Sunday, December 8, 2019

Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Pembagian Ilmu Ekonomi Menjadi Teori Mikro dan Makro

Perbedaan ekonomi mikro dan makro – Berbicara mengenai istilah pengertian ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari kegiatan manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa dalam upaya mencapai kemakmuran. Secara umum memang seperti itu, namun perlu diketahui dalam ekonomi itu dikenal dengan pembagian ilmu ekonomi / kajian (cabang), yang dikenal dengan ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Baik teori ekonomi mikro dan makro keduanya tidak bisa disamakan, hal ini dikarenakan memang memiliki banyak perbedaan dalam aspek analisis, situasi hingga penerapannya. Sebelum mempelajarinya sebaiknya anda mencatat dari sudur pandang mana keduanya dibedakan. Ini menyangkut kegiatan ekonomi mana saja yang termasuk mikro dan makro.

Rumah tangga konsumsi / individu (rumah tangga dimana sekarang berada) => mikro.
Rumah tangga produksi (perusahaan) => mikro.
Rumah tangga negara (sangat luas cakupannya) => makro.

Apa Sebenarnya Yang Membedakan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro?

Sebelum mengenal lebih dalam pengertian keduanya secara lebih spesifik, maka sebaiknya anda kenali terlebih dahulu beberapa perbadaannya. Manfaat mengetahui perbedaan teori ekonomi makro dan mikro tentu saja akan mempermudah anda memahami karakteristik keduanya.

Harga dan Nilai Komoditas dari Barang
Pengertian komoditas sendiri adalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka.

Jika anda dibingungkan dengan istilah komoditas, begini saja. Komoditas itu produk yang diperjual belikan dan karakteristiknya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Jadi ya komoditas itu = produk, biar tidak bingung dan malas bacanya.

Ekonomi Mikro => Harga adalah nilai dari suatu komoditas atau barang tertentu saja. Misalnya harga kopi, harga gula, harga komputer.
Ekonomi Makro => Harga adalah nilai dari suatu komoditas secara keseluruhan atau agregat. Misalnya indeks harga konsumen (IHK) sebagai agregat harga dan jasa pada suatu negara.

Unit Analisis dan Apa Saja Cakupannya
Unit analisis adalah batasan apa saja yang dianalisa serta dipelajari pada study dan prakteknya. Dengan mengerti mana saja batasan analisis dari ekonomi makro dan mikro maka anda akan mudah membedakannya.

Ekonomi Mikro => Membahas dan menganalisis kegiatan ekonomi secara individual. Maksud dari individual disini adalah bisa anda sebagai rumah tangga konsumsi dan perusahaan sebagai rumah tangga produksi. Misalnya permintaan dan penawaran, pasar, biaya dan laba atau rugi dari suatu perusahaan
Ekonomi Makro => Membahas dan menganalisis agregat perekonomikian secara keseluruhan dalam suatu negara. Misalnya pendapatan nasional, inflasi, deflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

Tujuan Analisis Ekonomi Mikro dan Makro
Tujuan analisis dari teori ekonomi mikro dan makro sangat berbeda. Tujuan dari keduanya tentu saja sudah terlihat pada unit analisis apa saja yang dipelajari.

Ekonomi Mikro => Terfokus pada tujuan analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar dapat tercapai kombinasi yang tepat, pengeluaran serendah-rendahnya pendapatan setinggi-tingginya.
Ekonomi Makro => Terfokus pada tujuan analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi yang dilakukan, terhadap perekonomian yang terjadi secara keseluruhan pada suatu negara.


Ekonomi Mikro dan Makro Memiliki Konsep Yang Berbeda
Karena begitu luasnya aspek pada ilmu ekonomi, maka di bagi menjadi dua “cabang” ekonomi mikro dan makro. Keduanya mempunyai konsep dasar yang berbeda. Konsep inilah sebenarnya yang menjadi acuan bagi anda dalam mempelajari baik ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Konsep Dasar Ekonomi Mikro
Konsep dasar teori ekonomi mikro sebenarnya apa yang anda alami sehari-hari. Baik dalam rumah tangga konsumsi / individu maupun rumah tangga produksi / perusahaan dimana anda bekerja. Konsep ini hanya terdiri dari tiga saja, diantaranya teori produksi, harga dan distribusi.

Teori Produksi => Barang dan jasa ada karena diproduksi terlebih dahulu. Pada produksinya memerlukan input sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkannya. Teori produksi ini tidak lain merupakan pemahaman tentang teori produksi yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan lain sebagainya.
Teori Harga => Harga adalah penentu nilai suatu barang atau jasa. Selain itu, harga berkaitan erat dengan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Jadi, penentuan harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat permintaan konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap barang atau jasa tersebut. Harga bersifat fluktuatif, pada teori ini berlaku hukum permintaan dan penawaran.
Teori Distribusi => Produksi barang tidak bisa dilakukan tanpa adanya pendistribusian bahan baku. Pengaplikasian modal untuk distribusi, termasuk juga untuk upah pekerjanya. Selain itu, distribusi juga dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan pemasaran (marketing) atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pada proses ini muncul rantai distribusi yang melibatkan peran dari distributor, pedagang grosir, dan juga retail termasuk reseller dan dropshiper.

Konsep Dasar Ekonomi Makro
Berbeda dengan teori ekonomi mikro, pada makro tidak lagi membahas kepentingan pribadi dan individu termasuk kepentingan perusahaan. Pada bahasan teori ekonomi makro lebih mengarah kepada kepentingan roda perekonomian secara umum pada suatu negara.

Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income) => Ukuran output secara makro adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Tinggi rendahnya PDB suatu negara dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, akumulasi modal, dan kualitas sumber daya manusia. Jika suatu negara mampu mengadopsi teknologi canggih, memiliki akumulasi modal yang tinggi, dan tingkat pendidikan yang menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, maka akan memiliki PDB yang tinggi pula. Hal ini berlaku sebaliknya.
Tingkat Pengangguran => Akibat tingkat pengangguran tinggi, maka beban negara semakin berat dan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dikarenakan produksi nasional rendah. Selain itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya perekonomian suatu negara.
Inflasi dan Deflasi => Inflasi dan deflasi berkaitan dengan moneter. Inflasi merupakan kenaikan harga umum, sedangkan deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga. Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada terjadinya krisis perekonomian negara secara menyeluruh. Pada kondisi seperti ini maka pemerintah perlu ikut campur tangan dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.


Sumber :
https://thidiweb.com/perbedaan-ekonomi-mikro-dan-makro/

No comments:

Post a Comment

Related Posts