Sunday, September 14, 2014

Mengatur Gaji dalam Satu Bulan


Kerja kurang lebih 22 hari, lalu gaji habis dalam waktu tujuh hari. Akhirnya, selama 15 hari ke depan, Anda hidup dengan langkah berat, senyum getir, dan tatapan mata nanar. Tak dimungkiri, kondisi ini benar-benar buat kepala terasa berat dan nafas pun seolah tertahan.

Jika setiap bulan Anda selalu berhadapan dengan situasi yang demikian. Selain tak sehat, juga bisa membuat konsentrasi kerja menurun. Percayakah Anda bahwa mencari kerja dengan gaji yang lebih besar bukan solusi terbaik. Sebab, persoalannya bukan pada nominal penghasilan, melainkan pada bagaimana Anda mengelola keuangan bulanan.

Dahulukan pengeluaran untuk kebutuhan primer
Saat menerima gaji bulanan, segera pisahkan dana prioritas untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari tagihan kartu kredit, kebutuhan rumahtangga, biaya transportasi, dan cicilan rutin.

Mungkin masukan di atas terdengar basi, tetapi kenyataannya banyak orang yang sulit untuk menerapkan teori sederhana tersebut. Jangankan untuk merencanakan anggaran, menyisihkan penghasilan untuk ditabung saja, selalu gagal. Maka dari itu, Anda harus melatih dan menahan diri untuk tidak langsung foya-foya usai menerima gaji.

Anggaran realistis
Waktu terbaik menganggarkan rencana adalah sebelum gajian. Cara ini memudahkan Anda untuk menjalankan dan mengimplementasikan rencana serta anggaran saat gaji sudah ada dalam rekening Anda.  Dengan demikian, Anda bisa tahu mana pos-pos yang harus dihemat atau dihilangkan sama sekali.

Selanjutnya, lakukanlah peninjauan setiap tiga bulan sekali. Tujuannya, untuk mengetahui pos anggaran mana yang sering membuat Anda defisit di tengah bulan. Misalnya Anda lebih banyak mengeluarkan biaya hiburan dan bersenang-senang, berarti untuk menghindari kondisi bangkrut menjelang hari gajian, cobalah untuk berkompromi untuk mengurangi berpergian dan berbelanja.
Anda tak harus menghilangkannya sama sekali. Anda hanya perlu mengontrol dan mengurangi frekuensinya.

Siapkan biaya tak terduga
Jangan lupa untuk menyiapkan biaya tidak terduga atau dana candangan. Pisahkanlah dari tabungan dan rekening harian. Tujuannya tentu saja untuk membiayai kebutuhan mendadak, seperti biaya dokter, ke bengkel, dan sebagainya.

Alternatif lain untuk menyediakan dana candangan adalah dengan memiliki asuransi. Asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, hingga asuransi jiwa berjangka adalah produk-produk keuangan yang bisa Anda pilih untuk dana cadangan Anda. Dengan memiliki asuransi, berarti Anda sudah menyadari betapa pentingnya mengantisipasi setiap kejadian yang tak terduga di masa depan.

Sumber :
Readers Digest
http://female.kompas.com

Related Posts