Saham Gajah Tunggal (GJTL) Makin Menjadi-jadi, ‘Ramalan’ Lo Kheng Hong Bakal Kejadian?
23 Mei 2023 | 12:23 WIB
Saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) diparkir di Rp 830 atau lompat 5,06% pada perdagangan sesi I, Selasa (23/5/2023). Pada pembukaan sesi, GJTL mulai merangkak naik ke Rp 795 dan sempat menyentuh level tertinggi Rp 845. Sejak awal tahun (year to date/ytd) saham ini terbang 46,90%.
Salah satu pemegang saham terbesar Gajah Tunggal adalah investor kawakan Lo Kheng Hong. Per 30 April 2023, Pak Lo - sapaan akrabnya - tercatat memiliki 180.001.000 saham Gajah Tunggal atau 5,1%. Dengan asumsi harga sesi I, maka nilai kepemilikannya mencapai Rp 149,4 miliar.
Lo Kheng Hong memiliki kalkulasi sendiri terhadap saham ini. Hal tersebut disampaikannya saat ditanya oleh salah satu peserta di acara Investalk KSPM FEB Universitas Indonesia yang digelar pada Senin (15/5/2023) lalu. Di acara itu, Pak Lo menjadi narasumber.
“Gajah Tunggal itu pabrik ban terbesar di Asia Tenggara. Penjualannya tahun ini mungkin bisa Rp 18 triliun. Gede lho,” ungkap investor berusia 64 tahun itu.
Lo Kheng Hong pun memiliki harapannya tersendiri terkait harga saham Gajah Tunggal.
“Kalau kita lihat nilai buku per sahamnya kan Rp 2.000. Utangnya pun semakin hari semakin mengecil. Kalau kita lihat mundur mungkin 10 tahun lalu, harga sahamnya pernah Rp 3.000. Siapa tau kinerjanya semakin hari semakin baik, siapa tau dia bisa kembali ke harga itu lagi,” pungkas pria yang dijuluki 'Warren Buffett Indonesia’.
Gajah Tunggal mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 265,69 miliar pada kuartal I-2023, terbang 271,7% dari Rp 71,47 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba per saham dasar Rp 76,3 sampai dengan 31 Maret 2023, naik dari Rp 20,5 pada kuartal I-2022.
Dalam laporan keuangan kuartal I-2023, produsen ban itu membukukan penjualan bersih Rp 4,44 triliun, naik 5,2% dari Rp 4,22 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan Rp 3,56 triliun, turun dari Rp 3,58 triliun. Laba kotor pada 3 bulan pertama 2023 sebesar Rp 881,13 miliar, lebih besar dari Rp 641,64 miliar.
Liabilitas per 31 Maret 2023 Rp 11,78 triliun, lebih kecil dari Rp 11,79 triliun di akhir Desember 2022. Sementara saham beredar 3.484.800.000 saham dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 7,4 triliun per 31 Maret tahun ini.
Sumber :
https://investor.id/market/330198/saham-gajah-tunggal-gjtl-makin-menjadijadi-ramalan-lo-kheng-hong-bakal-kejadian
No comments:
Post a Comment