Wednesday, July 24, 2019

Dana Darurat

Berapa Ideal Besaran Dana Darurat? Begini Cara Hitung dan Mempersiapkannya


Selain investasi, dana darurat juga merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki setiap orang agar hidup nyaman dan tenang. Banyak cara buat mempersiapkan dana darurat dan begini cara menghitungnya.

Pasalnya gak bisa dipungkiri kalau kerap kamu dihadapkan dengan keadaan yang mengharuskan mengeluarkan uang mendesak dan nominalnya juga cukup besar.

Kalau gak punya simpanan uang alias dana darurat yang ada bakal pusing sendiri mencari pinjaman ke mana-mana. Kalau mengajukan pinjaman ke bank tentu butuh waktu, mau gak mau pinjam ke orang terdekat, baik keluarga atau teman.

Namun kamu juga gak bisa mengandalkan orang-orang terdekat juga. Ya, mungkin mereka juga sedang banyak kebutuhan yang akhirnya tak bisa membantu. Ujung-ujungnya, cuma bisa pusing, stres dan gigit jari aja ya kan?

Emangnya kamu mengalami hal itu? Duh, jangan sampai deh. Karena itu, pentingnya memiliki dana darurat biar gak kelimpungan sendiri saat terjadi hal di luar dugaan.

Selain itu, namanya juga dana darurat, berarti dana tersebut harus bisa kamu gunakan kapan pun saat tengah butuh. Untuk itu simpanlah dana di tempat yang aman dan tentu aja dapat menariknya kapan aja.

Salah satunya adalah tabungan atau dalam bentuk investasi, misalnya saja emas batangan yang bisa dijual cepat dan harganya juga gak turun-turun banget.

Nah, kebutuhan dana darurat setiap orang itu berbeda. Terutama buat mereka yang masih sendiri dan sudah berkeluarga.


Berapa idealnya nominal dana darurat yang harus dimiliki?

Seberapa besar sih dana yang mesti kamu persiapkan buat hal ini? Seperti yang sudah dijelaskan di atas kalau dana darurat buat yang belum menikah dan sudah menikah itu berbeda.

Kalau masih sendiri alias belum berumah tangga, disarankan memiliki dana darurat sekitar 4 hingga 12 bulan dari jumlah pengeluaran. Sedangkan kalau udah menikah, memerlukan dana darurat sebesar 6 hingga 12 bulan dari pengeluaran.

Akan tetapi, sebaiknya juga bisa memotong pengeluaran yang gak penting. Jadi, uang yang dikeluarkan benar-benar dibutuhkan. Balik lagi, yang dibutuhkan bukan diinginkan.

Misalnya aja kurang kebiasaan jelek sering mentraktir orang, nongkrong di kafe kekinian setiap akhir pekan atau impulsif membeli barang cuma karena lucu.

Jadi intinya kamu harus sangat realistis dalam menentukan pengeluaran bulanan agar dana darurat yang dimiliki tepat.


Contoh kasus : Belum menikah

Andi merupakan seorang karyawan swasta yang belum menikah dengan gaji per bulan Rp 10 juta dan pengeluaran setiap bulannya sebesar Rp 6 juta.

Maka, dana darurat yang perlu Andi persiapkan adalah berkisar antara Rp 24 juta hingga Rp 72 juta. Minimal, Andi harus memiliki uang di tabungannya sebesar Rp 24 juta.


Contoh kasus : Sudah berkeluarga

Ridho sudah menikah dan memiliki satu orang anak yang masih kecil. Setiap bulannya, ia mendapatkan penghasilan sebesar Rp 15 juta dengan pengeluaran bulanan Rp 12 juta.

Dengan begitu, maka Ridho harus mempersiapkan dana minimal sebesar Rp 72 juta hingga Rp 144 juta, baik disimpan dalam tabungan atau investasi seperti logam mulia.


Wah, besar banget ya dana yang harus dipersiapkan. Ya, jangan melihat nominalnya tapi manfaatnya.

Daripada kamu pusing sendiri saat terjadi hal-hal yang gak diinginkan, alangkah baiknya kalau kamu sudah punya persiapan dong. Dengan begitu, kamu juga bisa menjalani hidup dengan tenang dan nyaman.

Sayangnya, gak bisa dipungkiri masih banyak orang gak pedulikan pentingnya dana darurat. Gak perlu khawatir, kamu bisa memulainya dengan pelan-pelan kok.

Misalnya, menyisihkan uang setiap hari sebesar Rp 20 ribu. Asal konsisten, dalam sebulan kamu bisa mendapatkan uang hingga Rp 600 ribu.

Niat kan tabungan kamu itu membuat dana darurat. Gak masalah kecil daripada gak punya sama sekali. Benar gak? Yuk, mulai siapkan dana darurat dari sekarang.


Sumber :
https://www.moneysmart.id/dana-darurat-begini-cara-mempersiapkannya/

No comments:

Post a Comment

Related Posts