibat salah paham, cara-cara ini bisa membantu saat melakukan jual beli Dolar.

a. Amati dan Bandingkanlah Nilai Jualnya
Setiap bank atau money changer bisa saja memiliki kurs jual dan beli Dolar yang berbeda-beda. Karena itu, carilah pihak yang sedang menjual Dolar dengan harga terendah dan punya kurs beli tertinggi.

b. Rutin Membeli Dolar Secara Reguler
Idealnya, Anda cukup sekali saja dalam sebulan untuk membeli Dolar. Dengan begitu, nilai tukar Dolar akan merata dan tidak hanya terpatok pada satu harga saja. Manfaat lain adalah Anda bisa lebih mudah mengantisipasi melemahnya nilai dolar secara tiba-tiba. Dengan begitu, Anda tidak akan begitu dirugikan sebab Dolar yang dibeli harganya tidak sama.

c. Buat Simulasi Target Keuntungan
Dalam berinvestasi, hasil seperti ini penting untuk dilakukan. Misalnya, ketika kita menginginkan margin keuntungan 5%, simulasi perhitungannya adalah:

Uang US$1 dibeli dengan harga Rp13.500 (misalkan).
Keuntungan US$1 = Rp13.500 x 5% = Rp675
Maka kurs beli US$1 = Rp14.175
Ketika kurs beli dolar Rp14.175, Anda bisa segera menukar Dolar dengan Rupiah. Lakukan hal tersebut dengan rutin selama 1-12 bulan untuk mendapatkan keuntungan.

d. Jangan Terlalu Lama Menyimpan Dolar. Batasilah Jangka Waktu agar Tidak Lebih Dari 12 Bulan.
Tujuan membatasi jangka waktu penyimpanan adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal. Mengingat lebih dari 12 bulan agak sulit memprediksi nilai tukar Dolar terhadap Rupiah. Sebaiknya, Anda selalu melihat informasi nilai tukar Rupiah setiap minggu atau bulan, baik melalui media massa maupun bank, supaya bisa mendapat keuntungan yang banyak.

Bagi pemula, sebenarnya tabungan Dolar ini mudah, aman dan praktis untuk dilakukan. Investasi ini juga cocok untuk dijadikan batu loncatan dalam menuju investasi lebih, misalnya saham dan reksa dana. Yang terpenting Anda mesti cermat dalam melakukan perhitungan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.


Sumber :
https://www.cermati.com/artikel/dengan-cara-ini-dolar-bisa-jadi-investasi-yang-menguntungkan

Sumber :
https://www.financial-world.org/news/news/currencies/3964/dollar-falls-against-euro-pound-as-riskappetite-returns-on-cheery-outlook/

Modal Saham untuk Nabung Saham

Modal awal yang dibutuhkan untuk menabung saham

1. Bagaimana cara pilih saham yang bagus
Cara menabung saham bukan hal yang asal-asalan saja, harus ada pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk menabung. Salah satunya adalah memilih saham yang bagus. Indikator penilaian saham bagus diantaranya adalah laporan keuangan perusahaan baik, prospek bisnis ke depannya potensial, manajemen perusahaan dapat dipercaya atau tidak, bisnisnya menjanjikan atau enggak.

Di Indonesia sendiri ada tiga kriteria perusahaan yang layak untuk dimiliki oleh kamu para investor, yaitu saham perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, konstruksi, dan konsumer.

2. Nominal ideal investasi saham
Untuk mengetahui besaran idealnya adalah harus disesuaikan dengan pendapatanmu per bulannya. Cara menabung saham yang ideal adalah dengan menyisihkan 10 persen pendapatan.

Jadi misalnya pendapatan kamu per bulan Rp 5.000.000 per bulan, kamu harus menyisihkan Rp 500.000 setiap bulannya. Belilah saham yang kira-kira sesuai dengan budget kamu tersebut. Tapi ingat, carilah yang bergerak di bidang perbankan, konstruksi, atau konsumer.

3.  Kapan harus membeli dan menjual saham?
Masing-masing investor tentu memiliki orientasi yang berbeda-beda. Ada yang menabung saham dalam jangka panjang, namun ada juga yang lebih memilih bermain dalam waktu yang singkat atau trader. Tapi hukumnya dalam dunia investasi adalah semakin dini menabung maka semakin bagus, sedangkan untuk menjualnya, semakin lama kamu memiliki saham itu, maka semakin bagus harga jualnya.

Untuk persoalan waktu, momen yang tepat untuk membeli saham adalah di bulan September dan Oktober, sementara untuk bulan Mei adalah waktu yang tepat untuk menjualnya. Pada bulan Mei atau musim liburan, rata-rata orang ingin menjual sahamnya, sehingga harga pasar bakalan turun. Nah untuk menyiasatinya, kamu bisa menjual saham kamu sebelum Mei.

