Investasi di Waktu Terburuk: Pelajaran dari Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong, sering dijuluki sebagai "Warren Buffett-nya Indonesia," adalah seorang investor sukses yang terkenal karena pendekatan investasinya yang sederhana namun sangat efektif. Salah satu kutipan terkenal dari Lo Kheng Hong adalah, "Investasilah di Waktu Terburuk." Kutipan ini mungkin terdengar kontradiktif bagi sebagian orang, namun bagi para investor berpengalaman, ini adalah prinsip emas yang mengarahkan mereka menuju kesuksesan finansial.
Memahami Makna "Waktu Terburuk"
"Waktu terburuk" dalam konteks investasi merujuk pada masa-masa ketika pasar mengalami penurunan tajam atau krisis ekonomi. Ini adalah saat di mana banyak investor panik dan menjual aset mereka, menyebabkan harga saham turun drastis. Dalam situasi seperti ini, sebagian besar orang cenderung menghindari pasar, takut kehilangan lebih banyak uang. Namun, bagi Lo Kheng Hong dan investor berpengalaman lainnya, inilah momen yang paling tepat untuk membeli saham.
Mengapa? Karena saat pasar berada di titik terendah, banyak saham yang memiliki fundamental kuat dijual dengan harga murah. Ini adalah kesempatan emas untuk membeli aset berkualitas dengan diskon besar. Dalam jangka panjang, ketika ekonomi pulih, nilai saham-saham ini cenderung naik kembali, memberikan keuntungan besar bagi mereka yang berani berinvestasi di tengah ketidakpastian.
Keberanian Melawan Arus
Investasi di waktu terburuk membutuhkan keberanian dan keyakinan. Ini bukan tentang mengikuti tren atau sentimen pasar, tetapi tentang memiliki visi jangka panjang dan kepercayaan diri terhadap nilai intrinsik dari aset yang dibeli. Lo Kheng Hong sendiri adalah contoh nyata dari keberhasilan strategi ini. Dengan membeli saham-saham perusahaan yang undervalued saat krisis, ia berhasil mengumpulkan kekayaan yang luar biasa.
Sebagai contoh, salah satu langkah investasi Lo Kheng Hong yang paling terkenal adalah pembelian saham PT United Tractors Tbk (UNTR) pada saat krisis ekonomi tahun 1998. Saat itu, harga saham UNTR terjun bebas karena kondisi ekonomi yang memburuk. Namun, Lo Kheng Hong melihat potensi jangka panjang perusahaan ini dan memutuskan untuk membeli dalam jumlah besar. Keputusan ini terbukti sangat menguntungkan ketika ekonomi pulih dan nilai saham UNTR naik tajam.
Mengapa Waktu Terburuk Menjadi Waktu Terbaik?
Ada beberapa alasan mengapa investasi di waktu terburuk dapat menjadi sangat menguntungkan:
Harga yang Murah: Saat pasar jatuh, banyak saham berkualitas yang dijual dengan harga jauh di bawah nilai sebenarnya. Ini memberikan peluang bagi investor untuk membeli aset-aset ini dengan harga yang lebih murah.
Potensi Keuntungan Besar: Ketika ekonomi pulih, harga saham cenderung naik kembali. Investor yang membeli di titik terendah dapat menikmati keuntungan yang signifikan.
Kesempatan untuk Menjadi Kontrarian: Berani membeli saat orang lain menjual adalah salah satu prinsip utama dari investasi kontrarian. Ini memungkinkan investor untuk mengambil posisi di pasar sebelum tren berubah dan mendapatkan keuntungan dari kebangkitan pasar.
Diversifikasi Portofolio: Saat krisis, banyak sektor mengalami penurunan harga. Ini adalah kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio dengan membeli aset dari berbagai sektor yang berpotensi tumbuh di masa depan.
Risiko dan Pertimbangan
Meskipun investasi di waktu terburuk memiliki potensi besar, ini juga bukan tanpa risiko. Tidak semua saham yang murah adalah investasi yang baik. Penting bagi investor untuk melakukan riset mendalam dan memahami fundamental perusahaan sebelum membeli. Selain itu, investor juga harus siap menghadapi volatilitas jangka pendek dan memiliki ketahanan mental untuk bertahan selama masa-masa sulit.
Kesimpulan
Kutipan Lo Kheng Hong, "Investasilah di Waktu Terburuk," mengajarkan kita bahwa kesuksesan dalam investasi tidak hanya tentang membeli di waktu yang tepat, tetapi juga tentang berani mengambil risiko saat orang lain ragu. Ini adalah pelajaran tentang keberanian, ketekunan, dan keyakinan pada nilai jangka panjang. Bagi investor yang mampu mengatasi ketakutan dan memanfaatkan peluang di tengah krisis, waktu terburuk dapat menjadi waktu terbaik untuk membangun kekayaan di masa depan.