Kenapa harus nabung saham?
Kenapa harus nabung saham?
Jika kita mengingat kembali di jaman dulu, harganya dulu gak segini, tapi kenapa sekarang semakin mahal tapi yang didapatkan hanya sedikit? Coba diingat lagi 5 sampai 10 tahun yang lalu jika kita bawa uang Rp100,000 ke minimarket, kira-kira sudah bisa belanja apa saja? Lalu bandingkan dengan jaman sekarang?
Itu lah akibat dan dampak yang ditimbulkan oleh inflasi.
Inflasi.
Menurut Badan Pusat Statistik, rata rata inflasi Indonesia selama 5 tahun terakhir ini mencapai 3.5% per tahun. Namun di sektor yang lain, inflasi yang terjadi di masyarakat bahkan bisa lebih tinggi, misal biaya pendidikan anak dan biaya kesehatan, setiap tahunnya bisa naik mencapai 10-15%, bahkan lebih.
Data inflasi Indonesia pada awal bulan Desember 2023 diumumkan mengalami kenaikan secara bulanan dan tahunan. Inflasi Indonesia bulan November 2023 tercatat naik 0,38% secara bulanan dan 2,56% secara tahunan.
Inflasi November tahun ini dikarenakan melonjaknya sejumlah harga bahan pangan. Inflasi naik karena meningkatnya sejumlah harga pangan, terutama gula, cabe rawit merah, bawang putih, dan rokok.
Data inflasi tahun 2023 masih lebih baik dibandingkan tahun 2022 lalu, dimana berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat Indeks Harga Konsumen atau IHK Indonesia sepanjang 2022 mengalami inflasi sebesar 5,51%.
Inflasi tahun 2022 dipicu oleh tarif transportasi sebesar 15,26% dengan andil 1,84%. Kedua, inflasi terjadi pada makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,83% dan andilnya 1,51%. Sepanjang 2022, inflasi disumbang oleh bahan pangan seperti telur ayam ras, beras, daging ayam ras, tomat, cabe, dan minyak goreng. Selain itu, bahan bakar, tarif angkutan udara dan rokok kretek turut memberikan andil yang cukup lumayan.
Laju inflasi 2022 menjadi yang tertinggi sejak 2014, dimana pada tahun tersebut inflasi Indonesia menembus 8,36%.
Pastinya kita tidak mau uang kita tergerus oleh inflasi. Lalu bagaimana caranya?.
Menabung saja tidak cukup, kita mesti lawan inflasi dengan berinvestasi.
Karena jika kita hanya menabung di Bank atau bahkan hanya dengan menabung di celengan, maka uang kita tentunya akan dimakan oleh inflasi. Bahkan bunga yang kita dapatkan dengan menabung di bank tidak berbanding lurus dengan inflasi yang terjadi setiap tahunnya.
Sehingga jika dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa, uang yang kita tabung selama ini di bank sebenarnya mengalami penurunan nilai. Salah satu investasi yang cukup baik adalah investasi saham. Agar bertumbuh kita harus mulai rutin berinvestasi saham secara berkala pada perusahaan blue chip di pasar saham.
Saham blue chip adalah istilah pasar modal yang mengacu pada saham dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil dan liabilitas dalam jumlah tidak terlalu banyak.
Nabung saham.
Banyak yang beranggapan bahwa membeli saham hanya bisa dilakukan oleh para orang kaya raya. Hal tersebut salah karena saat ini sudah banyak yang menawarkan kemudahan berinvestasi saham. Salah satu konsepnya adalah dengan nabung saham.
Di jaman dulu untuk membeli saham dibutuhkan modal sedikitnya 25 juta rupiah.
Namun sekarang cukup dengan membeli satu lot atau 100 lembar saham. Satu lembar saham harganya cukup beragam. Ada saham yang mempunyai harga hanya 100 rupiah, sehingga untuk membeli 1 lot cukup merogoh dompet 10.000 rupiah.
Jika satu lembar saham seharga 500 rupiah, maka satu lot atau 100 lembar saham harga totalnya hanya 50.000 rupiah. Hanya dengan 50.000 rupiah seseorang sudah bisa menabung saham.
Jika kita secara konsisten terus menerus setiap bulan menabung saham dengan cara menambah jumlah kepemilikan saham, maka dalam waktu 10 tahun atau 15 tahun berikutnya kita akan mendapatkan hasil yang cukup besar.
Jadi berbeda konsep investasi saham atau nabung saham dengan konsep main saham. Karena banyak orang yang masih berpikiran bahwa kegiatan jual beli saham adalah, pagi beli sore jual. Selama ini kegiatan jual beli saham masih sering disalahartikan.
Sekali lagi investasi saham atau nabung saham dengan main saham.
Sebagai pemula, disarankan untuk memulai dengan investasi kecil. Beli saham dalam jumlah yang sesuai dengan kemampuan keuangan kita sendiri. Dengan cara ini kita dapat mempelajari lebih banyak tentang pasar saham tanpa mengambil terlalu banyak risiko.
Kemudian lakukan pemantauan terhadap saham-saham yang kita miliki. Ikuti perkembangan perusahaan dan perubahan harga saham secara teratur. Lakukan evaluasi portofolio investasi secara berkala dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Sumber :
https://www.cgs-cimb.co.id/id/id-edukasi-investasi-saat-inflasi-mulai-datang-menyerang-pilih-menabung-atau-berinvestasi.jsp
https://www.cnbcindonesia.com/market/20231201090519-17-493641/inflasi-indonesia-naik-lagi-rupiah-dibuka-melemah
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230102100626-4-401980/bps-laju-inflasi-ri-sepanjang-2022-finish-di-551
https://sumbarprov.go.id/home/news/8534-menabung-saham
https://www.bizhare.id/media/investasi/cara-menabung-saham-pemula
No comments:
Post a Comment