Sunday, November 5, 2017

Dana Darurat

Gunakan Cara Ini untuk Persiapkan Dana Darurat Sekaligus Investasi

Dalam mempersiapkan masa depan dengan kondisi finansial yang mapan dan kokoh, memiliki dana darurat dan investasi sering kali disebutkan sebagai alternatif untuk mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin.

Namun, jarang sekali orang yang bisa maksimal untuk menjalankan kedua hal tersebut. Setidaknya, salah satu antara dana darurat dan investasi yang dipilih. Itu pun jika sesuai dengan keadaan keuangan. Sebab keadaan keuangan setiap orang berbeda-beda.

Apakah bisa mengumpulkan dana darurat berbarengan dengan investasi?

Jawaban tersebut tentu bisa. Asalkan melakukan perhitungan terlebih dulu secara rinci mengenai dana darurat dan investasi. Dana darurat dan investasi sangat penting untuk dimiliki. Dana darurat bisa sebagai dana untuk pengeluaran yang tidak terduga atau urgen yang bisa terjadi kapan saja.

Sementara, investasi penting untuk pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang, seperti investasi pendidikan anak. Karena itu, ada baiknya kalau kita memiliki keduanya. Berikut ini tiga cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan dana darurat dan investasi secara bersamaan.

1. Hitunglah Dana yang Dialokasikan sebagai Dana Darurat dan Investasi
Untuk bisa memiliki dana darurat dan investasi secara berbarengan, harus diketahui terlebih dulu berapa total pendapatan yang dimiliki.

Dan berapa besar pengeluaran setiap bulannya. Misalnya, pendapatan yang dimiliki mencapai Rp10 juta rupiah per bulan. Sementara pengeluaran per bulannya hanya Rp 9 juta. Itu berarti uang yang tersisa hanya Rp1 juta.

Dana sebsesar itu bisa dialokasikan sebagai dana darurat dan investasi. Dengan kata lain, sisa dana sebesar Rp1 juta dialokasikan sebesar Rp500 ribu untuk dana darurat dan Rp500 ribu untuk investasi.

2. Mengatur Dana Darurat dan Investasi
Setelah bisa membagi rata alokasi antara dana darurat dan investasi, mulailah untuk mengatur keduanya agar bisa dialokasikan secara berkelanjutan. Khusus untuk dana Darurat, aturan yang ada sebenarnya berbeda.

Untuk yang belum menikah, alokasikan dana untuk dana darurat sebanyak enam kali pengeluaran bulanan. Untuk yang berstatus menikah, alokasikan dana untuk dana darurat sebanyak sembilan kali pengeluaran bulanan.

Sementara untuk yang menikah dan punya anak, alokasian dana untuk dana darurat sebesar duabelas kali pengeluaran bulanan.

Sebaiknya, jangan gabungkan antara dana darurat dan tabungan bulanan atau tabungan untuk membayar tagihan dan kewajiban bulanan.

Pisahkan ke rekening khusus dana darurat. Kemudian untuk investasi, tidak ada aturan khusus seperti dana darurat yang mesti punya rekening khusus. Yang harus diperhatikan dari investasi adalah tujuannya.

Jika untuk pendidikan, perkirakan jumlah investasi yang harus dikumpulkan. Salah satu instrumen investasi yang bisa digunakan adalah reksa dana.

3. Lakukan dengan Disiplin untuk Dapatkan Hasil yang Maksimal
Akan percuma perencanaan alokasi dana darurat dan investasi secara berbarengan jika tidak disiplin dalam menjalankannya.

Ingin hasil yang maksimal, Anda harus teratur dan berkelanjutan dalam mengumpulkan dana darurat dan menempatkan dana untuk investasi.

Seiring peningkatan penghasilan, jangan lupa untuk meningkatkan nilai dana darurat dan investasi. Sebab kalau nilai dana darurat dan investasi bisa tergerus nantinya karena tak menyesuaikan dengan besaran investasi.

Pastinya Anda tidak mau nilai dana darurat dan investasi terasa kecil karena besaran dana yang dialokasikan segitu-segitu saja.


Mulai Siapkan Sejak Dini

Langkah yang paling tepat untuk segera menjalankan dua hal tersebut adalah mulai menyiapkanya sejak dini. Dana darurat dan investasi tentu akan maksimal hasilnya jika dikumpulkan sejak dini.

Keuntungan yang Anda dapatkan juga akan sangat maksimal. Seandainya ada keperluan mendadak yang tidak terduga, Anda juga akan merasa tenang karena sudah mempersiapkan dana darurat dan investasi.


Sumber :
http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/15/140000826/gunakan-cara-ini-untuk-persiapkan-dana-darurat-sekaligus-investasi.

Terbelit Hutang

Keluar dari Jebakan Utang

Apakah ada di antara Anda yang saat ini sedang terjebak atau terbelit dengan utang? Sudah berapa lama kira-kira Anda tidak dapat lepas dari utang ini? Setahun? Lebih dari dua tahun? Sepertinya selama-lamanya Anda tidak pernah lepas dari yang namanya utang. Bahkan utang seakan menjadi suatu keharusan agar dapat mencapai tujuan-tujuan keuangan.

Mau beli mobil, utang. Mau beli rumah, utang. Mau beli ponsel, utang. Bahkan untuk makan siang pun utang pakai kartu kredit. Well.. itu pilihan. Yang penting perhatikan rasio cicilan utang Anda. Jangan sampai lebih dari 30% dari penghasilan Anda, karena apabila lebih dikuatirkan keuangan Anda akan terganggu.

Jadi jika Anda saat ini terbelit utang yang tak ada habisnya dan Anda ingin bebas dari yang namanya utang, berikut beberapa langkah agar Anda bisa keluar dari jebakan utang:

1. Daftar seluruh utang Anda
Buka laptop Anda, buat tabel di spreadsheet. Daftarlah utang-utang Anda yang masih ada. Kepada siapa Anda berutang. Berapa jumlah saldo utang yang masih tersisa. Berapa besar bunganya per tahun. Berapa besar Anda membayar cicilannya. Dan sampai kapan Anda membayarnya.

2. Bayar utang dengan bunga paling tinggi terlebih dulu
Setelah Anda membuat list utang dengan rapi dan baik. Silakan diurutkan dari yang paling besar bunganya terlebih dulu. Tampilkan utang tersebut di urutan paling atas. Maka utang itulah yang harus Anda fokuskan untuk dilunasi paling awal. Lakukan seterusnya hingga seluruh utang lunas.

3. Jangan Tambah Utang Anda
Selama Anda melakukan program membebaskan diri dari jebakan utang ini. Tolong.. jangan tambah utang Anda. Jika Anda masih mengalami kesulitan, maka kurangi pengeluaran Anda dengan berbagai cara. Bisa juga Anda mencari tambahan pendapatan lain. Yang penting jangan tambah utang Anda. Boleh saja Anda melakukan gali lubang tutup lubang, namun utang baru yang Anda ambil jumlahnya tidak boleh melebihi utang yang ada, serta bunganya harus lebih rendah.

Jika seluruh belitan utang Anda sudah lepas dan rasio keuangan Anda sudah membaik, maka silakan berutang kembali (kalau mau) dengan pertimbangan masak dan tentunya sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pembayaran Anda.

Utang tidak semudah dan sesimpel yang selama ini sering dibahas di mana-mana. Itulah sebabnya banyak orang terjerat utang.


Sumber :
https://finance.detik.com/perencanaan-keuangan/d-3702077/keluar-dari-jebakan-utang

Related Posts