Friday, January 26, 2024

Cek Ini Sebelum Nabung Deposito

Likuiditas adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan investasi di masa pensiun. Pilih investasi yang likuid, relatif aman, dan bila memungkinkan memiliki interest yang tinggi. 

Contoh investasi seperti ini adalah deposito.

Investasi ini termasuk rendah risiko. Tidak masalah jika kita belum pernah berinvestasi sebelumnya. Sebagai pemula, kita bisa membeli produk yang rendah risiko seperti deposito tetap atau berulang, sebelum kita melanjutkan ke produk investasi yang berisiko lebih tinggi seperti pasar saham atau reksa dana.

Meskipun tidak memberikan return yang begitu banyak, namun deposito bisa menjadi buffer yang bisa menahan impact dari downturn ekonomi. 

Sebagai panduan kasar, jumlah cash yang diperlukan adalah 10% dari total portfolio ditambah pengeluaran anda selama 12 bulan ke depan. Untuk return, masukkan ke dalam deposito dengan waktu cair yang berbeda, jadi setiap bulan, anda bisa memiliki opsi untuk mencairkan 1/12 dari total cash. 

Kita harus memiliki dana darurat, minimal 3-6 kali pengeluaran keluarga per bulan dalam bentuk tabungan atau pun deposito. Bila belum ada, usahakan sekuat tenaga untuk memilikinya dengan menabung dalam persentase 30-50 persen hingga dana ini terbentuk


Ada beberapa yang harus dipertimbangkan sebelum kita menyimpan uang di tabungan deposito.

Berdasarkan data dari situs Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan masyarakat masih menyimpan dananya di instrumen investasi yang sederhana. Hal ini dikarenakan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:.


Dijamin pemerintah.

Deposito masuk dalam kategori simpanan masyarakat yang dijamin oleh pemerintah, di samping  tabungan, giro, di bank umum maupun di bank syariah. Simpanan masyarakat yang dijamin sepanjang nilainya tidak lebih dari Rp 2 miliar, tercatat resmi di sistem pembukuan bank, dan imbal hasil atau bunga simpanan tidak melebihi suku bunga penjaminan.


Relatif aman, tapi terlalu sederhana.

Deposito cukup disukai karena relatif aman. Nilai simpanan deposito tidak terganggu oleh gonjang-ganjing yang terjadi di pasar keuangan. Berbeda dengan saham atau reksadana yang harganya berfluktuasi, dana deposito tidak akan berfluktuasi.

Saat terjadi guncangan di pasar keuangan, Anda perlu mencermati nilai simpanan yang dijamin pemerintah.  

Tetapi Deposito dinilai sebagai tempat  investasi yang sederhana karena suku bunga atau imbal hasilnya terbilang rendah, hanya sedikit di atas tabungan, dan di bawah investasi lain seperti obligasi ritel.


Bebas biaya administrasi, tapi ada beban pajak.

Simpanan dana di deposito bebas biaya administrasi karena kamu mengunci dana Anda dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan di tabungan, Anda dapat dengan mudah menggunakan simpanan sehingga bebas menggunakan dana sehingga terkena biaya administrasi, selain pajak atas bunga tabungan.

Meski bebas biaya administrasi, deposito terkena pajak penghasilan (atau PPh) atas bunga deposito. 


Bunga lebih besar dari tabungan.

Deposito memiliki bunga yang lebih besar dari tabungan biasa. Pihak bank akan menentukan bunga deposito dari uang yang kamu simpan dalam jangka waktu triwulan atau per tahun. Besaran bunga juga sudah ditentukan dari awal sehingga kamu tidak perlu khawatir nilai bunga depositomu akan minus.


Tidak fleksibel dalam mengambil yang disimpan.

Jika kita butuh menyimpan uang di mana kita bisa mengambil uangmu kapan pun maka deposito bisa menjadi kekurangan bila kita perlu mengambil uang tersebut dalam situasi darurat.


Keuntungan lebih kecil dibanding investasi lain.

Istilah ‘high risk, high return’ juga perlu kita camkan, yaitu jika risikonya tinggi maka potensi keuntungannya pun tinggi. Sementara risiko yang rendah maka potensi keuntungannya  juga rendah.

Begitu juga dengan deposito, walaupun menyimpan uang dideposito memiliki risiko yang kecil namun potensi bunga yang kamu dapatkan juga lebih rendah. Selain itu bunga deposito yang kamu dapat juga akan terpotong oleh berbagai biaya seperti pajak dan administrasi. Keuntungan yang kamu dapatkan dari deposito terkadang tidak sebanding dengan kamu depositokan


Ikut terkena inflasi.

Kelemahan lain dari deposito adalah ikut terkena inflasi. Sehingga jika setiap tahun terjadi inflasi maka nilai uang yang kamu depositokan juga akan terkena dampaknya.


Tidak mendapat keuntungan walaupun bunga bank tinggi.

Suku bunga deposito yang bersifat tetap di sisi lain juga menjadi kelemahan karena tidak mendapat keuntungan ketika bunga bank tinggi karena bunga deposito bersifat tetap.




Sumber :

https://simplifinancialplanning.blogspot.com/2018/01/menabung-di-deposito.html

https://universalbpr.co.id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-deposito/

No comments:

Post a Comment

Related Posts