Kalau di bulan September dan Oktober, harga saham bakal naik, yang artinya kamu bisa membelinya sebelum bulan-bulan itu.

4.  Daftar saham yang cocok untuk pemula
Setelah mengetahui cara menabung saham, tentu kamu dibingungkan dengan saham perusahaan apa yang cocok untuk dimiliki. Nah seperti yang sudah dijelaskan di atas, kamu bisa menginvestasikan hartamu di perusahaan-perusahaan perbankan, konstruksi, dan konsumer.

Tapi tentunya pastikan bahwa perusahaan tersebut termasuk ke dalam saham Blue Chip, apa itu? Artinya perusahaan tersebut memiliki pendapatan yang stabil setiap tahunnya. Misalnya kalau industri perbankan kalian bisa membeli perusahaan-perusahaan besar seperti BRI, Mandiri, dan BNI. Sementara untuk perusahaan konsumer, kalian bisa membeli Indofood, Unilever, atau Mayora.


Sumber :
https://www.moneysmart.id/cara-menabung-saham-yang-mudah/

Keuntungan dan Risiko Menabung Saham

Setelah mengetahui cara menabung saham, ada baiknya kamu juga mengetahui keuntungan dan risikonya. Namanya menabung sih seharusnya gak ada kerugiannya ya, tapi beda kalau nabung saham, karena kamu juga berpotensi menderita beberapa kerugian.

Pertama kita akan bahas tentang keuntungannya terlebih dahulu. Ketika kamu memutuskan untuk membeli sebuah saham, akan ada dua keuntungan yang didapatkan, pertama adalah dividen, dan capital gain, apa itu?

1. Keuntungan, dividen dan capital gain
Dividen merupakan pembagian laba yang akan diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Berapapun saham yang kamu miliki, pasti akan mendapatkan bagian terhadap keuntungan yang didapatkan, tentunya pembagian tersebut bersifat proporsional dengan besaran saham.

Dividen ada dua macam, yaitu dividen tunai dan dividen saham. Sesuai namanya, dividen tunai tentu yang akan didapatkan pemegang saham adalah uang tunai yang dihitung berdasarkan jumlah satu lembar saham yang dimiliki. Sementara dividen saham, perusahaan akan membagi-bagikan keuntungan dalam bentuk saham. Jadi jumlah saham yang dimiliki oleh para pemegang saham akan bertambah dengan sendirinya.

Selain dividen, pemegang saham juga berpotensi mendapat keuntungan dari naiknya nilai saham yang disebut dengan capital gain. Jadi harga jualnya lebih tinggi ketimbang harga belinya, dan kondisi seperti ini dipengaruhi oleh aktivitas atau sentimen-sentimen perdagangan di bursa efek.

Misalnya kamu membeli saham A per lembarnya Rp 1.500 tapi kemudian kamu menjualnya dengan harga Rp 2.000 rupiah, nah berarti keuntungan capital gain yang didapatkan adalah Rp 500 perak per lembarnya. Lumayan kan kalau kamu punya 100 lembar, 500 kali 100 sudah Rp 50.000, gimana kalau punya saham ribuan lembar!

2. Risiko kerugian, capital loss dan suspend  
Ada keuntungan ada pula kerugian, itulah yang terjadi kalau kamu memutuskan untuk menabung saham. Kerugiannya yaitu capital loss dan suspend. Capital loss merupakan kebalikannya dari capital gain, yang artinya harga jual lebih rendah dibandingkan dengan harga beli.

Kalau misalnya harga jatuhnya sangat drastis dan saham yang kamu miliki sangat banyak, ya bayangkan saja betapa pusingnya menderita kerugian drastis. Kalau gak mau rugi, ya bisa saja kamu pertahankan saham tersebut sampai kondisi pasarnya kembali memulih atau paling tidak mendekati harga saat kamu beli dulu.

Sementara suspend artinya saham yang kamu miliki diberhentikan sementara perdagangannya oleh bursa efek. Akibatnya, para investor atau pemegang saham gak bisa deh menjual sahamnya ketika masa-masa suspend selesai dicabut. Pada umumnya sih sanksi seperti ini berlangsung tidak lama, sekitar satu hari tapi bisa berhari-hari lamanya. Penyebabnya adalah bisa karena harga saham turun drastis dalam waktu singkat, perusahaan pailit, atau perusahaan tidak bisa memberikan laporan keuangan ke bursa efek.


Sumber :
https://www.moneysmart.id/cara-menabung-saham-yang-mudah/

Cara Menabung Saham


Gak Perlu Tajir, Begini Cara Menabung Saham yang Mudah dan Efisien

Masih sedikit orang yang mengetahui cara menabung saham. Karena masih banyak pula yang berpikiran bahwa menabung saham hanya bisa dilakukan oleh para pengusaha-pengusaha kaya raya. Padahal kini, sudah banyak kemudahan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan sekuritas bagi siapa saja yang ingin berinvestasi saham.

Selain hal di atas, ada beberapa penyebab mengapa menabung saham masih sepi peminat, seperti risiko kerugian yang tinggi. Padahal selama ini banyak orang awam yang belum mengetahui bahwa menabung saham tidaklah harus dalam jumlah yang besar.

Kamu bisa memulainya dengan jumlah yang sedikit sehingga risiko kerugian juga minim. Padahal keuntungan yang didapat dari menabung saham sangat besar apalagi untuk kalangan pemula atau anak-anak muda.

Kemudian minimnya informasi dan ilmu tentang menabung saham. Banyak masyarakat yang masih awam dengan investasi jenis ini. Memang sih selama ini di pelajaran-pelajaran sekolah kita tidak pernah diajarkan tentang tata cara menabung saham maupun keuntungan yang didapatkan. Selama ini kita hanya diajarkan tata cara menabung, membeli aset berharga, dan cara berinvestasi umum lainnya.

Nah mungkin kini saatnya kamu para investor pemula untuk lebih mengenal lebih dekat tentang investasi saham. Sebelum lebih jauh, ada baiknya ketahui dulu tahapan-tahapan cara menabung saham yang benar dan praktis.


Cara menabung saham bagi pemula

Kini menabung saham sudah bisa dilakukan oleh semua kalangan. Kamu gak perlu tajir-tajir banget kok buat bisa menjadi investor di perusahaan top. Tapi pasti banyak deh yang gak tahu bagaimana cara menabung saham apalagi buat kamu yang masih pemula dalam hal investasi saham. Nah berikut ini tahapan yang harus kamu lakukan sebelum menjadi investor seutuhnya.

1. Membuka rekening
Sama saja kaya menabung di bank-bank konvensional, kamu juga perlu membuka rekening saham terlebih dahulu untuk bisa mulai bertransaksi. Tapi, untuk membuka rekening ini kamu harus melalui perusahaan-perusahaan sekuritas atau broker.

Di Indonesia sendiri sudah banyak perusahaan sekuritas yang terpercaya dan bisa kamu jadikan pilihan untuk membuka rekening. Menemukan mereka juga sangat gampang kok, biasanya sih bank-bank ternama juga memiliki anak perusahaan sekuritas, misalnya seperti BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan perusahaan sekuritas lainnya seperti Mirae Asset Sekuritas, Indo Premier Sekuritas dan masih banyak lagi. Tapi perlu diingat kembali, pastikan kamu memilih perusahaan sekuritas yang terpercaya dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Oh iya, kamu gak perlu repot-repot datang ke kantor mereka, karena pembukaan rekening sudah bisa dilakukan secara online. Jangan lupa mempersiapkan dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan.

KTP atau paspor
Kartu NPWP
Fotokopi buku tabungan
Fotokopi kartu keluarga
Materai 6 ribu

2. Top up dana ke rekening saham untuk mendapatkan akses ke aplikasi jual beli
Membuka rekening saja gak cukup buat melakukan transaksi jual beli saham. Cara menabung saham selanjutnya yaitu melakukan top up dana ke rekening yang telah kamu buat. Tujuannya ya tentu untuk mendukung proses pembelian saham. Dana yang diisi ke rekening tersebut akan dipergunakan untuk membeli saham di bursa efek.

Setelah mengisi rekening dengan sejumlah uang, kamu akan diberikan ID sebagai akses ke aplikasi jual beli saham di perangkat pintarmu.

3. Unduh aplikasi pembelian saham
Setelah mendapatkan askes, tinggal kamu unduh aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan sekuritas tempatmu membuka rekening. Biasanya aplikasi bisa digunakan di ponsel pintar atau komputer, tergantung selera kamu mau melakukan transaksi lewat mana. Lebih praktis sih lewat ponsel pintar, karena pergerakan saham bisa dipantau setiap saat dan di mana pun dengan praktis.

4. Cara membeli saham
Cara membelinya juga gak sulit kok, pastikan dulu kamu sudah menetapkan saham yang ingin dibeli. Kemudian klik buy, dan masukkan jumlah pembeliaannya yang minimal 1 lot atau 100 lembar.

Transaksi jual beli ini ternyata juga ada waktunya lho, kamu gak bisa sembarangan beli. Layaknya pasar, mereka juga memiliki jam buka dan jam tutup. Untuk hari Senin hingga Jumat, bursa saham dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB, dan 13.30 WIB sampai 16.15 WIB.


Sumber :
https://www.moneysmart.id/cara-menabung-saham-yang-mudah/

Related Posts